From: Roy Thaniago
Date: 2014-08-28 0:47 GMT+07:00
To: Siska Doviana, Nanang Syaifudin, Heru Tjatur
Mas Tjatur, Mas Nanang, Mba Siska, dan semuanya, Terima kasih atas masukannya yang sangat berharga. Maaf saya baru bisa balas sekarang. Saya respon Mas Tjatur dulu.
Saya sangat awam terhadap teknologi aplikasi smart phone sehingga saya benar-benar tidak tahu biayanya. Kalau perhitungannya adalah antara 100-120 juta, seperti apa rinciannya ya, Mas? Dan soal aplikasi di BB, dengan segala kompleksitas yg sudah diceritakan, apakah sebaiknya ditiadakan saja?
Walau saya masih merasa sayang mengabaikan pengguna BB yg jumlahnya 15% ini. Pun kalau kita ambil, sebaiknya menyasar BB jenis apa? Sedangkan untuk iOS tidak saya masukkan karena berdasarkan pertimbangan Mas Tjatur tempo hari tidak banyak yang pakai, mahal, dan biasanya hanya untuk prestise. Nah, apakah sebaiknya tetap saya pertimbangkan?
Saya juga setuju untuk tetap menyediakan website sehingga mereka yang tidak memiliki smartphone tetap bisa berpartisipasi. Untuk hal2 teknis seperti fitur dll saya juga masih bingung. Saya butuh diskusi lebih banyak soal ini.
Saya setuju untuk memisahkan dana pembuatan aplikasi dengan dana promosi/diseminasinya. Nanti segera saya revisi anggarannya. Soal buku saku, yang ada di pikiran kami adalah, kami bisa mengenalkan aplikasi ini berikut cara kerjanya kepada orang-orang ketika dalam acara kopi darat. Bisa dibagikan di acara kampus, acara ibu-ibu, dan lain-lain.
Materi lengkapnya tentu akan tetap bisa diunduh dan saya mengharapkan muncul inisiatif orang2 utk memperbanyaknya dan membagikannya di daearah atau komunitasnya masing-masing. Bagaimana, ada tanggapan soal ini? :)
Soal menciptakan material yang berjarak antara TV dan smartphone, ada contoh yg bisa kita adopsi, Mas? Mas Nanang, terima kasih banyak masukannya ya. Ini tanggapan saya:
Betul, bahwa program ini akan bekerjasama secara resmi dengan KPI. Secara informal kami sudah sampaikan ini ke KPI. Ketika program ini resmi berjalan, kami akan langsung merapat ke KPI dan membuat kontrak kerjasamanya.
Karena itu program ini tujuannya adalah mengenalkan KPI. Selama ini, pengalaman kami mengatakan bahwa desakan publiklah yang membuat KPI bergerak.
Kami juga ingin agar aplikasi ini bisa diakses oleh masyarkaat di luar kota besar. Tapi, bagaimana metodenya? Apalagi dana diseminasinya pun terbatas. Kemarin kami mengajukan ide promosi berupa bikin acara di kampus2 yg mengundang stand-up comedian, yang pada acara tersebut, penonton diajak untuk mengunduh aplikasi dan diperkenalkan cara kerjanya. Tapi ya, sekali lagi, karena dananya terbatas, maka kami hilangkan kegiatan tersebut. Kalau Mas Nanang punya ide, kami sangat ingin mendengarnya. :)
Setuju. Terima kasih sudah mengingatkan. Kami akan mencatat saran ini agar progam ini tidak selesai ketika hibah CIpta Media berakhir. Terakhir, Mba Siska, saya akan merevisi anggaran dan proposalnya. Saya akan kirim paling lambat 28 Agustus sore. Terima kasih.