158 - Puspa Bangsa

Nama Inisiator

Elizka H. N. Norimarna

Bidang Seni

audiovisual

Pengalaman

Baru memulai

Contoh Karya

Festival Gili Beleq.mp4

Kategori Proyek

perjalanan

Deskripsi Proyek

Tim yang terdiri atas 3 orang (Kyo Umareta, Gibran Ganesha dan saya), akan mengunjungi, mewawancarai, mengabadikan dan membagikan pengalaman serta filosofi berbagai festival budaya di Indonesia. Proyek Puspa Bangsa bertujuan untuk menaikkan kesadaran warga Indonesia, khususnya warganet, akan keberagaman budaya tanah air kita serta mengekspos peran perempuan dalam melestarikan budaya setempat dan mengemasnya dalam bentuk audio-visual yang diminati oleh anak muda masa kini. Pemeran utama video-video ini tentunya ialah orang-orang lokal, khususnya perempuan, yang menceritakan filosofi festival setempat dan mengungkapkan rasa syukur mereka dalam bentuk festival kebudayaan. Seletah menaikkan kesadaran melalui proyek Puspa Bangsa, akan ada proyek lanjutan yang akan mendokumentasikan upaya perempuan setempat melestarikan kebudayaan lokal serta membuka jalan bagi penonton untuk mengapresiasi karya perempuan lokal dengan membeli karya-karya perempuan tersebut.

Latar Belakang Proyek

Rasa malu saya karena tidak mampu menghayati kebudayaan Indonesia sebagai bagian dari jati diri saya mendorong saya untuk mengunjungi berbagai tempat di Indonesia. Saya tidak puas hanya dengan mempelajarinya melalui buku-buku pelajaran, namun ingin merasakan keberagaman budaya Indonesia dengan seluruh indera saya. Sayangnya tidak semua anak muda sadar akan hal ini dan memilih mengikuti tren serta gaya hidup idolanya keluar negeri, dll. Menyadari hal ini, saya ingin sekali menaikkan kesadaran warganet, khususnya generasi penerus bangsa, untuk mencintai kebudayaannya dengan menyajikannya dalam video singkat. Sehingga penonton mampu "merasakan" keindahan budaya secara audio dan visual dan memancing rasa ingin tahu para penonton akan kebudayaan Indonesia layaknya teaser film bioskop.

Masalah yang Diangkat

1. Tidak sedikit orang Indonesia yang memilih mengikuti tren liburan keluar negeri ketimbang dalam negeri. Proyek ini diharapkan menjadi pionir tren baru, yaitu untuk mengunjungi dan menikmati kearifan budaya lokal Indonesia. 2. Festival umumnya hanya dapat dinikmati oleh segelintir orang yang sedang berada di wilayah tersebut. Dengan mengunduh video ke sosial media, pengalaman festival budaya dapat dinikmati oleh masyarakat tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. 3. Pelajaran kebudayaan yang umumnya hanya dibaca buku pelajaran. Melalui proyek ini, kini kebudayaan setempat dapat dilihat dan didengar melalui video yang menampilkan pakaian adat, bahasa lokal serta nyanyian adat sekaligus. 4. Maraknya informasi negatif yang tersebar di internet secara tidak langsung mempu mempengaruhi seseorang, oleh karena itu semua video yang dipublikasikan akan memiliki pesan moral positif, yaitu untuk selalu bersyukur. 5. Pengrajin lokal kadang dibatasi oleh "akses", sehingga perjalanan ke berbagai wilayah ini selain untuk didokumentasikan namun juga untuk menjangkau dan mendata perempuan pengrajin lokal kemudian membantu memberdayakan mereka dalam proyek selanjutnya.

Indikator Sukses

Pada waktu proyek selesai, telah mempublikasikan setidaknya 12 video mengenai festival kebudayaan di 3 sosial media yaitu facebook, youtube serta instagram. Masing- masing video mendapat setidaknya 1000 view/likes/share dalam jangka waktu 6 bulan setelah dipublikasikan. Mendata jenis kerajinan yang diproduksi, lamanya produksi, harga serta kebutuhan dan mendokumentasikan kisah perjuangan dari minimal 5 pengrajin perempuan di tiap wilayah yang diperlukan untuk publikasi proyek tahap berikutnya.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.300 Juta

Durasi Proyek

9 bulan