Nur adalah perempuan kelahiran Sukoharjo dari keluarga seniman tradisi. Debutnya dimulai ketika belajar di SMKN 8 Surakarta bidang seni karawitan, sebelum akhirnya meraih gelar sarjana seni di bidang seni karawitan dari ISI Surakarta. Kini dia dikenal sebagai pesindhen yang menguasai berbagai macam gaya sindhenan, seperti: gaya Surakarta, Sunda, Banyuwangi, Banyumasaan, serta Jawa Timuran. Selain bersuara merdu, dia juga piawai memainkan alat musik tradisi seperti: rebab, gendher, dan kendhang.
Dana Proyek
Durasi
7 bulan
Upaya pembaharuan sindhenan dalam bentuk paduan suara sindhen oleh penggagas Nur Handayani, pesindhen dengan pengalaman yang relatif baru namun membuka perspektif lain dari tradisi sindhenan, terutama dalam hubungannya dengan pertunjukan wayang kulit. Suara Sinden "Ginonjing" merupakan sebuah orkestra sindhenan yang dilakukan oleh para perempuan. Sindhenan adalah vokal tunggal puteri yang dilantunkan oleh pesindhen. Sementara pesindhen adalah solois puteri dalam karawitan Jawa. Orkestra sindhenan, belum pernah dilakukan dan merupakan hasil tanggapan kehidupan pesindhen di dalam pertunjukan wayang kulit, di mana sindhen seringkali menjadi obyek kelakar seksual oleh para dalang maupun penontonnya. Daya untuk membanding pengalaman tersebut diekspresikan di dalam karya “Ginonjing.” Karya ini diharapkan akan menjembatani cakrawala baru pesindhen dalam mengaktualisasikan keperempuanan dan lantunan sindhen ‘baru’ yang akan direkam dan disebarluaskan dalam lisensi terbuka CC-BY.
Proposal Lengkap Laporan Naratif