Nama Inisiator
Intan Nurhayati
Bidang Seni
seni_rupa
Pengalaman
Baru memulai
Contoh Karya
_20180306_141345.JPGKategori Proyek
akses
Deskripsi Proyek
Dalam proyek ini saya ingin melakukan tiga hal dan tidak mutlak dilakukan secara urut: 1. Observasi/internship di studio/kunjungan ke galeri dan pameran lukisan. Kegiatan ini bisa dilakukan dalam waktu yang singkat dan bersifat random.. Kegiatan ini penting untuk mengamati dan berdiskusi dengan perupa lain, baik mengenai teknik, filosofi, maupun manajemen marketing agar karya mereka dikenal khalayak dan menjual. 2. Kursus online untuk art making dan marketing. Internet memudahkan kegiatan belajar dari siapapaun, kapanpun dan darimanapun. Saat ini banyak kursus online yang diselenggarakan oleh para artist (terutama dari luar negeri) yang memberikan materi-materi yang penting bagi para pemula. Karena tujuan akhirnya adalah menjual karya saya, maka saya ingin belajar membuat website dan pemanfaatan social media sebagai base marketing karya saya. 3. Residensi. Residensi merupakan kulminasi dari proyek ini, dengan dasar pemikiran bahwa residensi memungkinkan saya memiliki waktu dan ruang untuk berkarya secara paripurna. Bali dipilih menjadi lokasi untuk melakukan residensi karena Pulau Dewata memiliki beberapa penyelenggara residensi yang berkelas internasional sehingga saya berkesempatan untuk memperluas network, memperbaiki teknik melukis dengan mentor yang disediakan oleh penyelenggara residensi, belajar mengenai budaya setempat yang merupakan bagian program residensi disana, dan adanya kesempatan untuk menggelar pameran di akhir masa residensi. Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan keinginan untuk mengembangkan seni di daerah saya, saat proyek sudah selesai, saya akan berbagi ilmu yang sudah saya dapatkan kepada sesama anggota komunitas perupa dan menggalakan berkarya seni kepada generasi muda khususunya anak-anak melalui gerakan sukarelawan.
Latar Belakang Proyek
Saya adalah seorang ibu tunggal. Tantangan sebagai ibu tunggal tidak hanya dari segi psikologis tetapi juga finansial. Namun saya berusaha untuk bangkit dan membangun semangat kembali dengan melakukan hal-hal yang saya sukai. Salah satunya adalah melukis, hobi lama yang saya tinggalkan saat saya menikah dan berkeluarga. Painting is a method of self-healing bagi saya. Selain itu, melukis menurut saya, selain sebagai mental health therapy juga bisa menjadi sumber nafkah. Lukisan yang bernilai seni tinggi, bisa bernilai ekonomi tinggi pula. Nilai lebih yang lain dan sangat penting adalah saya bisa melukis di rumah sambil mendampingi anak-anak. Namun, untuk menghasilkan karya seni yang bernilai seni dan ekonomis yang tinggi, membutuhkan keahlian dan pengetahuan yang mumpuni. Untuk itu, saya ingin belajar untuk mengasah keahlian melukis agar bisa berkarya dengan lebih baik dan belajar art marketing yang berbasis online (website dan media social)
Masalah yang Diangkat
Peran sebagai ibu tunggal menuntut ketangguhan perempuan yang kadang dihadapkan pada keterbatasan terutama dalam hal mobilitas. Berbagai pertimbangan yang “menghalangi” langkah saya untuk meningkatkan kualitas ke-seni-an saya, di antaranya keterbatasan dana untuk membiayai perjalanan maupun pendidikan/training yang diinginkan. Namun, 3 hal penting yang saya akan saya lakukan dalam proyek ini (kunjungan ke pameran, kursus art making dan marketing, dan residensi) bisa membuka jalan untuk meningkatkan kapasitas diri dan berkarya demi menggapai cita-cita akan masa depan yang lebih baik bagi keluarga saya . Ketiga hal tersebut memungkinkan saya untuk “terpapar” dan terinspirasi pelaku seni lain dan mendapat bekal yang cukup untuk selanjutnya berkarya dan “berniaga” seni secara mandiri ke depannya. Sekalipun bersifat pribadi, proyek ini akan menjadi potret perjuangan perempuan dalam mendobrak keterbatasan.
Indikator Sukses
Berkarya secara lebih produktif dan berkualitas, ditampilkan dalam pameran dan menghasilkan secara ekonomi (terjual).
Dana yang Dibutuhkan
Rp.100.76 Juta
Durasi Proyek
8 bulan