324 - Princess X : Strong Is The New Pretty

Nama Inisiator

Shanti Yani Natsir

Bidang Seni

seni_rupa

Pengalaman

5 tahun

Contoh Karya

we can

Kategori Proyek

kerjasama_kolaborasi

Deskripsi Proyek

Saya hobi melukis/membuat ilustrasi. Mama saya hobi menjahit. Apa jadinya kalau kedua hobi tersebut kami satukan? Sebuah fusi keterampilan dari dua generasi sejatinya dapat memberdayakan kami yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Dalam kesempatan ini saya ingin menampilkan karya ilustrasi yang tidak sebatas dilihat saja, tapi akan ditransformasikan kedalam benda siap pakai berupa baju / scarf. Sehingga pesan dari tema ilustrasi tersebut bisa lebih dirasakan energinya bagi si pemakai. Pelaksanaan proyek ini terdiri dalam dua tahapan. Tahap I: saya akan membuat ilustrasi beberapa wanita tangguh yang menjadi sumber inspirasi bagi kaum perempuan, misalnya Kartini, Malala, dan Frida Kahlo (dan list ini masih akan bertambah lagi). Setelah itu ilustrasi akan dicetak di kain, kemudian akan dijahit menjadi baju/scarf oleh Mama saya. Selama tahap pertama berlangsung, saya dan anak-anak akan turut belajar bagaimana proses mengubah selembar kain menjadi sebuah baju siap pakai. Sehingga ada transfer ilmu lintas generasi yang terjadi dalam menjalankan proyek ini. Tahap II: Akan dibuka pre-order buat para peminat baju/scarf karya kami. Untuk itu kami akan melibatkan kelompok jahit Kelurahan Magani-Sorowako dimana Mama sebagai koordinatornya. Penjualan produk akan dilakukan melalui media sosial dan situs web.

Latar Belakang Proyek

Saya seorang ibu beranak empat. Anak pertama laki-laki (11 tahun). Anak kedua dan ketiga (6 tahun, mereka kembar) dan yang keempat (5 tahun). Mereka bertiga perempuan. Semua anak perempuan saya, sepupu perempuannya, anak perempuan tetangga di blok kami, dan teman-teman perempuan di sekolah anak saya gemar bermain “princess-princessan”. Tidak ada yang salah dengan itu. Tidak bisa dipungkiri bahwa sampai saat ini suguhan image Princess yang disukai oleh mayoritas anak perempuan adalah yang berkulit putih, tubuh langsing, bulu mata lentik, rambut panjang dan memakai gaun berglitter . Beruntung bagi mereka lahir disaat pendatang baru dalam barisan Princess Disney memiliki latar belakang dan karakter yang benar-benar berbeda dibanding tokoh Princess saat saya masih kecil. Perluasan karakter tokoh Princess modern yang dikembangkan sejak tahun 2004 oleh raksasa industri hiburan bertaraf internasional Disney (diantaranya Mulan, Tiana, Merida dan Moana) merupakan hasil pergeseran nilai yang berkembang dari diskusi panjang tentang kesetaraan gender. Tapi tetap saja para Princess ini hanyalah tokoh fiktif yang sepak terjangnya tidak dirasakan langsung.

Masalah yang Diangkat

Dalam kesepatan ini, saya ingin mengangkat kisah inspiratif para wanita dari dunia nyata. Tokoh-tokoh yang memiliki pemikiran / gagasan pencerah, yang bisa menjadi role model bagi para perempuan di sekitarnya bahkan hingga ke berbagai belahan dunia. Di Indonesia kita punya Kartini, Menteri Susi, Menteri Sri Mulyani, Ibu Risma sang walikota. Di luar sana ada Oprah, Malala aktivis pendidikan, Ahed Tamimi aktivis HAM dari Palestina, Rose McGowan aktivis anti kekerasan seksual dari Hollywood. Mereka semua konkrit. Perjuangan mereka konkrit. Kecantikan mereka konkrit. Tapi sosok dan kisah mereka belum terlalu dikenal dikalangan kaum muda. Mereka adalah Princess X, sosok yang identitas dan kisah hebatnya nyaris tidak dikenal oleh anak-anak perempuan kita. Tokoh perempuan yang inspiratif tersebut akan saya buatkan ilustrasi yang nantinya akan diprint di kain kemudian siap diubah menjadi baju oleh Mama saya. Dengan proyek ini saya berharap bisa membuka wawasan terutama kaum muda bahwa standar kecantikan seorang perempuan tidak sebatas dilihat dari fisiknya saja, melainkan juga pemikirannya, perjuangannya dalam meraih cita-cita yang diidekannya, ketangguhannya dalam menghadapi berbagai tantangan, dan kegigihannya untuk berani bangkit dari keterpurukan. Strong is the new pretty!

Indikator Sukses

1. Baju/ scarf yang bertema Princess X dapat ditampilkan ke publik. 2. Bisa bekerjasama dengan kelompok penjahit kelurahan Magani. 3. Kami dapat memperoleh penghasilan dari penjualan baju/scarf bertema Princess X.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.40 Juta

Durasi Proyek

7 bulan