867 - Peran Ibu Rumah Tangga Mencegah Kepunahan Bahasa Daerah

Nama Inisiator

Putri Arum Sari

Bidang Seni

penelitian

Pengalaman

5 tahun

Contoh Karya

867-karya-putri.pdf

Kategori Proyek

riset_kajian_kuratorial

Deskripsi Proyek

Tim Rumah Dongeng Mentari (RDM) akan melakukan penelitian soal kepunahan bahasa daerah di Maluku, Maluku Utara, dan Papua. Penelitian akan mengambil sampel ibu-ibu rumah tangga, baik yang masih menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari, maupun yang tidak. Penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar peran ibu rumah tangga di Maluku, Maluku Utara, dan Papua dalam mencegah kepunahan bahasa daerah. Kenapa di Maluku, Maluku Utara, dan Papua, karena ketiga daerah itu yang disinyalir terjadi kepunahan bahasa daerah tercepat. Metode yang digunakan dengan wawancara mendalam (In Depth Interview). Sampel dipilih secara purposive sampling berdasarkan data sekunder yang sudah dihimpun RDM. Metode ini paling tepat dipilih karena paling bisa menjawab pertanyaan “how” dan “why” dari masalah yang diangkat. Sekaligus membantu peneliti mendapatkan gambaran kondisi di lapangan. Peneliti menggunakan panduan wawancara semi terbuka. Panduan ini hanya membantu peneliti untuk tidak keluar dari konteks, namun memberikan kesempatan peneliti untuk eksplor lebih jauh pada saat berlangsungnya wawancara. Riset ini dilaporkan dalam bentuk power point interaktif sekaligus dilaunching dalam acara Awicarita Festival 2018. Acara tahunan RDM yang dihadari lebih dari 300 pengunjung di Hutan Pinus Mangunan Bantul, Yogyakarta. Publikasi lainnya berupa teaser di berbagai sosial media RDM melalui Instagram, Facebook, Twitter, dan website rumahdongengmentari.com

Latar Belakang Proyek

Di Indonesia terdapat sekitar 652 bahasa daerah. Dari bahasa daerah yang ada, 11 di antaranya sudah punah dan 19 lainnya terancam punah (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018). Bahasa daerah yang punah rata-rata di wilayah Indonesia Timur, yaitu Maluku, Maluku Utara, dan Papua. Setidaknya ada empat penyebab kepunahan bahasa daerah, yakni para penutur merasa inferior secara sosial, keterikatan pada masa lalu, sisi tradisional, dan kehidupan ekonomi stagnan (Abdul Rohman P, Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI, 2017). Bagaimana peran ibu rumah tangga di Maluku, Maluku Utara, dan Papua, sebagai penutur, cukup penting untuk mencegah kepunahan bahasa daerah. Ibu dianggap sebagai faktor penting dalam aplikasi Living Tongue. Kita ingin meneliti seberapa jauh ibu-ibu rumah tangga di Maluku, Maluku Utara, dan Papua yang sampai sekarang masih menggunakan bahasa daerah?

Masalah yang Diangkat

Perempuan, khususnya para ibu rumah tangga, memiliki peran penting bagi perkembangan kebudayaan (keragaman bahasa). Sayangnya belum banyak, institusi atau lembaga yang memiliki kepedulian terhadap peran perempuan. Keragaman bahasa menjadi kekayaan budaya di Indonesia. Bahasa menjadi media komunikasi. Melalui bahasa, kita bisa mengetahui sejarah masa lalu. Ibu rumah tangga memiliki posisi strategis dalam menjaga eksistensi bahasa daerah di Indonesia. Apalagi para ibu rumah tangga di daerah yang disinyalir banyak bahasa daerah. Indonesia timur, perlu perhatian nyata dari berbagai pihak, anak bangsa, termasuk Cipta Media Karya. Sehingga tidak salah jika Cipta Media Kreasi menghibahkan dananya untuk pemberdayaan perempuan di wilayah Indonesia Timur, khususnya di Maluku, Maluku Utara, dan Papua.

Indikator Sukses

1. Memperoleh gambaran (profil) ibu rumah tangga (penutur lokal) yang sampai sekarang masih menggunakan bahasa daerah. 2. Memperoleh gambaran (profil) ibu rumah tangga yang sekarang (2018) sudah tidak memakai bahasa daerah. 3. Memperoleh profil bahasa daerah di Maluku, Maluku Utara, dan Papua dari masa dulu sampa saat ini (2018) 4. Menyebarkan hasil penelitian ini dalam forum-forum strategis untuk mempopulerkan kembali bahasa lokal

Dana yang Dibutuhkan

Rp.87.5 Juta

Durasi Proyek

8 bulan