314 - Koba yang hilang

Nama Inisiator

Siti Wulandari

Bidang Seni

seni_pertunjukan

Pengalaman

3 tahun

Contoh Karya

Kategori Proyek

perjalanan

Deskripsi Proyek

Karya tari koba yang hilang akan di pentaskan oleh 5 orang penari dari Isi Surakarta dengan koreografer asli riau. Koba yang berarti kabar dalam bahasa melayu, adalah kesenian sastra lisan yg berasal dari kabupaten rokan hulu. Koba berisikan pesan pesan hidup dan petuah yang sangat berharga apabila di terapkan dalam kehidupan sehari hari, dahulu koba di lantunkan oleh seorang ibu saat sedang menimang buah hati tercinta, dengan syair berbahasa melayu asli yang kental dan iramanya yang menarik sang buah hati dapat mendengarkan dan akhirnya tertidur dalam alunan koba yang di lantunkan. Jika ucapan adalah doa maka koba juga merupakan doa bagi orang tua kepada anak anaknya. Kini koba telah hilang, banyak masyarkat riau yang asing dengan lirik lirik pada koba, padahal kata kata dalam koba adalah bahasa melayu asli riau. Kini tidak ada lagi timangan dari seorang ibu yangbada hanya tangisan dari seorang bayi yang tiap hari hanya di beri asi binatang, bukan ibunya sendiri, tidak adalagi kewarasan, yang ada hanya kesakitan yang semakin lama semakin dalam. Pemimpin yang sejatinya dapat diteladani kini terdiam di dalam buih karena sebuah kursi. Alam yang semakin sesak, menyiksaku untuk pergi. Tapi tidak, tanahku sedang sakit karena koba yang hilang. Akan kucari koba.

Latar Belakang Proyek

Berangkat dari keprihatinan saya selaku budak melayu asli riau dalam melihat masalah masalah yang bermunculan di negeri yang katanya kaya dan arif ini. Masalah tentang kehidupan manusia yang meninggalkan budayanya, alam yang semakin sesak(kabut asap tebal di riau), pemimpin yang sibuk memperebutkan kursi tanpa mengingat petuah ilahi( pemimpin2 riau banyak yang di tahan), receh yang berserakan(biaya hidup yang mahal). Semua itu adalah masalah, penyakit yang sedang di landa tanahku, sebenarnya semua hal tersebut telah di ceritakan dalam koba, hanya saja kita yang terlambat menyadari bahwa koba sangat berharga, kita yang tidak memahami bahasa dan makna yang terkandung dalam koba tersebut. Karena saat ini koba audah jarang di dengar. Bahkan koba telah hilang di sebagian wilayah riau. Arus globalisasi juga sangat menganiaya anak zaman sekarang, ibu yang dulu menimang kini hanya sibuk keluar masuk mall, koba yang dulu sering dilantunkan sekarang tergantikan dengan gedget bermerk yang seolah jadi kebutuhan. Aku ingin membangkitkan koba nan turondom, aku ingin tanahku sembuh dari kesakitan ini.

Masalah yang Diangkat

Koba yang hilang berisikan pengalaman saya selaku pelaku seni di riau, koba yang berisikan petuah petuah dan pesan yang di sampaikan melalui syair syair indah seakan asing bagi kami kaum muda muda, bahasa dalan koba sangat bijaksana dan memiliki banyak arti namun tidak sedikit yang merespon bahasa tersebut hanya sebagai pemanis kata. Kaum wanita yang dulu selalu berdoa melalui koba ini sekarang hampir tidak menguasai bahasa yang di tuliskan. Saya mengangkat koba dalam tema yang akan saya pentaskan karena saya ingin kembali menghidupkan kesenian koba yang sudah lama hilang. Saya ingin menunjukkan bahwa seni dapat berperan dalam mengatasi masalah hidup,politik dan alam. Menyadarkan masyarakat yang terlena akan kemodrenan yang tidakbada faedahnya. Tidak menyadarkan secara frontal, namun dapat menanam benih yang lama kelamaan akan membekas. Dalam pementasan karya ini. Koba akan di lantunkan di depan penonton, tidak hanya di visualisasikan melalui lisan namun gerak tari akan melengkapi supaya makna dalam koba dapat tersampaikan dengan jelas. Dengan begini penonton yang menyaksikan akan membawa bahasa dan budaya aslinya pulang dan akan sedikit demi sedikit menemukan koba yang hilang.

Indikator Sukses

Dalam pementasan ini, saya akan berkolaborasi dengan maestro koba riau( bapak Taslim) dan akan menampilkan karya ini di depan penonton, mangsa pasar dari pertunjukan ini dalah anak-anak dan seorang ibu, karena biasanya seorang ibulah yang selalu menimang anaknya. Tidak hanya itu acara ini akan sukses jika pemuka adat, koreografer dan penonton dapat saling bertukar pikiran dengan karya yang telah di sajikan. Karena di bagian akhir pertunjukan akan ada diskusi atau sharing terkait pertunjukan koba yang hilang. Dapat mendengar kembali koba yang dulu hilang sangat berharga di masa yang akan datang

Dana yang Dibutuhkan

Rp.65 Juta

Durasi Proyek

2 bulan