170 - TERIAK!

Nama Inisiator

Akbarudin Arif

Organisasi

NA

Deskripsi Proyek

Pilot Project TERIAK! Teriak dirancang untuk memudahkan warga untuk berteriak. Berteriak untuk apa? Berteriak untuk mendapatkan perlindungan dan layanan yang lebih baik dari lembaga publik dan dukungan dari lembaga masyarakat sipil yang relevan.
Ambisi dari pilot projek ini selain untuk membantu warga mendapatkan perlindungan dan layanan yang lebih baik dari institusi publik, juga mentransformasi institusi publik menjadi lembaga yang responsive, effektif dan bertanggung jawab.
TERIAK! dirancang untuk warga dengan mudah menggunakan perangkat seluler yang dimilikinya (hand phone/ HP) untuk menyampaikan keluhan. Dengan mengirimkan sms (Short Message Service) atau telepon ke nomer yang disediakan TERIAK! Warga tidak perlu menemukan sendiri, kemana mereka akan menyalurkan keluhannya. TERIAK! yang akan menyalurkan keluhan kepada lembaga publik yang relevan untuk mendapatkan response.
Apakah TERIAK! mampu menjamin kepastian response dari lembaga publik yang relevan dan kompeten? TERIAK! Dikembangkan dengan konsep virtual deliberation for solving public issues and empowering public institutions.

Tipe Konten

Konten yang utama adalah kasus kasus kebijakan publik, tetapi juga meluas ke kasus yang lain seperti KDRT, bahkan juga emergency responses.

Masalah yang Diangkat

Masyarakat mempunyai persoalan perlindungan dan layanan oleh lembaga publik, tetapi sering tidak berdaya. Tidak tahu kemana akan mengadu, frustasi, juga takut jika mengadu situasi lebih buruk justru akan mereka alami. Berbeda dengan negara yang lebih maju demokrasinya, lembaga layanan publik di Indonesia cenderung pasif dan tidak responsif.
Di sisi lain, selama ini birokrasi lebih dikenali sebagai institusi yang under capacity, malas, lambat, tidak produktif, tidak responsive, tidak manusiawi, curang, korup. Perilaku institusi publik telah menjadi bagian dari kritik akan kebutuhan reformasi birokrasi. Reformasi regulasi memang penting, tetapi terpenting sebetulnya adalah perubahan perilaku birkorasi.
Dengan mempertimbangkan situasi kedua pihak itu, maka dibutuhkan bridging, saluran penyambung yang secara unik menghubungkan kedua kepentingan yakni masyarakat terlindungi dan terlayani dan lembaga publik terberdayakan secara gradual.

Solusi

Dimulai dengan aktifitas TERIAK! melalui SMS ata telepon maka kedua kepentingan yakni masyarakat terlindungi dan terlayani dan lembaga publik terberdayakan secara gradual bisa terwujud.

Strategi Distribusi

Alur penyebaran konten akan dimulai dengan menampung sms atau telepon yang masuk ke nomer yang disediakan, disalurkan ke lembaga publik yang kompeten dan dicatatkan di website. Data komplain melalui teriak juga dikirimkan ke institusi di atas lembaga yang di komplain. Kemudian dokumen kompilasi TERIAK! secara periodik di release di media cetak dan didiskusikan melalui forum mini publik.

Target Pengguna / Penerima Manfaat

Masyarakat utamanya pengguna HP di tiga kota: Solo, Sragen dan Boyolali.

Kuantitas Output Konten

Tidak berdasarkan jumlah sms yang masuk proyek ini akan diukur. Tetapi jumlah kasus yang diteriakkan. Jadi jumlah sms saja tidak berarti jika bukan merupakan sms kasus. 1000 kasus diharapkan bisa diterima management TERIAK! dalam 1 tahun. itu berarti 1000 keluhan diharapkan diresponse dalam 1 tahun.

Indikator Sukses

1000 kasus selama setahun diteriakkan.

Lokasi

Solo, Jawa Tengah

Dana yang Dibutuhkan

Rp. 850 Juta

Durasi Proyek

12 Bulan