688 - DAPET - Eksplorasi Kreatif Tentang Perempuan dan Tubuhnya

Nama Inisiator

Kartika Jahja

Bidang Seni

musik

Pengalaman

15 tahun

Contoh Karya

Screen Shot 2018-03-19 at 9.26.44 PM.png

Kategori Proyek

kerjasama_kolaborasi

Deskripsi Proyek

DAPET, menginisiasi kolaborasi seni lintas disiplin sebagai medium ekspresi sekaligus edukasi - untuk publik dan juga untuk seniman yang terlibat - tentang tubuh perempuan dan tabu-tabu yang menyelimutinya. DAPET akan mengajak 5 perempuan seniman dari berbagai kota dan dari ranah seni rupa, musik, serta film untuk membuat karya tentang tubuh dan seksualitas perempuan. DAPET juga akan memandu proses eksplorasi, riset, dan pengembangan karya para seniman dengan melibatkan mereka dalam 5 sesi berbagi dengan format ‘Dinner Dialog’ atau bincang-bincang santai dan intim sambil makan-makan. Setiap sesi ‘Dinner Dialog’ ini akan difilmkan secara profesional dan disunting ke dalam format serial talkshow 5 episode yang edukatif sekaligus menghibur, dipublikasikan secara gratis, dan mudah diakses oleh publik melalui media sosial. Sebagai output finalnya, DAPET akan menggelar pameran karya kelima seniman ini yang terbuka untuk publik.

Latar Belakang Proyek

DAPET adalah proyek kolaborasi antara Bersama Project yang didirikan oleh musisi Kartika Jahja, dengan Shera Rindra, seorang aktivis dan penggiat seni budaya serta penggagas berbagai program edukasi dan kampanye publik di bidang gender dan seksualitas. Kartika dan Shera telah banyak berkolaborasi melakukan edukasi publik mengenai isu-isu gender dengan pendekatan budaya pop yang mudah dicerna oleh masyarakat. DAPET awal mulanya lahir dari gagasan Shera setelah berkolaborasi dengan seorang seniman perempuan muda bertema “Merangkul Menstruasi”. Namun, untuk proyek DAPET ini, Kartika dan Shera mengembangkan tema untuk membahas tubuh perempuan yang diawali dengan topik menstruasi. Dalam seni, media massa, dan kultur pop, begitu sering kita menemui tubuh perempuan diletakkan sebagai objek eksploitasi, penyensoran, bahkan menjadi target kekerasan. Sedikit sekali ruang dan kesempatan yang tersedia bagi kreator perempuan untuk berdialog dengan pikiran terbuka dan berkarya soal tubuhnya sendiri sebagai subjek yang merdeka dari stigma dan eksploitasi.

Masalah yang Diangkat

Situasi politik dan sosial saat ini semakin menutup diri, bahkan mengecam percakapan-percakapan rasional seputar gender, seksualitas, dan tubuh perempuan. Akses informasi dan referensi terhadap isu-isu ini, terutama yang berkonteks lokal dan dengan kemasan budaya pop, sangat amat sedikit. Di sisi lain, banyak sekali perempuan pelaku seni yang berbakat dan berpotensi untuk membuka dialog-dialog ini kepada publik, namun menghadapi tantangan seperti minimnya ruang dan kesempatan untuk penguatan kapasitas dan wawasan. DAPET ingin mengajak lima seniman pilihan kami untuk menggali lebih dalam isu-isu ketubuhan yang berdampak pada dirinya dan perempuan lain, seperti: - Menstruasi. - Pencitraan Tubuh Perempuan Di Media. - Pencitraan Tubuh Dan Relasi. - Pleasure and Sex Positivity. - Keberagaman Ekspresi Tubuh. Dengan didokumentasikannya dialog antara seniman-seniman ini, dan dipublikasikannya dokumentasi tersebut dalam format serial talkshow, DAPET juga turut memaparkan isu-isu ini kepada publik.

Indikator Sukses

Indikator sukses proses eksplorasi seniman: Seniman mendapat bekal wawasan yang lebih luas dan pemahaman yang lebih dalam seputar isu ketubuhan perempuan untuk diaplikasikan ke dalam karya mereka untuk proyek DAPET dan karya-karya mereka selanjutnya. Indikator sukses serial talkshow DAPET. Tersedianya sumber referensi yang baru, mudah dicerna, mudah diakses, dan relevan dengan konteks Indonesia mengenai isu ketubuhan perempuan. Indikator sukses pameran DAPET. Karya-karya setiap seniman mampu membuka percakapan seputar isu ketubuhan perempuan dengan basis penggemar dan komunitasnya masing-masing.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.750 Juta

Durasi Proyek

9 bulan