558 - Pergeseran Peran Travesti dalam Seni Pertunjukan Tradisi

Nama Inisiator

NURSILAH

Bidang Seni

penelitian

Pengalaman

15 tahun

Contoh Karya

Kategori Proyek

perjalanan

Deskripsi Proyek

Proyek ini berisi kegiatan perjalanan dalam rangka studi lintas budaya terhadap pergeseran peran travesti yang ada dalam seni tradisi. Seni tradisi yang dikaji adalah Reyog Ponorogo yang memiliki tokoh Jathil yang diperankan secara travesty. Secara garis besar kegiatan perjalanan terbagi menjadi 2 (dua) yaitu di Ponorogo dan luar Ponorogo. Kegiatan perjalanan di Ponorogo dilakukan untuk mencermati praktik pertunjukan Reyog Ponorogo dalam menampilkan peran penari perempuan, kesejarahan, serta dampaknya bagi kehidupan para penari. Penari travesty dalam Reyog Ponorogo memiliki berbagai problema baik dalam seni pertunjukan maupun dalam kehidupan keseharian. Untuk itu perlu ditelusuri dan dicermati aspek kesejarahan beserta dampak yang mengiringi. Berikutnya, perjalanan diteruskan ke beberapa wilayah di luar Ponorogo yang memiliki kontribusi kuat dalam perkembangan Reyog Ponorogo, yaitu Surabaya, Jember, Lampung dan Kalimantan Timur. Pilihan lokasi ini didasarkan pada intensitas wilayah-wilayah tersebut yang selalu aktif sebagai peserta Festival Nasional Reyog Ponorogo setiap tahun. Di wilayah-wilayah ini ingin dilihat bagaimana praktek travesty dalam seni pertujukan Reyog Ponorogo maupun dalam praktek kehidupan keseharian. Berdasarkan studi lintas budaya di berbagai wilayah tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan masa depan seni dan seniman tradisi Reyog Ponorogo kea rah yang lebih baik.

Latar Belakang Proyek

Travesty merupakan model seni pertunjukan tradisi di berbagai negara di dunia. Masing-masing memiliki riwayat kesejarahan, dinamika dan problematika yang beragam. Posisi penari travesty seringkali berbanding terbalik antara di panggung dan dalam kehidupan keseharian. Peran travesty di panggung seringkali menjadi tokoh utama dan menentukan dalam desain dramatic secara keseluruhan. Namun demikian, dalam kehidupan keseharian, penari travesty seringkali berada pada status social yang kurang menguntungkan bahkan sering dilecehkan. Untuk itu sudah saatnya kajian secara lintas budaya dilakukan untuk mencermati bagaimana peran penari travesty baik dalam seni pertunjukan maupun dalam kehidupan keseharian. Materi seni pertunjukan yang dipilih adalah Reyog Ponorogo di mana terdapat tokoh tari Jathil yang diperankan secara travesty. Pemeranan tokoh Jathil memiliki dinamika kesejarahan yang cukup unik serta problematika yang beragam pada diri penarinya sehingga berdampak dalam kehidupan keseharian. Untuk itu, proyek perjalanan studi lintas budaya ini perlu dilakukan untuk menemukenali berbagai persoalan yang melingkupi pemain ravesti dan mencarikan jalan keluar kearah kehidupan yang lebih baik. Pegamatan ke berbagai wilayah perlu dilakukan karena Reyog Ponorogo memiliki wilayah persebaran yang cukup luas di berbagai wilayah di Indonesia, sehingga perlu data yang cukup komprehensif dalam menentukan pilihan solusi yang ditawarkan.

Masalah yang Diangkat

Travesty merupakan salah satu model pertunjukan tradisi yang terdapat di berbagai tempat. Masing-masing memiliki riwayat kesejarahan dan problematika yang beragam. Masalah utama yang diangkat dalam kegiatan perjalanan ini adalah mengapa terdapat peran travesty dalam seni pertunjukan tradisi? Masalah utama di atas diuraikan ke dalam beberapa pertanyaan kajian sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk penyajian seni pertunjukan Reyog Ponorogo yang menampilkan peran travesty? 2. Bagaimana peran travesty dalam Reyog Ponorogo? 3. Bagaimana unsur kesejarahan dan perkembangannya di berbagai wilayah hingga saat ini? 4. Bagaimana problematika yang dihadapi penari travesty di berbagai wilayah? 5. Bagaimana upaya yang bisa dilakukan agar pemeran travesti dalam seni tradisi memiliki masa depan yang lebih baik?

Indikator Sukses

1. Terdapat narasi yang lengkap dan jelas tentang bentuk penyajian seni pertunjukan Reyog Ponorogo yang menampilkan peran travesty 2. 2. Terdapat narasi yang lengkap dan jelas tentang peran travesty dalam Reyog Ponorogo 3. Terdapat narasi yang lengkap dan jelas tentang unsur kesejarahan dan perkembangannya 4. Terdapat narasi yang lengap dan jelas tentang problematika yang dihadapi peran travesty 5. Terdapat langkah-langkah solutif dalam mengurai problema yang dihadapi pemain travesty kearah kehidupan yang lebih baik 6. Terjalinnya kerjasama antar seniman Reyog Ponorogo di berbagai wilayah di Indonesia tentang upaya memberikan pencerahan kepada penari tradisi kearah peningkatan kualitas berkesenian.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.300 Juta

Durasi Proyek

9 bulan