Kategori Proyek
riset_kajian_kuratorial
Deskripsi Proyek
Ini adalah proyek untuk membuat photo story, yang akan menceritakan tentang kondisi dan kegiatan para mantan pekerja seks komersial (PSK) di gang Dolly, setelah lokalisasi yang konon terbesar se-Asia Tenggara itu ditutup oleh walikota Surabaya, Tri Rismaharini pada 19 Juni 2014.
Latar Belakang Proyek
Gang Dolly yang terletak di jalan Kupang Gunung, Surabaya adalah lokalisasi yang telah ada sejak tahun 1950-an, dengan ribuan pekerja seks komersial yang hidup dan berbaur bersama warga yang tinggal di wilayah itu. Pada 2014 lokalisasi yang konon terbesar di Asia Tenggara itu ditutup. Ada perlawanan terutama dari pengusaha prostitusi dan warga yang menggantungkan diri terhadap bisnis tersebut. Penutupan lokalisasi Dolly telah lama direncanakan para pendahulu bu Risma. Banyak faktor yang membuatnya tertunda, seperti penyediaan infrastruktur ekonomi yang menampung mantan PSK dan warga yang nafkahnya tergantung bisnis di Dolly. Keterbatasan anggaran dan kapasitas mantan PSK menjadi isu utama. Bu Risma menawarkan terobosan dengan mengadakan pelatihan dan pengembangan ketrampilan baru dan pendampingan usaha produktif.
Masalah yang Diangkat
Para pekerja seks komersial di gang Dolly sudah bertahun-tahun menggantungkan hidupnya di lokalisasi yang konon terbesar se-Asia Tenggara itu. 4 tahun lalu lokalisasi yang menjadi sumber mata pencaharian mereka ditutup oleh Pemkot Surabaya. Setelah sekian tahun berjalan, apakah program pelatihan dan pendampingan usaha itu masih berjalan? Bagaimana para mantan PSK mengembangkan kemampuan dan kegiatan usaha untuk menafkahi keluarganya? Bagaimana perjuangan usaha mereka? Bagaimana lingkungan baru menerima mereka?
Indikator Sukses
Apabila saya berhasil mengerjakan project ini hingga mewujudkannya menjadi pertunjukan visual berupa pameran foto, dan bila memungkinkan, akan dilanjutkan dengan pembuatan buku.
Dana yang Dibutuhkan
Rp.350 Juta
Durasi Proyek
9 bulan