485 - Ruang Kreatif

Nama Inisiator

Rr. Esty Wikasilva

Bidang Seni

sastra

Pengalaman

Sastra tertulis selama 1 tahun terakhir. Sebelumnya telah menekuni bidang musik selama 4 tahun yang lalu hingga saat ini.

Contoh Karya

Kategori Proyek

akses

Deskripsi Proyek

Membangun sebuah Ruang Kreatif dimana dapat digunakan bersama teman-teman lintas seni di Pontianak untuk berproses kreatif bersama baik itu menciptakan karya dalam bentuk seni rupa, sastra, musik, dan lainnya. Ruang Kreatif yang dapat menjadi kantong seni untuk teman-teman yang telah memiliki karya namun tidak memiliki wadah dan tempat untuk memajang karya . Ruang Kreatif juga akan difungsikan sebagai space untuk mengadakan acara seni pertunjukan, pameran seni rupa, dan sebagai ruang diskusi publik bagi teman-teman komunitas yang ingin membuat acara diskusi terlebih masalah isu-isu perempuan. Agar proses berkarya tak putus sampai disitu, Ruang Kreatif ini juga perlu membuat pengarsipan karya agar dapat memotivasi yang lain untuk turut berkarya di bidang seni.

Latar Belakang Proyek

Tidak adanya Ruang Kreatif di Pontianak membuat para pelaku seni terkotak-kotakkan. Kurangnya peran perempuan dalam membuat gagasan dan keputusan di bidang seni juga mempengaruhi presentase jumlah perempuan sebagai Vokal untuk menanggapi dan mengekspresikan isu perempuan, sosial, dan politik yang sedang terjadi melalui media kesenian padahal, pelaku seni di Pontianak memiliki potensi yang baik. Hal tersebut membuat saya resah dan merasa kesulitan ketika ingin mengajak kolaborasi membuat sebuah pertunjukkan atau diskusi tentang isu perempuan. Ditambah lagi dengan budaya masyarakat yang sangat kurang mengapresiasikan karya seni. Karena di Pontianak tidak memiliki Ruang Alternatif satu pun selain UKM kampus, membuat pelaku karya kurang bebas dalam menciptakan karyanya. Fasilitas sangat terbatas, apalagi budaya pameran jarang sekali dilakukan sehingga itu pula yang membuat kurangnya petumbuhan bibit baru. Bibit baru yang ada pun itu kurang terdengar namanya karena mereka tidak terangkul dan tidak memiliki ruang untuk sharing bersama pelaku seni lainnya, sehingga ruang lingkupnya itu-itu saja. Oleh karena itu menurut saya pentingnya membangun Ruang Kreatif ini selain untuk mempertemukan, juga dapat dimanfaatkan untuk berdiskusi, membangun relasi baru, menularkan kesadaran akan seni, dan berkarya bersama-sama.

Masalah yang Diangkat

Banyak pelaku seni di Pontianak yang sudah mengupayakan pengadaan ruang kreatif namun kemungkinan banyaknya kendala untuk pengadaan ruang itu sendiri hingga kini belum juga dapat terealisasikan. Hasrat untuk membangun ruang kreatif sekaligus ruang berdiskusi di Pontianak ini tak sebanding dengan pendapatan saya tiap bulannya. Karena membuat sebuah ruang kreatif membutuhkan dana yang tidak sedikit dan proses pengumpulan dana yang tak dapat diperkirakan waktunya itu membuat saya gelisah akan "Kapan Pontianak bisa seperti Kota lainnya? apakah saya harus menetap lebih lama lagi di Yogyakarta untuk menikmati itu semua? Bagaimana dengan teman-teman saya di Pontianak? Apakah saya bisa berkarya di Pontianak? Baik, saya harus pulang!". Sebagai perempuan yang juga bergerak mengangkat isu-isu perempuan di Kalimantan Barat bersama teman-teman perempuan yang lain, kami memang mendapati anggapan sebelah mata karena budaya Patriarki yang sangat kental disini dan hal itu membuat kami kurang bergerak bebas berkarya apalagi berpendapat. Masyarakat yang acuh tak acuh butuh banyak sosialisasi, dan saya rasa kesenian dapat menjadi salah satu medianya. Oleh sebab itu adanya dana hibah ini akan sangat membantu sekali. Saya yakin Ruang Kreatif ini akan banyak berguna bagi saya, teman-teman, dan masyarakat.

Indikator Sukses

Kegelisahan pelaku seni di Pontianak akan daruratnya ruang kreatif. Sebanyak 9 orang yang peduli dengan kedaruratan ini akan membantu proses pengadaan ruang tersebut.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.500 Juta

Durasi Proyek

6 bulan