Ata Ratu adalah pemain jungga yang berasal dari desa Rindi, Sumba Timur. Ia memulai karirnya pada usia 8 tahun bersama 3 orang teman perempuannya. Di usia 13 tahun, ia menulis lagu pertamanya yang didedikasikan untuk pria yang dicintainya. Kegigihannya membuatnya bertahan dari tantangan patriarki budaya Sumba Timur yang mengharuskan perempuan mengabdikan diri hanya untuk suami dan keluarga. “Main jungga sampai mati” adalah motto yang dipegang teguh olehnya.
Dana Proyek
Durasi
9 bulan
Upaya revitalisasi dan regenerasi pengetahuan dan pelestarian seni budaya Sumba, musik Jungga, alat musik petik yang akan diajarkan oleh maestro Kahi Ata Ratu kepada anak-anak Sumba Timur. Pada saat yang sama akan dilakukan upaya riset dan kolaborasi dalam merekam dan mencatat para musikus yang piawai memain-nyanyikan musik dalam bahasa Kamberra, untuk memperkaya khazanah musik/nyanyian Sumba Timur dan Nusantara, sebagai sumber inspirasi bagi karya-karya baru seniman musik di Sumba dan di tempat lain di Indonesia.
Channel YouTube Kahi Ata Ratu
klik untuk membaca
Berangkat dari keprihatinannya atas kurangnya peminat dari musik tradisional dikalangan generasi muda, maka Ata Ratu, seorang seniman musik tradisional serta pencipta lagu–lagu Sumba, terpanggil untuk mengadakan riset lagu–lagu yang dulu...