Remotivi - Mentoring 02 September 2014



Revisi anggaran dan bendahara remotivi

From: Roy Thaniago

Date: 2014-09-02 12:04 GMT+07:00

To: Nanang Syaifudin, Nurvina Alifa Dharmawan

Rekan2, Saya ingin tanya bagaimana tahap selanjutnya. Apakah ada MoU yang harus ditandatangani? Selain itu, saya ingin mengenalkan Nurvina Alifa (Vivin) dari Remotivi yang akan membantu saya mengerjakan proyek ini. Ke depannya, mohon dalam percapakan di email, Vivin dilibatkan. Terima kasih.

From: Heru Tjatur

Date: 2014-09-02 13:09 GMT+07:00

To: Nurvina Alifa Dharmawan

Dear all, Saya akan check untuk ttd kontraknya ke Tim Administrasi, yaaa..

Masukan untuk remotivi

From: Siska Doviana

Date: 2014-09-02 13:32 GMT+07:00

To: Roy Thaniago

Halo Pak Roy, Ada dua hal yang ingin saya sampaikan terkait dua pertanyaan yang berbeda: Satu, Tahap selanjutnya (saya asumsikan bahwa itu dana) akan dikirimkan pada tanggal 4 September sesuai dengan surel saya yang dibawah yang dikirimkan tanggal 19 Agustus. Untuk kontrak, tenang Pak Tjatur, Remotivi ada dibawah Wikimedia Indonesia jadi kontrak juga di TTD dengan Wikimedia Indonesia.

  1. Soal buku saku, yang ada di pikiran kami adalah, kami bisa mengenalkan aplikasi ini berikut cara kerjanya, kepada orang-orang ketika dalam acara kopi darat. Bisa dibagikan di acara kampus, acara ibu-ibu, dan lain-lain. Materi lengkapnya tentu akan tetap bisa diunduh dan saya mengharapkan muncul inisiatif orang2 utk memperbanyaknya dan membagikannya di daearah atau komunitasnya masing-masing. Bagaimana, ada tanggapan soal ini? :)

  2. Soal menciptakan material yang berjarak antara TV dan smartphone, ada contoh yg bisa kita adopsi, Mas?

Dua Usul saya adalah terus mendorong dibuatnya materi untuk buku saku tanpa dicetak jadi buku saku, namun ditaruh informasi tersebut daring.Karena berdasarkan pengalaman apa yang dicetak dan dibagi bagi 99% dibuang dan tidak dibaca lagi. Ini serius. Apalagi gratis.

Saya ingatkan lagi bahwa tujuannya remotivi adalah agar orang awam paham dan aktif dalam membantu KPI memberi masukan tentang TV, jadi saya sarankan untuk membuat KUIS, sebanyak mungkin, selucu mungkin, dengan tingkat-tingkat yang berbeda dengan memberi insentif apabila penjawab lulus tingkat. Jawaban kuis seharusnya bisa dicari dalam materi buku saku online yang bisa diunduh satu kali dan dibaca berkali kali. Sehingga mereka bisamemperbanyak sendiri - dengan tujuan - ada kuisnya - ada hadiahnya, mungkin sertifikat yang ditandatangani KPI? Bahwa udah lulus tingkat 9, pengetahuan tentang peraturan TV dan segala sesuatunya sudah ngelotok di luar kepala.

Cara lain berdasarkan pengalaman Bebaskan Pengetahuan 2014 adalah dosen jurusan Humas/ PR/ Jurnalistik apapun itu yang berhubungan dengan TV, bisa ditawarkan poin untuk mahasiswanya semester itu diambil alih remotivi dengan kuis online google, dimana remotivi akan memberikan nilainya ke dosen langsung, pasti langsung disabet.

From: Heru Tjatur

Date: 2014-09-02 14:20 GMT+07:00

To: Siska Doviana

Thanks Mbak Siska… Sementara itu… Setelah membaca kembali bahan-bahan dalam tautan-tautan yang ada, terus terang saya masih mendapatkan kesan Aplikasi yang dibuat dalam program ini hanya sebagai pelengkap dan bukan fokus/inti yang menggerakkan kegiatan dalam rangka kampanye ‘Bebaskan Frekuensi Publik’. Dalam pemikiran saya, dengan adanya MobileApp atau fasilitas layanan ini, Tim Pengelola, mempunyai: Media/saluran untuk berinteraksi dengan publik dan menampung aspirasi publik terkait dengan kualitas tayangan televisi. Publik dapat menilai/rate, melaporkan atau keberatan atas tayangan televisi. Bentuk interaksi pelaporan di dalam aplikasi perlu didiskusikan lebih detil.

Dilengkapi dengan situs web, sarana atau alat untuk mengedukasi publik akan hak mereka untuk mendapatkan tayangan berkualitas. Dengan mempublikasi berbagai informasi terkait peraturan dan/atau etik penyiaran televisi, baik dalam bentuk kuis, komik dan infografis. Bahan untuk ‘bekerjasama’ atau bahkan menekan KPI terkait tata-kelola penyiaran di Indonesia, baik dalam bentuk daftar aduan dari masyarakat, kertas-kerja atau analisa laporan terkait poin 1. Berbekal ini, Tim Pengelola mempunyai bahan yang riil untuk beraudiensi dengan KPI. Bukan tidak mungkin berdasarkan laporan publik, Tim Pengelola bekerjasama dengan KPI, jika memungkinkan, membuat ‘Rating Negatif Penyelenggara Siaran Televisi’.

Dengan dasar tersebut, seyogyanya ada program atau rencana kegiatan terkaitan MobileApp Audience, yaitu program bagaimana memperkenalkan MobileApp, mendorong publik menjadi pengguna MobileApp-nya, dan aktif memberikan umpan-balik,baik melaporkan jika menyaksikan tayangan negatif, atau response yang lain. Menurut saya, bagian ini adalah bagian terberat program ini.

Gagal mendapatkan audience, artinya layanan yang disediakan melalui MobileApp ini gagal diterima publik. Pada sisi lain, saya juga sadar bahwa sumberdaya yeng tersedia juga terbatas. Jika program ini tidak bisa meng-cover keseluruhan sehingga bila tersedia sumberdaya baru, program dapat diimplementasikan secara berkelanjutan. Mudah-mudah ini karena saya yang belum mampu melihat gambar besarnya saja. Terima kasih.

Tags:



September 2014 | CC BY-SA 3.0