149 - Riset dan Pertunjukan Karya Tari "Siji"

Nama Inisiator

Rayi Utaminingrum

Bidang Seni

seni_pertunjukan

Pengalaman

4 tahun

Contoh Karya

kirim.rar

Kategori Proyek

riset_kajian_kuratorial

Deskripsi Proyek

Proyek ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Akhir saya dalam menyelesaikan pendidikan Seni Tari di IKJ. Dalam proyek ini saya ingin melakukan riset dengan hasil akhir pertunjukan tari dan skripsi . Kesenian Dames sendiri merupakan kesenian yang berperan utama perempuan dan hampir punah sehingga termasuk dalam program revitalisasi Pemerintah. Tahap pertama dalam proyek ini adalah tahap riset yang akan dilakukan di Purbalingga, Jawa Tengah selama 1 minggu. Riset akan melibatkan saya sendiri sebagai koreogafer, 5 penari, 3 pemusik, 2 koordinator dari Jakarta dan seluruh pendukung yang berasal dari daerah Purbalingga yang bersedia menjadi sumber dalam studi lapangan kami. Dalam tahap ini seluruh pendukung karya akan mencari informasi, melakukan praktik langsung berkesenian Dames, dan mengeskplorasi hasil yang telah di dapatkan dalam bentuk tari dan musik. Tahap selanjutnya adalah pembentukan karya yang akan di lakukan di Jakarta selama 5 bulan oleh koreografer, pemusik, penari, dan koordinator latihan. Dalam tahap ini proses latihan dilakukan seperti ekplorasi,improvisasi dan editing gerak dan musik untuk menciptakan koreografi tari kontemporer berbasis tradisi. Riset tersebut bertujuan untuk mengumpulkan bahan yang kan digunakan dalm proses pembentukan karya tari dan pertunjukan ini merupakan hasil transformasi nilai nilai budaya tradisi yang ada dalam kesenian Dames menjadi satu karya kekinian.

Latar Belakang Proyek

Berdasarkan pengalaman pribadi, ibu adalah sosok yang sangat menginspirasi dalam proses berkarya. Dalam proses pendewasan diri banyak pengalaman yang dapat diambil, salah satunya yang paling menarik menurut saya adalah mengenai rumah tangga. Bagaimana seorang perempuan menjadi ibu rumah tangga yang terikat dengan kewajibannya tanpa peduli hak apa saja yang pantas diterima, menyadarkan saya bahwa dalam keadaan terlemah apapun, seorang perempuan memiliki caranya sendiri untuk mendapatkan apa yang diinginkan baik dengan cara pengabdiannya kepada suami dan anak-anaknya. Dalam pengabdiannya kepada suami seorang istri mengajarkan bagaimana mendapatkan apa yang dicita-citakan tanpa harus merusak harmoni yang telah teratur dalam rumah tangganya. Hal tersebut mendorong saya untuk membuat karya-karya baru yang bertujuan mengungkapkan sisi lain dari perempuan yang tidak pernah disadari khalayak umum. Bagi saya dengan menelusuri kesenian Dames di Purbalingga akan mempermudah saya dalam mentransformasikan sisi lain perempuan di depan khalayak umum.

Masalah yang Diangkat

Secara umum masyarakat telah menyimpulkan bagaimana karakteristik perempuan Jawa yang dikenal lembut, penyabar, anggun ,dsb. Dalam masyarakat Jawa terdapat ungkapan swargo nunut, neraka katut. Artinya, perempuan hanya akan mengikuti langkah yang diambil suaminya. Perempuan juga dianggap sebagai konco wingking atau teman di belakang. Lingkungan perempuan hanya dapur, sumur, dan kasur. Meski budaya itu sangat lekat di kalangan masyarakat Jawa, pada kenyataanya wanita Jawa memiliki kekuasaanya sendiri yang tidak dapat dilihat secara langsung. Hal tersebut membuat saya ingin mencari tahu lebih dalam mengenai kehidupan perempuan Jawa di tempat kelahiran saya. Hal tersebutlah yang menginspirasi saya untuk membuat sebuah karya tari. Melalui karya ini saya ingin menyampaikan bagaimana kekuatan seorang perempuan yang dalam anggapan umum hanya berperan sebagai pendamping laki-laki. Kesenian Dames dipilih sebagai dasar penciptaan karya karena ditengah kondisi masyarakat jawa yang beranggapan wanita adalah konco wingking timbul satu kenyataan dalam kehidupan berkesenian Dames bahwa masyarakat Purbalingga menjungjung dan menonjolkan sosok perempuan yang berbeda dari pada umumnya. Hal tersebut dapat dilihat dari gerakan khasnya pada bagian tubuh atas yang selalu menghentak seperti ingin menyampaikan kekuatan seorang perempuan, dan bagaimana teraturnya komposisi penari seolah ingin menyampaikan bagaimana seorang perempuan yang berperan menjaga stabilnya kehidupan rumah.

Indikator Sukses

Indikator sukses menurut saya adalah ketika masyarakat mampu memperkenalkan kesenian Dames yang hampir punah melalu karya ini dan diharapkan mampu diterima oleh semua kalangan pada masa sekarang (kekinian). Selain itu dikatakan sukses bila saya mampu menyampaikan pesan mengenai sisi lain perempuan melalui karya tari ini dan menjadikan karya ini pengingat bagi penikmatnya. Menjadikan proses karya ini sebagai wadah kreatif rekan-rekan saya sendiri mulai dari penari, pemusik, hingga tim produksi karya. Mampu membangkitkan semangat seniman-seniman daerah khusushnya perempuan yang telah kehilangan harapannya saat ini, karena kesenian yang ingin saya kembangkan adalah kesenian yang palakunya hanya boleh di laksanakan oleh perempuan.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.75 Juta

Durasi Proyek

5 bulan