Kategori Proyek
perjalanan
Deskripsi Proyek
Bekerja sama dengan para ibu rumah tangga, komunitas petani dan artisan untuk mengolah sumber daya alam yang selama ini hanya dijual sebagai bahan baku serta menciptakan diferensiasi produk cinderamata di Toraja yang belakangan ini dikuasai produk-produk dari luar Toraja.
Latar Belakang Proyek
Selama saya mengikuti program live-in di Toraja saya berkenalan dengan para Mama (ibu rumah tangga) yang mengaku akan senang sekali jika diajari bercocok tanam daun penghasil minyak atsiri. Secara spesifik, melihat dari tingkat keterampilan masyarakat di dusun tersebut, kami bertujuan untuk membuat produk sabun herbal & aromaterapi yang memiliki cerita pengolahan minyak atsiri yang amat panjang. Mulai dari perjalanan ke kebun petani-penanaman bibit-proses pengeringan-penyulingan hingga pencampuran dengan bahan baku lainnya (minyak kelapa buatan rumah). Selain itu, diharapkan bukan sekadar menghasilkan produk yang meningkatkan nilai ekonomi, tapi juga sebagai pemberdayaan para ibu rumah tangga di daerah Sesean karena semangat mereka untuk memproduksi sesuatu hanya dibatasi oleh informasi dan kesibukan urusan rumah tangga. (NB: Sebelum menyiapkan sarapan untuk keluarga mereka, ibu-ibu di Toraja biasanya memetik daun ubi jalar di ladang untuk memberi makan babi-babi peliharaan mereka <3.)
Masalah yang Diangkat
Melihat SDA yang melimpah di Toraja (minyak kelapa, minyak atsiri, cokelat, kemiri) namun sejauh ini para petani di sana hanya menjualnya sebagai bahan baku karena belum banyak yang berinisiatif untuk mengolahnya sendiri, beberapa dari mereka pun sejujurnya meresahkan hal yang sama dan telah lama memimpikan produk asal Toraja selain kopi.
Indikator Sukses
Apabila masyarakat di sana, terutama para ibu rumah tangga, dapat memasarkan produk hasil karya mereka minimal di kios-kios sovenir yang ada di Ke'te' Kesu' dan Pasar Bolu dan mulai banyak yang lebih percaya diri untuk mengolah bahan baku yang selama ini mereka hasilkan dari ladang dan kebun mereka sendiri. Tahap jangka panjangnya adalah terbentuknya komunitas istri petani pengolah bahan baku secara organik.
Dana yang Dibutuhkan
Rp.67 Juta
Durasi Proyek
8 bulan