279 - Detektor Kebocoran Gas Elpiji Melalui Pendekatan Otomasi, Informasi dan Lingkaran Sosial

Nama Inisiator

Nur Iksan

Organisasi

NA

Deskripsi Proyek

Sistem yang terdiri dari piranti keras dan piranti lunak, yang bertujuan untuk memberikan informasi bagi para penggunanya agar lebih waspada dan mengerti, sehingga terhindar dari ancaman bencana akibat gas elpiji yang disebabkan oleh kelalaian pengguna dan juga mitigasi risiko terhadap ancaman tersebut. Sistem yang dikembangkan akan lebih memungkinkan untuk diterapkan mengingat sistem ini tidak hanya memberikan peringatan berupa alarm saja, akan tetapi terdapat otomasi penanggulangannya serta interaksi dengan telepon seluler penggunanya dan interaksi pada lingkaran sosial pengguna. Melalui pendekatan ini diharapkan menjadi solusi yang dapat menjembatani permasalahan yang terjadi akibat kesenjangan teknologi dan informasi, serta dapat mengurangi dan mencegah dampak dari permasalahan ini, baik korban harta maupun jiwa.

Tipe Konten

1) Sosialisasi dan pemasaran melalui media sosial seperti Facebook dan Twitter
2) Sosialisasi manfaat produk kepada masyarakat melalui partisipasi di berbagai acara.
3) Sosialisasi produk melalui deployment alat pada beberapa lokasi pilot project
4) Kerjasama dengan program pemerintah

Masalah yang Diangkat

Gas elpiji sering dianggap sebagai bom waktu dikarena maraknya terjadi bencana yang diakibatkan olehnya. Padahal kehadiran gas elpiji sudah ada sejak lama dan tidak dianggap sebagai momok bagi masyarakat pada saat itu. Kejadian ini baru terjadi sejak konversi minyak tanah ke gas elpiji. Hal ini membuktikan bahwa, bukan karena gas elpiji yang berisiko tinggi dalam memicu kebakaran dibandingkan minyak tanah, akan tetapi ketidak tepatan dalam menanganinya. Kurangnya informasilah menjadi penyebab utamanya akibat dari kesenjangan teknologi dan informasi. Hal ini dapat ditanggulangi dan dicegah melalui pemanfaatan TIK, sehingga permasalahan yang menjadi momok di masyarakat dewasa ini dapat ditanggulangi dan tidak ada lagi yang menjadi korban baik harta maupun jiwa.

Solusi

Pemanfaatan piranti keras sebagai alat deteksi eksistensi gas elpiji akibat kebocoran.Alat yang akan dikembangkan memberikan informasi kepada penggunanya berupa indikator kadar kebocoran gas elpiji di ruangan.Jika keadaan berisiko terjadi kebakaran,maka sistem akan memberikan peringatan dan mematikan sumber api yang telah ditentukan sebagai langkah mitigasi otomatis.Sistem juga akan mengirimkan data hasil pendeteksian ke telepon seluler penggunanya untuk diolah menjadi informasi panduan penanggulangannya sebagai langkah mitigasi lain.Media komunikasi antar piranti melalui media suara frekuensi tinggi(inaudible),sehingga tidak membutuhkan biaya komunikasi dan rendah biaya piranti keras.Disamping itu,aplikasi piranti lunak yang dikembangkan mampu mendeteksi suara kebocoran gas sebagai langkah preventif pada saat instalasi tabung gas,serta menyebarkan peringatan ke nomor penting melalui SMS agar orang terdekat dan pihak berwenang dapat mengetahui apa yang sedang dialami oleh pengguna.

Strategi Distribusi

Informasi bermanfaat yang dihasilkan oleh sistem kepada penggunanya bebas dari biaya komunikasi, karena menggunakan media gelombang suara frekuensi tinggi (inaudible). Dalam hal ini, pengguna dapat merasakan manfaat sistem yang dikembangkan tanpa harus dibebankan biaya tambahan rutin akibat dari implementasi solusi. Mereka cukup hanya menyisihkan sedikit pulsa rutin telepon seluler mereka pada saat terjadi kondisi yang berisiko jika menerapkan solusi ini, hal ini tentunya win-win solution. Mengingat aplikasi yang dikembangkan masih difokuskan pada smart phone berbasis Android, maka bagi mereka yang tidak memilikinya tetap dapat merasakan inti dari sistem yang dikembangkan meskipun dengan fitur yang lebih terbatas.

Target Pengguna / Penerima Manfaat

Pengguna smart phone Android dan telepon seluler lainnya pada masyarakat umum, UMKM sampai Komersil

Kuantitas Output Konten

NA

Indikator Sukses

1) Piranti keras yang dikembangkan mampu memberikan indikator kadar gas elpiji di dalam ruangan dan memberikan peringatan suara jika kadar gas terlalu berisiko untuk terjadinya kebakaran serta mampu mematikan sumber api yang telah didefinisikan pada saat penerapan secara otomatis.
2) Komunikasi antar piranti keras dan piranti lunak melalui media suara pada cakupan jarak yang dimampui oleh gelombang suara.
3) Piranti lunak yang dikembangkan mampu mengolah data yang diterima dari piranti keras menjadi informasi penanggulangannya berdasarkan kadar kebocoran gas elpiji.
4) Piranti lunak yang dikembangkan mampu mendeteksi suara kebocoran gas elpiji melalui pendekatan machine learning yaitu pengenalan suara
5) Piranti lunak yang dikembangkan mampu mengirimkan infromasi secara masal ke berbagai nomor penting yang telah didefinisikan.
6) Pilot project pada 3 lokasi dengan penerapan total alat minimal sebanyak 50 alat.

Lokasi

Grobogan, Jawa Tengah

Dana yang Dibutuhkan

Rp. 690 Juta

Durasi Proyek

12 Bulan