959 - Teater Anak Ketjil

Nama Inisiator

Harnita Rahman, S.IP

Bidang Seni

seni_pertunjukan

Pengalaman

2013 mendirikan Teater KetjiL dan memproduksi lebih dari 10 karya hingga tahun 2018. menjadi aktor, penulis naskah sekaligus sutradara

Contoh Karya

Kategori Proyek

perjalanan

Deskripsi Proyek

Teater Anak Ketjil adalah project yang saya inisiasi bersama Teater Ketjil dan ibu-ibu rumah tangga di sekitar kami yang ingin mewujudkan ruang belajar seni untuk anak-anak khususnya seni teater. Project ini melibatkan orang tua anak yang ternyata saat muda aktif melakukan kegiatan seni. Mereka dilibatkan sebagai fasilitator atau sebagai mentor anak-anak mereka sendiri. Teater “Anak” Ketjil ini akan menjadi ruang belajar seni untuk anak-anak sekaligus memantik kembalinya gairah berkesenian di kalangan pegiat seni perempuan yang memilih vakum karena telah menjadi ibu rumah tangga. Dan proses belajar yang dibangun akan jauh lebih mudah karena kami mulai dari ranah yang paling kecil yaitu keluarga dengan rumah sebagai ruang belajar dan orang tua sebagai teman belajar anaknya. Project ini melalui 2 tahapan, masing-masing memiliki dua langkah. 1. Tahap Prencanaan. - Melakukan penelitian dengan mengumpulkan data, materi, referensi, informasi, sumber, pengalaman, ragam bentuk Teater Anak di seluruh dunia dengan mengumpulkan referensi di dua kelompok seni penggagas Teater Anak, yaitu studio hanafi di Jakarta dan Omah Pohon di Jogjakarta - Lokakarya dan Pelatihan sebagai lanjutan hasil penelitian di Jakarta dan Jogjakarta melibatkan kelompok Teater Makassar dan ibu-ibu sebagai pesertanya untuk merancang desain tepat untuk Teater Anak KetjiL 2. Tahap Pelaksanaan - Proses latihan - Pertunjukan

Latar Belakang Proyek

Mengenalkan seni pada anak sejak dini adalah langkah nyata membangun masyarakat . Sayangnya, pendidikan formal dalam sistem pendidikan kita, tidak menyiapkan pendidikan seni untuk bisa terintegrasi dalam keseluruhan proses belajar. Saya sebagai ibu yang juga mengerjakan projek kesenian akhirnya menjawab masalah itu dengan melibatkan anak-anak dalam proses berkesenian, begitupun yang dilakukan orang tua yang percaya bahwa pendidikan seni harus terinjeksi dalam pendidikan anak. Namun, walau mendapatkan ruang berkesenian, iklimnya tidak begitu sehat. Karena mereka secara langsung lebih banyak berinteraksi dan belajar bersama mahasiswa dan atau orang-orang yang umurnya terpaut jauh dari anak-anak sehingga hal utama sering luput yaitu kebutuhan anak-anak untuk bermain dalam setiap proses yang mereka lewati. Akhirnya, di pertengahan tahun 2017 inisiasi lini pertunjukan untuk anak mulai kami bicarakan bersama keluarga khususnya ibu-ibu yang berada di sekitar rumah kami. Anak-anak antusias dan ibu-ibunya pun demikian. Mereka menyambut dengan gembira gagasan ini sebagai pilihan ruang belajar seni untuk anak-anak. Dan lini yang kami sepakati adalah Teater Anak. Lini Teater adalah lini kesenian yang paling lengkap untuk anak-anak. Mereka belajar gerak melalui tari, menikmati bebunyian, belajar berinteraksi, berteman, menyelesaikan masalah bersama, menari sama-sama, berimajinasi, dan bermain bersama.

Masalah yang Diangkat

Gagasan Teater Anak Ketjil mempertemukan saya dengan ibu-ibu di sekitar tempat tinggal saya yang dulu bergelut di ranah kesenian khususnya tari dan musik. Project ini membuka harapan mereka untuk kembali melakukan kegiatan serupa tanpa meninggalkan keluarga. Mereka ingin terlibat dalam proses belajar bersama anaknya. Namun, gagasannya hingga hari ini belum terealisasi karena terkendala pada minimnya referensi baik tentang managemen maupun produksi Teater Anak. Di Makassar sendiri tidak kami temukan satupun kelompok seni khususnya teater yang menggagas Teater Anak. Untuk skala nasional, kami pernah berbincang singkat dengan Mbak Dinda dari Studio Hanafi Jakarta, pernah bertemu Teater Anak dari Tanah Ombak Padang. Namun waktunya sangat singkat. Untuk mewujudkan gagasan ini, kami membutuhkan ragam model yang bisa kami lihat dan bisa kami pelajari untuk diadaptasi di lingkungan kami di Makassar. Karenanya hibah ini akan saya gunakan untuk melakukan tahap 1 dan 2 yaitu perjalanan ke Jakarta dan Jogjakarta untuk mempelajari bagaimana managemen dan produksi Teater Anak. Saya akan melakukan observasi. Hasil penelitian akan saya sosialisikan sekaligus dalam bentuk lokarya untuk menemukan bentuk teater anak yang akan kami adaptasi di Makassar, lalu memulai proses berproduksi.

Indikator Sukses

Terbentuknya metode baik managemen maupun produksi yang cocok diadaptasi oleh Teater Anak KetjiL di Makassar, Terbangunnya jejaring baru sesama pegiat Teater Anak seluruh nusantara, Terlaksana sosialisasi dan lokakarya yang melibatkan ibu-ibu secara langsung dalam penngarapan Teater Anak KetjiL, Berjalannya proses latihan yang rutin oleh anak dan ibu, Terhelatnya pemnetasan Teater Anak KetjiL.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.102 Juta

Durasi Proyek

9 bulan