186 - Cyber Democracy

Nama Inisiator

Abdul Malik Gismar, Phd

Organisasi

RIPRO (Reading Indonesia Project) - Paramadina

Deskripsi Proyek

Usulan ini adalah upaya menangkap kesadaran kolektif netizen tentang democratic governance di Indonesia. Kesadaran kolektif, lebih dari sekedar ide yang ada di hati dan pikiran individu, tetapi juga merupakan makna yang dihayati bersama. Makna bersama ini membuat kesadaran kolektif memiliki kekuatan preskriptif; ia menawarkan cara pandang tertentu kepada mereka.

Kesadaran kolektif tersembunyi diantara celotehan di dunia maya dalam bentuk kicauan di twitter dan status di facebook. Kicauan dan status tersebut tidak hanya menjadi kicauan dan status individu tetapi juga menjadi wacana bagi netizen karena dibagikan melalui re-twit, re-post, dan comment,

Riset RIPRO sebelumnya menunjukkan bahwa celoteh netizen jika dipilah lebih cermat juga berbicara mengenai permasalahan terkait dengan democratic governance dalam isu-isunya yang banal seperti pelayanan publik, korupsi, pemilu, dll. Dengan telaah yang lebih lanjut, kesadaran kolektif terkait isu-isu ini dapat diungkap. Memahami kesadaran kolektif masyarakat menjadi penting karena ia merupakan folk theories yang memberikan preskripsi dan menawarkan cara pandang dalam memahami dan menyikapi democratic governance.

Usulan ini merupakan upaya membangun makna celoteh netizen di dunia maya. Hasil riset kemudian didiseminasikan ke media massa, media sosial, dan diskusi dengan para pemangku kepentingan. Usulan ini merupakan upaya deliberasi dan channeling terhadap isu publik sebagai fondasi membangun cyber democracy.

Tipe Konten

Konten merupakan hasil temuan penelitian mengenai kesadaran kolektif netizen dalam isu-isu terkait good governance. Hasil temuan akan diformat dalam bentuk kajian mendalam dan artikel populer yang didistribusikan melalui media sosial dengan landing page microsite RIPRO.
sebagai upaya untuk mengenalkan model pemaknaan celoteh sosial media, RIPRO akan menerbitkan 2 buah e-book mengenai hasil penelitian dan metode pengolahan data sosial media.

Masalah yang Diangkat

Pengguna twitter di Indonesia sejumlah 19,5 Juta dengan kicauan per hari ± 4 juta dan facebook 65 juta. Keduanya, didukung oleh 46 juta smartphone yang digenggam oleh sebagian penduduk di Indonesia. fakta ini merupakan peluang terbukanya ruang diskursus publik di dunia maya melalui media sosial.
Meski orisinil dari hati dan pikiran masyarakat indonesia, celoteh netizen mengenai masalah publik terasa dangkal. Celoteh di dunia maya merupakan kejujuran pandangan netizen terhadap realitas publik. Ia menggambarkan kesadaran kolektif masyarakat mengenai berbagai isu.
Celoteh tersebut tidak mampu menjadi voice tetapi malahan menjadi noice karena tidak dimaknai dan dikesankan hanya sebagai keluhan dan suara bising semata. Padahal suara-suara tersebut berpotensi menjadi bahan diskursus yang lebih lanjut dalam kerangka penguatan democratic governance. Sehingga kicauan tersebut sapat menjadi pintu masuk masuk memahami apa yang ada di pikiran individu tetapi juga kesadaran kolektif warga negara

Solusi

Upaya ripro merupakan deliberasi dan channeling dalam membangun cyber democracy. Langkah deliberasi dilakukan dengan memberikan pemaknaan terhadap celoteh netizen di dunia maya melalui 12 rangkaian riset selama kurun waktu 1 tahun.
Riset akan menangkap kesadaran kolektif netizen dalam bentuk kicauan twitter ataupun status facebook dalam kurun waktu tertentu (1 bulan) dengan isu-isu spesifik democratic governance (korupsi, kinerja eksekutif, dll) dengan jumlah 1 s.d 3 juta celoteh setiap risetnya.
Hasil riset tersebut kemudian akan didiseminasikan kepada media massa melalui pers-conference dan diskusi dengan para pemangku kepentingan terkait setiap bulannya. Hasil tersebut juga akan disebarkan ke dunia maya via media sosial dalam bentuk artikel populer dengan landing page microsite RIPRO.
Awesometrics akan memberikan akses untuk crawling sebagai bagian kerjasama dengan RIPRO. Akses ini setara dengan 360 juta rupiah dan merupakan in-kind contribution diluar biaya usulan.

Strategi Distribusi

Content berupa hasil penelitian akan disebarkan melalui media elektronik dan media konvensional (TV & Cetak) dengan kegiatan pers conference.
Content berupa tulisan populer dan e-book akan didistribusikan melalui media sosial (facebook group, fanspage, & twitter) dengan menggunakan landing page microsite RIPRO.

Target Pengguna / Penerima Manfaat

Media, Akademisi, Cabang kekuasaan Negara (Esekutif, Yudikatif, Legislatif), dan NGO yang bergerak dalam isu demokratisasi dan advokasi

Kuantitas Output Konten

Sepanjang pelaksanaan program akan terdapat content yang diciptakan dan disebarkan sebanyak - 12 Hasil Riset mengenai kesadaran kolektif netizen terhadap isu democratic governanace. - Artikel populer terkait riset sejumlah 250 artikel selama pelaksanaan program - 2 buah e-book mengenai hasil riset dan model riset dengan menggunakan data sosial media. - Pemberitaan di 15 Media massa setiap bulan (180 berita selama program)

Indikator Sukses

Terdapatnya 12 Hasil Riset mengenai pemaknaan celoteh Netizen di dunia maya mengenai democratic governance
Terdapatnya publikasi di media online, social media, dan media konvensional mengenai kegiatan substansi hasil riset sebanyak 180 pemberitaan selama project
Terdapatnya Media Diseminasi mengenai hasil riset sejumlah 2 buah e-book dan Website. Website pada akhir program akan terdapat sejumlah 250 artikel.

Lokasi

Jakarta Pusat

Dana yang Dibutuhkan

Rp. 596 Juta

Durasi Proyek

12 Bulan