619 - Puisi dan Gerakan Perempuan

Nama Inisiator

Sartika Sari

Bidang Seni

sastra

Pengalaman

7 Tahun

Contoh Karya

contoh karya.pdf

Kategori Proyek

riset_kajian_kuratorial

Deskripsi Proyek

“Puisi dan Gerakan Perempuan” merupakan proyek penelitian terhadap tulisan-tulisan perempuan dalam bentuk puisi yang diterbitkan di surat kabar tahun 1900-an dan 1930-an. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap pemikiran-pemikiran dan gerakan perempuan dalam menggugat hak-hak dasarnya yang disampaikan melalui puisi. Di samping itu, proyek ini berusaha untuk merekam, mendokumentasikan, dan menghadirkan wacana tandingan terhadap sejarah kesusastraan Indonesia dari Sumatera Utara yang hingga saat ini, menurut saya, tidak berpihak pada perempuan. Termasuk di dalamnya adalah menemukan dan memaparkan bagaimana strategi perempuan mempertahankan eksistensinya di tengah situasi sosial budaya pada tahun 1900-an hingga 1930-an. Untuk memperkuat pembacaan terhadap konteks puisi, penelitian ini akan didukung dengan pendekatan New Historicism yang menyandingkan puisi dengan peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi pada masa yang bersamaan yang tertuang dalam tulisan berbentuk esai, iklan, dan berita. Proyek ini memfokuskan penelitian pada surat kabar, mengingat pada tahun-tahun tersebut perempuan terbilang produktif menulis di surat kabar, meski jarang sekali tercatat dalam sejarah. Semua akan didokumentasikan dan dipublikasikan dalam bentuk buku, pameran, dan publikasi daring di media sosial, blog, dan web untuk menjadi media informasi bagi siapa pun. Terutama perempuan Indonesia.

Latar Belakang Proyek

Sumatera Utara menjadi salah satu kiblat penulisan jejak kepengarangan Indonesia. Hal ini dikarenakan banyak sastrawan besar lahir dari Sumatera Utara. Misalnya Sutan Takdir Alisyahbana, Amir Hamzah, Armin Pane, Sanusi, Merari Siregar, dan Chairil Anwar. Maka, penulisan sejarah sastra Indonesia pun nyaris hanya menggaungkan nama-nama itu dan tidak mencantumkan nama perempuan karena tulisan-tulisan perempuan kerap dinilai tidak mengandung gagasan besar. Padahal pada tahun yang sama perempuan juga menulis di surat kabar. Misalnya dalam Perempoean Bergerak dan Soeara Iboe yang dikelola oleh perempuan. Pada dua surat kabar itu, saya menemukan puisi dan esai perempuan yang berisi gagasan-gagasan besar. Perempoean Bergerak merupakan surat kabar perempuan pertama di Sumatera Utara. Di tengah penanggalan perkembangan puisi mutakhir Indonesia yang menggunakan puisi karya penyair laki-laki, puisi perempuan yang terbit di Perempoean Bergerak hadir dengan ciri yang sama. Sayangnya, sejarah sastra Indonesia tidak merekam jejak itu. Selain dua surat kabar tersebut, masih ada beberapa surat kabar lain yang belum berhasil saya teliti karena keterbatasan dana dan sebagainya. Saya yakin, di tengah keterbatasan ruang yang dimiliki perempuan pada masa itu, perempuan tetap bergerak melalui tulisan. Di samping itu, sejarah sastra Indonesia yang belum berpihak pada surat kabar, menurut saya, sudah selayaknya diberi wacana tandingan.

Masalah yang Diangkat

Keterbatasan penelitian terhadap karya-karya penulis perempuan menjadi dasar masalah yang memperkuat munculnya gagasan penelitian ini. Jika para kritikus sastra lebih dominan memperhatikan karya penulis laki-laki yang diterbitkan penerbit besar, proyek ini berusaha meneliti tulisan-tulisan perempuan yang terbit di surat kabar yang justru terbilang kecil dan cenderung belum terjamah namun mengandung gagasan-gagasan besar. Dengan demikian, produk dari proyek ini diharapkan dapat menjadi referensi baru yang juga berpotensi menjadi wacana tandingan dalam upaya reinterpretasi sejarah sastra Indonesia dari wilayah Sumatera Utara. Selain itu, proyek ini diharapkan dapat turut memperluas khazanah penelitian pergerakan perempuan di Indonesia.

Indikator Sukses

Kesuksesan proyek ini ditunjukkan dengan keberhasilan menemukan, mendokumentasikan, dan meneliti jejak kepengarangan perempuan di Sumatera Utara melalui surat kabar yang ada pada tahun 1900-an sampai 1930-an. Selain itu, keberhasilan penelitian ini ditunjukkan pula dengan keberhasilan memetakan keberadaan pengarang perempuan dalam kanon sastra Indonesia dan peta gerakan perempuan di Indonesia. Semua akan disampaikan dalam bentuk buku, pameran puisi-puisi dan tulisan perempuan tahun 1900-an sampai 1930-an serta publikasi daring di media sosial, blog, dan web.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.49.58 Juta

Durasi Proyek

6 bulan