173 - Ambulu Eksotik dalam Batik

Nama Inisiator

Ririn Kusuma Ari Widiyanti

Bidang Seni

lainnya

Pengalaman

baru memulai

Contoh Karya

IMG_0013.JPG

Kategori Proyek

akses

Deskripsi Proyek

Proyek ini adalah mengumpulkan perempuan eks TKI yang telah pulang ke Ambulu, mengajak mereka berkunjung ke sentra produksi batik, Jogja, Solo, dan Lasem, untuk melihat bagaimana berproduksi batik. Diskusi lebih lanjut akan membentuk kelompok yang memiliki semangat berproduksi untuk mengangkat motif khas Batik Ambulu. Pelatihan dan mentoring, peningkatan desain, teknik produksi, dengan mengundang praktisi dari sentra produksi batik di kota-kota yang telah disebutkan tadi. Peralatan dan penyiapan tempat-tempat yang dapat, tepat, dan strategis menjadi etalase hasil produksi dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Menghubungkan produk Batik Khas Ambulu sebagai bagian ikon wisata sebagai bagian strategi pemasaran yang penting, oleh karenanya show room produk batik juga menjadi bagian dalam proyek ini. Proyek ini meliputi: 1. Kunjungan ke sentra produksi batik 2. Pelatihan desain dan produksi batik 3. Membuat showroom hasil produksi di tempat strategis 4. Menjalin komunikasi, pemasaran dan mengikuti pameran.

Latar Belakang Proyek

Saya adalah pecinta batik, suka koleksi dan berkunjung ke sentra produksi batik. Saya juga pernah menjadi Tenaga Kerja Wanita di Taiwan selama 10 (sepuluh) tahun dari tahun 2006-2016. Saya memiliki beberapa akun media sosial yang memajang karya jahit dari bahan batik dan kain tradisional lain yang mendapatkan respon yang cukup bagus. Saya tergerak untuk mengajak perempuan di Ambulu, berlatih, mengembangkan wawasan, meningkatkan ketrampilan, dan memproduksi batik khas Ambulu. Harapan saya ini dapat menjadi daya ungkit untuk Ambulu lebih maju. Ambulu adalah salah satu sumber penyedia Tenaga Kerja Wanita ke luar negeri dari Kabupaten Jember. Keterbatasan akses dan penurunan produksi pertanian menjadikan bekerja ke luar negeri untuk perempuan sebagai solusi masalah ekonomi. Pilihan pekerjaan, dan akses turut menjadikan Ambulu stagnan dan lambat berkembang. Memiliki tiga pantai yang sangat indah dan eksotik ternyata belum dapat mengangkat wilayah ini berkembang lebih jauh. Ambulu memiliki motif batik khas lokal, biji kopi dan bunga cengkih, akan tetapi desain yang belum berkembang dari segi cita rasa, membuat batik Ambulu tidak terlalu diminati. Pilihan warna yang cerah dan berani tidak memiliki variasi motif yang kaya. Potensi ini, dengan memberdayakan perempuan eks TKW yang telah pulang dapat mendorong berkembangnya keberdayaan ekonomi dan menunjang pariwisata wilayah Ambulu.

Masalah yang Diangkat

Ambulu adalah wilayah yang sedang berkembang, di masa lalu pertanian tembakau mendorong perekonomian masyarakat. Semenjak pertanian semakin menurun akibat berbagai faktor, pengiriman tenaga kerja ke luar negri meningkatkan ekonomi secara umum. Akan tetapi lama-kelamaan Ambulu menjadi kurang berproduksi dan semakin mengkonsumsi. Investasi masuk membeli lahan dan membangun pertokoan yang menjual barang-barang konsumsi dasar hingga teknologi. Wisata Ambulu juga semakin meredup dengan hilangnya transportasi umum akibat orang lebih memilih menggunakan kendaran pribadi. Pemda Jember telah mengupayakan transportasi wisata perintis dari Jember ke Ambulu dan Pantai Payangan. Jumlah armada dan pengguna masih belum signifikan, belum dapat meningkatkan daya tarik kunjungan wisata ke wilayah ini. Ambulu belum memiliki cendera mata yang khas sebagai bagian pendukung wisata pantai eksotik di wilayah Ambulu. Jumlah perempuan eks TKI yang belum menemukan posisi yang pas bagi dirinya di dalam masyarakat secara sosial dan ekonomi masih banyak. Berproduksi adalah strategi yang baik untuk merangkum masalah yang kait-mengkait bagi perempuan untuk terlibat dan lebih berdaya di Ambulu. Produksi dengan membatik dapat di lakukan di rumah bersama-sama dengan kegiatan rumah tangga dan menjaga interaksi sosial serta meningkatkan daya cipta dan kreasi.

Indikator Sukses

Keberhasilan proyek ini diukur dengan: 1. Terbentuknya kelompok perempuan yang memproduksi batik dan berinteraksi satu sama lain, menghasilkan kain batik yang dipasarkan atau diserap oleh rumah produksi jahit. 2. Memiliki showroom atau etalase tempat memajang produksi mereka. 3. Terciptanya variasi motif khas Batik Ambulu

Dana yang Dibutuhkan

Rp.350 Juta

Durasi Proyek

6 bulan