265 - Menenun Mowak : Merawat Tradisi dan Warisan Leluhur

Nama Inisiator

Gres Gracelia

Bidang Seni

lainnya

Pengalaman

4 tahun

Contoh Karya

WhatsApp Image 2018-02-16 at 16.25.32.jpeg

Kategori Proyek

lintasgenerasi

Deskripsi Proyek

Menenun Mowak adalah menenun sarung bermotif mowak, motif khas Lamaholot, yang terdiri dari variasi warna dan simpul benang pada tenun ikat. Kegiatan menenun mowak ini merepresentasikan identitas masyarakat Lamaholot melalui jenis-jenis sarung mowak. Dalam tenun ikat mowak terdapat makna dan filosofi kehidupan masyarakat Lamaholot. Kebanyakan motif yang ditemui dalam tenun ikat mowak adalah hewan atau binatang, tumbuh-tumbuhan, bunga, dan daun. Motif-motif ini memiliki makna dan filosofis masing-masing. Sejak dahulu, kegiatan menenun mowak ini bukan hanya menghasilkan sarung tenun untuk dipakai sebagai pakaian tetapi juga memiliki nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Lamaholot. Kajian yang akan saya lakukan ini bertujuan menumbuhkan motivasi menenun mowak sekaligus memberdayakan para perempuan sebagai seniman tenun ikat, dengan beberapa rencana kegiatan di bawah ini: 1. membuat dokumentasi dalam bentuk video dokumenter dan buku. 2. mengadakan seminar dan pameran dengan tema “Menenun Mowak lintas Generasi: Merawat Tradisi dan Warisan Leluhur”.

Latar Belakang Proyek

Kajian ini berangkat dari kerisauan saya terhadap berkurangnya minat perempuan generasi muda untuk aktif menenun sarung mowak. Semakin banyak pilihan pekerjaan profesi bagi perempuan di masa sekarang memengaruhi berkurangnya minat perempuan yang menekuni pekerjaan tenun ikat. Meskipun demikian, para perempuan generasi tua masih merawat dan menekuni pekerjaan menenun sarung mowak untuk keperluan adat dan ekonomi. Berkurangnya jumlah generasi muda yang meneruskan kegiatan ini berdampak pada hilangnya kesadaran masyarakat Lamaholot tentang pentingnya peranan perempuan dalam merawat tradisi dan warisan budaya leluhur. Generasi perempuan muda Flores Timur tidak lagi menganggap pekerjaan menenun mowak sebagai kerja wajib yang bisa dijadikan profesi. Sebagai kerja profesi, kegiatan menenun diharapkan mampu bersentuhan langsung dengan pasar dan mendapat posisi tawar yang layak. Mengupayakan tenun ikat untuk bisa masuk dalam pasar berskala besar bukan berarti mengurangi nilai kebudayaan lokal warisan leluhur. Upaya ini dibuat agar basis ekonomi masyarakat Flores Timur mengalami kemajuan. Ia tidak bergeser dari nilainya sebagai warisan leluhur dan budaya bila proses kerja menenun oleh para perempuan penenun dihargai secara layak dengan mempertimbangkan relasi kerja perempuan (sebagai pelaku seni tenun ikat). Proses tenun ikat yang dihasilkan perempuan Lamaholot dengan cara tradisional inilah yang harus dihargai dengan nilai yang sesuai.

Masalah yang Diangkat

Persoalan yang saya temukan di Flores Timur adalah masih kurangnya minat para perempuan generasi muda untuk terlibat dalam kerja kreatif menenun mowak. Persoalan lain, minimnya pengetahuan perempuan generasi muda Lamaholot, Flores Timur, tentang peran mereka dalam melestarikan budaya dan tradisi leluhur melalui tenun ikat. Minimnya pengetahuan ini membutuhkan pertolongan yang serius melalui kegiatan pengadaan kepustakaan dan pagelaran budaya seperti seminar dan pameran film dokumenter tentang tenun ikat. Kekurangan lain adalah referensi yang sangat terbatas mengenai kearifan lokal dan nilai yang terkandung dalam kegiatan menenun mowak dan sarung mowak sebagai bahan pelajaran muatan lokal di sekolah dasar dan menengah.

Indikator Sukses

1. terlaksananya seminar tingkat daerah tentang perempuan dan perannya melalui tenun ikat mowak agar menambah jumlah generasi muda penenun mowak. Target peserta seminar: para seniman tenun ikat (perempuan penenun) baik yang tergabung dalam organisasi/komunitas tenun ikat maupun individu, pemerhati tenun ikat, dan perwakilan siswa/i SMA se-kabupaten Flores Timur. 2. pameran video dokumenter dengan tema Menenun Mowak lintas Generasi: Merawat Tradisi dan Warisan Leluhur. 3. penerbitan buku tentang peran perempuan dalam masyarakat Flores Timur melalui tenun ikat mowak dan kearifan lokal Flores Timur tentang tenun ikat mowak.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.250 Juta

Durasi Proyek

9 bulan