417 - Dokumentasi Perjalanan Aksara Kuna

Nama Inisiator

Sinta Ridwan

Bidang Seni

sastra

Pengalaman

7 tahun

Contoh Karya

LRG_DSC01448.jpeg

Kategori Proyek

riset_kajian_kuratorial

Deskripsi Proyek

Saya ingin melakukan riset dan mendokumentasikan perjalanan aksara-aksara kuna yang ada di Jawa Barat & Banten lewat artefak atau peninggalan naskah-naskah kuna, arsip, dan prasasti. Kemunculan aksara di wilayah tersebut cenderung lebih lengkap dari wilayah lain karena masih bisa ditemui artefaknya dan disebutkan dalam penelitian, misalnya dimulai dari kemunculan aksara dari India Selatan, berkembang beberapa abad hingga kemunculan aksara Buddha, lalu muncul aksara Jawa Kuna, Sunda Kuna hingga abad ke-16, lagu muncul aksara Latin yang dibawa kolonial, hingga aksara Pegon, aksara Arab dengan bahasa yang digunakan bahasa Sunda, lalu ketika Mataram menguasai muncul pengaruh aksara Carakan atau Hanacaraka abad ke-20. Di masa sekarang, pengenalan aksara kuna sangat terbatas. Saya pernah melakukan pengenalan aksara-aksara di Jawa Barat pada 2009-2013 di Bandung, sekolah gratis untuk umum. Di luar dugaan apresiasinya mulai anak sekolah hingga kakek-nenek, tak jarang juga banyak perempuan belajar aksara kuna tersebut. Saya ingin meneliti lebih dalam dan fokus mengenai sejarah perkembangan aksara kuna di Jawa Barat dan Banten dengan menelusuri latar belakangnya baik itu dari segi budaya, agama, seni, sosial, politik, hingga ekonominya. Proyek ini berupa penelitian lapangan, pendokumentasian, pengarsipan, riset artefak, pengumpulan arsip, hingga menjadikannya data lengkap untuk dijadikan bahan referensi.

Latar Belakang Proyek

Pertama, latar belakang pendidikan saya adalah sastra dan filologi (kajian naskah-naskah kuna), ketika saya sekolah formal, tidak banyak peminatnya, saat studi master satu angkatan hanya 4 orang, keterbatasan peneliti naskah kuna di negeri yang meninggalkan banyak dokumentasi yang ditulis oleh leluhurnya sangat tidak sebanding. Namun saya berpikir bagaimana caranya masyarakat umum di luar pendidikan formal tertarik untuk peduli pada artefak masa lalu, dan untuk bisa mengenalnya salah satunya memahami arti tiap goresannya, yakni aksara. Saya yakin pemeliharaan bahasa ibu masih bertahan, namun karena banyaknya perubahan, pergantian, periodisasi sejarah yang berdampak pada aksara, saya mengutamakan untuk mengangkat dan memperkenalkan aksara-aksara kuna tiap tahapan dan perkembangannya. Ada semacam hegemoni budaya juga yang terjadi lewat bahasa, aksara, seni dan lainnya. Fokus di sini adalah tentang aksara, di mana bahasa akan diikutsertakan juga. Setiap tahun ada Hari Bahasa Ibu Internasional dan Hari Aksara, namun yang dibahas soal pemberantasan buta aksara, pertanyaannya, buta terhadap aksara yang mana? Latin? Arab? Tidak dibahas aksara-aksara yang pernah hidup dan hampir hilang. Perlunya pengenalan aksara-aksara kuna kepada generasi muda khususnya kepada perempuan, bisa digunakan dalam dunianya, misalnya pendidikan anaknya, bisa dikolaborasi dengan bidang lain misalnya desain, dan lainnya. Paling utama soal mengenal identitas diri.

Masalah yang Diangkat

Melakukan riset dan penelitian lapangan juga arsip memerlukan waktu dan biaya yang sedikit. Saya janda tidak punya anak, menikah hanya satu tahun karena merasa saya dibatasi dan tidak diberi ruang untuk mendalami dunia saya, yakni sastra, sejarah, naskah kuna, seni, dan budaya. Saya dikurung. Oleh karenanya saya memutuskan sendiri dan ingin melanjutkan impian saya salah satunya membuat buku hasil riset dan penelitian mengenai aksara kuna. Namun di dunia akademisi dan filologi sendiri dikuasai orang-orang berkepentingan, menjadikan objek penelitian sebagai proyek tanpa ada langkah dan tahapan berlanjut. Pendidikan sejarah juga kaku sehingga tidak leluasa mengungkapkan, meluruskan, atau menemukan sesuatu yang baru. Ada latar belakang kenapa di Jawa Barat dan Banten mengalami perubahan aksara tiap zamannya, bukan semata-mata karena agama, tapi ada sesuatu yang lebih dan harus diungkapkan. Dan saya tidak ingin bicara besar sebelum saya melakukan penelitian dan riset fokus mengenai hal ini. Saat ini kegiatan saya adalah penulis dan peneliti independen, tahun lalu saya membuat buku puisi dan cerpen yang isinya terkait soal sejarah, naskah kuna, bahasa lokal dan aksara kuna. Saya memakai media sastra untuk mengangkat kajian filologis. Saya tidak bekerja pada institusi sehingga saya membutuhkan sebuah dukungan salah satunya adalah dana hibah ini untuk mewujudkan cita-cita saya.

Indikator Sukses

Hasil riset dan perjalanan untuk mendokumentasikan data bisa diwujudkan ke penerbitan buku populer, menggunakan bahasa yang diterima umum dan mudah dipahami, buku saya diharapkan bisa dibaca oleh berbagai kalangan dan bermanfaat. Kemudian hasil riset saya juga bisa saya aplikasikan dengan bekerja sama dengan tim programmer untuk pembuatan website berisi peta interaktif agar orang-orang mengetahui penyebaran dan keberadaan artefak, kemudian selama melakukan riset dan perjalanan, saya selalu mengunggah kegiatan saya di lapangan dan hasil penemuan saya, sehingga banyak yang mengetahui dan tertarik untuk mengetahui lebih lagi soal aksara-aksara kuna, selanjutnya adalah pembuatan applikasi untuk bisa mempelajari aksara-aksara lewat applikasi menarik, selain itu juga bisa lewat pameran foto-foto dokumentasi soal perjalanan aksara-aksara kuna, mengajak diskusi masyarakat umum, mengadakan presentasi juga serta belajar bersama lagi mengenal aksara-aksara tersebut. Riset dan penelitian ini bisa dipakai oleh guru-guru di sekolah dasar atau menengah pertama dalam kurikulum pelajaran atau muatan lokal untuk mempelajari kembali identitas diri lewat aksara. Semakin banyak orang-orang tahu soal keberadaan aksara-aksara yang pernah hidup di lingkungan nya, semakin banyak yang menaruh perhatian, akan semakin banyak yang tertarik untuk memelihara, merawat, menjaga dan memutuskan masuk sekolah formal menjadi seorang yang ahli hingga bisa ikut menyebarkan ilmu-ilmu pengetahuan nenek moyang yang tertulis di dalamnya.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.54 Juta

Durasi Proyek

9 bulan