346 - Zeenanda make up and couture

Nama Inisiator

RIENE MAHARDIANI

Bidang Seni

lainnya

Pengalaman

Make up 3 tahun, fashion 12 tahun

Contoh Karya

Zeenanda Make up & Wedding (@zee.nanda) • Instagram photos and videos.MP4

Kategori Proyek

lintasgenerasi

Deskripsi Proyek

Sebagai fashion designer dan juga perias pengantin pakem, berarti saya sebagai pelaksana dan fasilitator yang menterjemahkan ritual budaya dan adat perkawinan yang masih memegang pakem dari akar budaya dasarnya kepada lintas generasi dan dengan tujuan mulia yaitu turut serta peduli pada proses mengawali keberlangsungan rumah tangga baru yang sehat lahir dan batin, tentram dan bahagia yang diawali melalui penyampaian dan pengaplikasian filosofi, kultur dan budaya perkawinan dasar sesuai tujuan penciptaan adat. Sesuai keinginan Sri Sultan HB X dan kebiasaan di dalam keraton bahwa kaum wanitalah yang bekerja terlibat langsung dengan urusan pengantin. Disamping itu, termasuk dalam proyek ini juga turut memfasilitasi banyak kaum hawa dengan memproduksi sendiri kebaya perkawinan yang bisa dijadikan sebagai wadah bagi banyak perempuan agar terus belajar dan berkarya serta tetap mampu re-kreasi dan berkreasi di dalam pengerjaannya. Otomatis di proyek ini saya akan banyak mendidik dan mempekerjakan kaum wanita untuk team rias pengantin, hairdo, henna, ndodoti, menuntun bahkan team dalam menciptakan kebaya wedding juga membutuhkan banyak sekali wanita yg mampu menggali jiwa seni dalam dirinya untuk bekerja sama membuat galery wedding kebaya. Bahkan di dalamnya ada banyak celah pekerjaan yang dapat di lakukan bagi wanita yg terbatas baik pengetahuan dan waktunya.

Latar Belakang Proyek

Mulai saya garap dari ketertarikan, ilmu&kesenangan saya di bidang seni, budaya&kreatifitas. Selain saya memiliki kemampuan mengenai fashion design sampai pengerjaannya, juga telah menempuh beberapa pendidikan & ujian Diknas sebagai perias pengantin adat tingkat nasional dan rencananya masih akan terus menempuh ujian perias adat daerah lainnya. Dimana keprihatinan timbul ketika di masyarakat lebih banyak kaum perempuan yang "IDLE" tanpa tau harus berbuat apa untuk menanggulangi ketidak berdayaan mereka dalam keterbatasan visi, pengetahuan dan ekonomi. Disini saya tergugah untuk merekrut sebanyak2 nya kaum wanita agar mereka lebih berdaya guna dan menghasilkan hal positif bagi kinerja otak dan juga kebiasaan mereka untuk lebih kreatif mencipta atau melakukan sesuatu yang produktif. Disinilah saya ingin proyek rias pengantin dan galery kebaya ini bisa bermanfaat bagi keterpurukan kaum perempuan yang seolah tidak memiliki pilihan bergerak untuk bisa lebih memanage pergerakan nya supaya lebih produktif untuk dirinya dan keluarganya serta masyarakat pada umumnya. Disamping keprihatinan saya melihat perkembangan kaum waria yang lebih banyak berperan bahkan merambah aktif, masuk dan berperan serta dalam prosesi pengantin di masyarakat, padahal Sri Sultan sendiri hanya membolehkan wanita yg mengurusi hal ini dimana banyak hal harus di lakukan wanita asli dan tidak sah/tidak baik jika dilakukan oleh kaum pria/waria.

Masalah yang Diangkat

Dalam persaingan dunia rias maupun wedding kebaya, tidak bisa di pungkiri bahwa modal adalah hal yang mampu menjadi fasilitator berjalannya sebuah usaha. Mengingat saya blm lama ini baru sembuh dari sakit yg memerlukan biaya yg menghabiskan semua tabungan, dan saya memutuskan untuk tidak melibatkan kredit bank dalam bentuk apapun. Namun saya perlu bergerak cepat mengingat masiv nya perubahan zaman dan pergerakan para kaum waria yang mulai merambah dunia pernikahan. Juga kebutuhan untuk melengkapi peralatan adat pakem sehingga lebih mudah bersaing di dunia bisnis, di tambah kebutuhan modal untuk memproduksi sendiri wedding kebaya dan untuk membayar jasa bagi para pekerja wanita di dalamnya.

Indikator Sukses

Mampu melakukan seminar dan wedding show dimanapun terutama di kota Purwokerto di acara wedding expo dengan kebaya rancangan dan produksi sendiri berikut riasan pengantin adat yang tetap memegang nilai pakem yang seharusnya tetap di jaga, agar show tersebut mampu menjadi contoh bagi perias2 lain agar tidak mencampur adukkan adat dan budaya yang tidak seharusnya hanya demi "trend" di masyarakat.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.250 Juta

Durasi Proyek

9 bulan