352 - LexiPal Mobile Version – Media Belajar untuk Anak Dyslexia

Nama Inisiator

Muhamad Risqi Utama Saputra

Organisasi

NextIn Indonesia (Startup)

Deskripsi Proyek

LexiPal adalah aplikasi pembelajaran yang didesain untuk anak-anak Dyslexia umur 5-7 tahun. LexiPal memiliki fitur-fitur seperti database anak, pengaturan jadwal terapi, media belajar yang digamifikasi, dan historical record. Saat ini tersedia dalam 2 versi, yaitu Home Version (aplikasi berbasis web) untuk orang tua dan anaknya, serta Therapist Version (aplikasi Desktop) untuk terapis dan guru inklusif. Seiring semakin banyaknya pengguna perangkat seluler, kebutuhan untuk membuat versi mobile-nya semakin meningkat. Proyek LexiPal Mobile Version ini adalah (1) proyek edukasi Dyslexia ke masyarakat dengan topik utama “Dyslexia Awareness” dan (2) pengembangan LexiPal untuk perangkat mobile sekaligus dengan sosialisasinya.

Tipe Konten

LexiPal Mobile Version akan dikembangkan ke dalam aplikasi Android dan Windows Phone 8 yang memiliki fitur: (1) agregrasi informasi dari blog LexiPal (2) media belajar untuk anak Dyslexia dan (3) historical record hasil belajar anak. Nantinya, LexiPal akan menyediakan puluhan bentuk media belajar sesuai kategori dan topik tertentu yang akan dipecah ke dalam 2 bentuk utama, yaitu (1) LexiPal - Preschool, untuk mengasah kemampuan sebelum masuk sekolah, dan (2) LexiPal - Reading Skill, untuk membantu belajar membaca.

Masalah yang Diangkat

Dyslexia adalah Kesulitan Belajar Spesifik pada area berbahasa (membaca, menulis, dsb.) yang terjadi pada orang dengan IQ normal (90-110) atau di atas rata-rata (110 ke atas). Berdasarkan hasil riset dari U.S. Department of Health and Human Services (2006), ada sekitar 10% penyandang Dyslexia dari populasi dunia. Di Indonesia sendiri, masalah ini masih kurang mendapat perhatian. Oleh karena itu, proyek ini diusulkan untuk membantu menangani 2 permasalahan berikut:
(1) Kurangnya pemahaman sebagian besar masyarakat Indonesia terkait masalah Dyslexia mengakibatkan banyak anak Dyslexia yang tidak terdeteksi sehingga akhirnya dicap bodoh, pemalas, gagal dalam sekolah, dan beberapa sudah mengarah ke tindakan kriminal.
(2) Minimnya solusi teknologi informasi yang mudah, menyenangkan, dan sesuai dengan kebutuhan spesifik anak Dyslexia dalam proses belajarnya.

Solusi

(1) Bersama dengan movement dan campaign yang akan dilakukan baik secara offline maupun online, LexiPal akan menjadi salah satu pusat edukasi, penyebaran informasi, dan kegiatan mengenai Dyslexia di mana masyarakat bisa turut berkontribusi dalam berbagi informasi dan menggalakkan “Dyslexia Awareness”.

(2) LexiPal menyediakan media belajar yang didesain untuk anak Dyslexia dengan mempertimbangkan kebutuhan spesifik mereka, diantaranya yaitu (a) menggunakan pendekatan Multisensory Method dengan melibatkan sebanyak mungkin indera anak dalam proses belajar, baik visual, auditory, kinestetik, maupun taktil, (b) mengimplementasikan konsep gamifikasi agar proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan memotivasi, dan (c) memperhatikan kebutuhan teknis Dyslexic seperti jenis huruf, ukuran huruf, space, background, dan masih banyak lagi.

Strategi Distribusi

1. Membuat dan mempublikasikan Video Mini Series di YouTube dengan topik seputar Dyslexia dan fitur-fitur menarik di LexiPal.
2. Membuat artikel-artikel yang bermanfaat mengenai Dyslexia dan LexiPal melalui blog dan menyebarkannya melalui jejaring sosial Facebook, Twitter, dan Google+.
3. Menggalakkan online campaign dengan Twibbon dan hastag Twitter seperti #Dyslexia, #ICareDyslexia, dan #Lexipal.
4. Membuat kompetisi untuk orang tua penyandang Dyslexia dan masyarakat umum seperti (a) kompetisi blogging (b) kompetisi foto tema pendidikan (c) kompetisi poster peduli Dyslexia untuk pemuda.
5. Menyelenggarakan seminar “Dyslexia Awareness” bersama expert Dyslexia.
6. Bekerja sama dengan expert Dyslexia, LexiPal akan divalidasi secara bulanan sehingga model aplikasinya tepat, konten yang disajikan benar, dan dapat digunakan secara optimal.
7. Uji coba ke 30 anak Dyslexia dan orangtuanya untuk menilai tingkat kemudahan penggunaan aplikasi sehingga hasilnya benar-benar sesuai dengan kebutuhan.
8. Sosialisasi aplikasi ke kalangan orang tua dan pendidik, baik offline maupun online.

Target Pengguna / Penerima Manfaat

(1) Masyarakat umum (untuk aktivitas Dyslexia Awareness) (2) Orang tua yang memiliki anak Dyslexia umur 5-7 tahun, dengan target awal Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung.

Kuantitas Output Konten

NA

Indikator Sukses

1. Online dan offline campaign minimal menjangkau 10.000 orang, dibuktikan dengan kehadiran di seminar dan sosialisasi, keikutsertaan dalam online campaign dan berbagai bentuk kompetisi online, dan tingkat engagement di media sosial (like, comment, share, view video Youtube, dll.).
2. LexiPal Mobile Version telah selesai dikembangkan tepat waktu dan sudah diujicoba ke minimum 30 penyandang Dyslexia.
3. LexiPal Mobile Version telah digunakan oleh minimal 450 orang tua dalam 3 bulan setelah rilis.

Lokasi

Salatiga, Jawa Tengah

Dana yang Dibutuhkan

Rp. 593 Juta

Durasi Proyek

10 Bulan