Kategori Proyek
akses
Deskripsi Proyek
Sanggar Yanger ini dibentuk atas dasar kesepakatan warga khususnya kaum perempuan. Selain sebagai wadah penyalur bakat juga sebagai upaya melestarikan budaya. Desa Lolori merupakan desa adat Suku Sahu yang masih mempertahankan peninggalan nenek moyang. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan kemajuan musik Yanger khususnya kaum perempuan. Sehingga bisa diteruskan pada anak cucu nanti. Tempat latihan Yanger ini masih menggunakan Rumah Adat Sasadu desa Lolori sebab Sasadu merupakan tempat berkumpul bagi masyarakat. Biasanya latihan dilaksanakan pada malam hari sebagian besar ibu-ibu yang tergabung dalam grup yanger ini bekerja dari pagi hingga sore hari baik berkebun maupun berdagang.
Latar Belakang Proyek
Kami dari Sanggat Yanger Perempuan desa Lolori beritikad untuk tetap melesatrikan musik tradisional hingga ke anak lucu. Permasalahan yang di hadapi oleh kami diantaranya masih kekurangan alat musik yang standard an bagus sehingga kadang-kadang yang dibuat atau dibeli hanya yang kurang berkualitas. Untuk pakaian adat atau kostum kami memang terkendala karena kostum yang kami sering gunakan juga digunakan pada acara-acara lain sehingga seringkali pudar dan rusak. Untuk itu kami memohon agar Panitia Cipta Media Kreasi dapat memberi perhatian kepada sanggar Yanger kami untuk pengembangan ke depannya Sanggar kami merupakan sanggar yanger perempuan pertama di Kabupaten Halmahera Barat dan sudah seringkali mengikuti lomba bahkan mewakili Halmahera Barat di ajang Nasional. Akan tetapi keterbatasan kami menjadi kendala mengembangkan sanggar kami ke depan.
Masalah yang Diangkat
Indikator Sukses
Apabila tercapainya kebutuhan kami yaitu bisa melengkapi perlengkapan sanggar Yanger mulai dari alat musik hingga kostum. Selain itu, akses untuk bisa tampil diberikan wadah dan media untuk kami agar menambah pengalaman baik di tingkat daerah maupun di tingkat yang lebih luar lagi.
Dana yang Dibutuhkan
Rp.26.5 Juta
Durasi Proyek
4 bulan