823 - Perempuan Nusantara Dalam Karya Pramoedya Ananta Toer

Nama Inisiator

Purnamasari Pelupessy

Bidang Seni

penelitian

Pengalaman

5 tahun 4 bulan

Contoh Karya

Karya-CME.pdf

Kategori Proyek

kerjasama_kolaborasi

Deskripsi Proyek

Dalam penelitian ini, saya akan menggali peran dan posisi perempuan dalam konteks perkembangan masyarakat, membedah dan memperiodisasi perjalanan perempuan nusantara dalam karya-karya Pram. Sementara itu, saya akan berkolaborasi bersama Akbar Tanjung, yang juga pernah meneliti sosok Pram dan diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul “Pramoedya dan Kisah Tentang Indonesia” (2014). Dalam memimpin penelitian ini, saya memegang prinsip kolaborasi yang setara dan kolektif. Rujukan utama penelitian ini tentunya karya-karya Pram. Penelitian ini juga menggunakan metode wawancara yang sumbernya dari orang-orang terdekat Pram dan orang-orang yang memahami karya dan pribadi Pram. Hasil penelitian ini akan dipublikasikan dalam bentuk buku sebagai literasi kritis untuk rakyat Indonesia, sumber pengetahuan dari dan untuk perempuan, serta penghargaan terhadap karya sastra Pram.

Latar Belakang Proyek

Karya pertama Pram yang saya baca adalah Bumi Manusia. Di dalamnya, ada Nyai Ontosoroh, seorang “gundik” pembesar Belanda. Menjadi gundik bukanlah kemauannya, tetapi dipaksa oleh budaya yang berlaku dimana perempuan diposisikan hanya sebagai “teman tidur”. Namun, dari kondisinya yang dilemahkan itu, dia melawan. Awal perlawanan yang dilakukannya adalah mau belajar membaca dan menulis. Dalam novel Jejak Langkah, ada Ang San Mei yang mendatangi Gadis Jepara dan terlibat diskusi yang cukup seru mengenai pendidikan. Ketika Ang San Mei bertanya pada Gadis Jepara tentang apa yang akan ia lakukan ketika mendapatkan kebebasan, ia menjawab bahwa di sekelilingnya ada kebodohan dan ketidaktahuan dan juga ada kepandaian, ilmu pengetahuan, kekuasaan berlebih-lebihan yang justru berakibat pada penderitaan masyarakat. (Pramoedya, 2006: 147). Dari karya-karya Pram yang saya baca inilah, saya menyadari ada benang merah yang dapat ditarik untuk menjelaskan periodisasi (perjalanan) perempuan yang ditampilkan Pram dalam karya-karyanya; bagaimana peran dan posisi perempuan serta bagaimana dinamikanya. Inilah yang melatarbelakangi saya untuk melakukan penelitian ini. Setahun yang lalu, saya mengutarakan niat penelitian ini kepada Akbar Tanjung, kawan diskusi saya yang sudah lebih dulu meneliti Pram. Saya mengajaknya dan bersepakat untuk melakukan penelitian ini bersama. Namun hingga sekarang penelitian ini belum kami lakukan karena terkendala dana.

Masalah yang Diangkat

Memetakan perjalanan perempuan Indonesia masih diungkap secara sepotong-sepotong. Kita banyak mengenal tokoh perempuan di masa lalu, namun kita belum dapat membedah posisi dan peran perempuan sesuai konteks jamannya. Padahal, membedah posisi dan perempuan dalam sejarah perkembangan masyarakat secara utuh, menjadi landasan untuk dapat melihat bagaimana kontradiksi yang dihadapi perempuan dari masa ke masa. Sementara itu, karya sastra Pram cukup lengkap untuk membedah dinamika perempuan nusantara yang diwakilkan dalam tokoh-tokohnya. Tetapi belum banyak yang menjadikan karya-karya sastra Pram sebagai referensi untuk menganalisa perempuan nusantara secara utuh, mendalam dan tajam. Meskipun karya-karya Pram berlatar sejarah zaman lalu, namun msh relevan dlm konteks kekinian, Apa yg digambarkan Pram di dalam karya-karyanya masih terjadi sampai saat ini.

Indikator Sukses

Diterbitkan menjadi buku dan didistribusikan

Dana yang Dibutuhkan

Rp.116 Juta

Durasi Proyek

9 bulan