432 - Melihat Kedalam Telapak Kaki Ibu

Nama Inisiator

Liswati

Bidang Seni

seni_pertunjukan

Pengalaman

20tahun

Contoh Karya

Kategori Proyek

riset_kajian_kuratorial

Deskripsi Proyek

Proyek ini akan mengeksplorasi hubungan antara ibu dan anak perempuan, memeriksa kesulitan dan peluang yang tertanam dalam ucapan, 'Surga ada di bawah telapak kaki ibu'. Melalui penelitian yang menggunakan diskusi, kuesioner dan wawancara video, proyek ini bertujuan untuk melihat seberapa jauh kesadaran perempuan akan aspek positif dan negatif dari tuntutan, kewajiban-kewajiban dan pengorbanan yang mencirikan sebagian besar hubungan antara ibu dan anak perempuan. Hasil dari penelitian dari lima desa di satu wilayah, saya dengan partisipan perempuan dari masing-masing desa setempat akan membuat film pendek yang mereka mainkan sendiri, dengan bantuan beberapa orang professional dibidang film. Proses kegiatan ini akan dimulai dengan wawancara teman-teman secara random dan melakukan diskusi secara individu, lalu menghubungi kontak person di masing-masing desa untuk melihat seberapa tertarik mereka dengan proyek ini, kemudian akan berkerja sama dengan Ibu Lurah/istri dari kepala desa dan kader-kadernya untuk membantu mengumpulkan perempuan-perempuan usia tua,muda dan menjelaskan tentang proyeknya. Setelah itu survei kuesioner; wawancara video perorangan; pembuatan film pendek; editing video (post production); screening di desa-desa dimana proyek diadakan dan screening di Jakarta sebagai penutup proyek dan laporan hasil kegiatan.

Latar Belakang Proyek

Konsep ini berasal dari situasi ibu saya sendiri di hubungannya dengan ibunya (nenek saya). Dari usia sembilan tahun, ibu saya sudah bekerja untuk mendukung nenek saya yang sudah janda. Dia tidak pernah memiliki kesempatan untuk hidupnya sendiri. Keadaan ini seperti sudah digariskan oleh nenek saya yang otoriter dan selalu membuat keputusan yg di dasarkan sepenuhnya pada keinginannya sendiri dari pada mempertimbangkan kepentingan putrinya yang juga sudah berusia tidak muda. Hal semacam ini juga di rasakan beberapa teman lainnya ketika saya menceritakan situasi ibu saya, dari sinilah saya tergerak untuk melakukan penelitian untuk melihat prosentasenya, apakah hal semacam ini hanya minoritas atau bahkan mayoritas. Jika kita mengingat kalimat 'Surga ada dibawah telapak kaki ibu' adalah kata-kata yang menyejukan dan kebaikan yang membahagiakan namun pada kenyataannya kadang terasa seperti siksaan (abuse). saya meyakini bahwa hubungan antara ibu dan anak akan lebih membahagiakan kedua belah pihak jika didasari pada hubungan saling memahami dan mengakomodir keinginan keduanya, itu mengapa saya tertarik untuk mendalami dan meneliti lebih jauh. Anak akan tumbuh baik dalam asuhan Ibu yang baik, juga Ibu akan menjadi orang tua yang bahagia jika anaknya tumbuh kembang baik, menjaganya dan menghormatinya dengan rasa sayang, dan bukan berlandaskan kewajiban atau kebudayaan yg memposisikannya.

Masalah yang Diangkat

Pengalaman ibuku dan teman saya mungkin saja sama bagi jutaan wanita lainnya dan, jika demikian, ini menimbulkan tantangan tidak hanya untuk pertumbuhan pribadi tapi juga nasional. Anak perempuan khususnya di Indonesia bisa dikatakan tidak memiliki kebebasan mereka sendiri. Ada juga pertanyaan tentang sejauh mana 'kewajiban' atau 'tugas' adalah 'masalah' dan seberapa besar ini menjadi sesuatu yang biasa dan tidak biasa dan apa arti istilah ini dalam kehidupan perempuan. Masalah ini yang ingin saya gali untuk lebih bisa memahami impact positif dan negatifnya, dan harapannya dari hasil riset ini, kita akan lebih bisa mengatasi atau ada perbaikan untuk hubungan keduanya. masa depan anak ada ditangan seorang ibu juga, bagaimana iya mendidik dan memberi pemahaman, akan sangat berimpact pada perjalan hidup anak dalam hal ini perempuan. Ini proses menarik buat saya untuk melihat pandangan seorang ibu dan pandangan seorang anak perempuan yang tumbuh di desa, dimana akses informasi hanya bisa dilihat dari TV atau internet namun di keseharian mereka masih hidup dalam budaya desa yg masih bertolak ukur pada panutan mereka seperti contoh, pemuka agama atau orang yg dihormati di wilayah itu. Bantuan hibah cipta media akan sangat berarti untuk saya dalam proses riset dan produksi.

Indikator Sukses

Ukuran pertama kesuksesannya adalah jika Ibu dan anak perempuan setuju untuk berpartisipasi. Ini adalah isu sensitif, emosional dan jarang dibicarakan. Penerimaan itu juga bisa menjadi topik diskusi yang lebih luas, yang akan menjadi proses membangun empati dan pengertian diantara keduanya dan hal ini menurut saya adalah kesuksesan. Ukuran keberhasilan kedua adalah sejauh mana wanita yang terlibat tidak hanya terbuka dalam identifikasi kesulitan tetapi juga memperdalam pemahaman mereka tentang sifat kompleks hubungan ibu-anak dan potensi perubahan. Yang terakhir ini jika hasil dari Film pendek ‘Melihat Kebawah Telapak Kaki Ibu’ bisa di nikmati sebagai tontonan dan pesan yang terkandung dalam film pendek ini bisa di mengerti dan bisa diterapkan oleh para penontonya.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.150 Juta

Durasi Proyek

8 bulan