Nama Inisiator
IDA NURBAGUS
Bidang Seni
sastra
Pengalaman
5 tahun sebagai jurnalis, terhenti setelah menikah, 22 tahun sebagai iburumahtangga dengan 3 anak, 5 tahun terakhir aktif sebagai penggiat komunitas rukun warga
Contoh Karya
saungparung.jpgKategori Proyek
akses
Deskripsi Proyek
“Saung Parung” adalah sebutan untuk sebuah rumah di Parung, Bogor, sebagai tempat untuk mendukung ibu-ibu rumahtangga agar tetap mampu eksis berkarya, tak ketinggalan kemajuan teknologi, dan terfasilitasi pelebaran jejaringnya dengan ibu-ibu rumahtangga di daerah lainnya tanpa harus meninggalkan kewajiban sebagai ibu rumah tangga. “GosipPositip@SaungParung” mengambil bentuk kegiatan kumpul-kumpul informal antara para ibu-ibu rumahtangga. Tidak ada aturan keanggotaan yang mengikat, dan penjadwalan kegiatan dirancang bersifat fleksibel meski tetap memiliki pola rutinitas yang tertib. Ibu-ibu bisa datang kapanpun sempat, sendiri atau beramai-ramai, menikmati ribuan buku-buku yang disediakan di perpustakaan, atau belajar berenang di kolam indoor yang khusus diperuntukkan bagi ibu-ibu. Adapun program rutin andalan “GosipPositip@SaungParung” adalah [1] pelatihan bagi ibu-ibu rumahtangga, untuk mampu memaksimalkan penggunaan internet secara bijak dan produktif, khususnya terkait tips-tips bisnis skala rumahtangga beserta metode online marketing [2] memperlebar jaringan sinergi dengan ibu-ibu di daerah lain melalui teknologi internet untuk mendiskusikan berbagai hal guna bertukar lessons-learned atas persoalan yang umumnya dihadapi ibu-ibu rumahtangga [3] membimbing ibu-ibu rumahtangga untuk lebih percaya diri menggunakan sosmed dan aneka aplikasi populer (semacam Smule, Instagram Live Story, Vlog, dll) untuk mempromosikan budaya setempat ke dunia luas.
Latar Belakang Proyek
Awalnya, “Saung Parung” hanya sebagai tempat pelatihan anak-anak usia sekolah dari berbagai latar-belakang. Topik yang didiskusikan beragam. Format diskusinya bercampur antara bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan English. Beberapa mahasiswa sering mengajukan diri sebagai pemandu diskusi, kadang merangkap sebagai pendongeng. Selain tersedia 6 kamar dengan ribuan buku-buku, di “Saung Parung”juga tersedia dapur sehingga beberapa anak yang memiliki bakat kuliner terfasilitasi untuk bereksperimen dengan resep-resep tradisional yang didiskusikan. Pun terdapat kolam renang indoor 7x4 m, yang memungkinkan anak-anak belajar berenang secara aman sekaligus diarahkan untuk lebih mampu memahami konsep air bersih dan sanitasi dengan cara-cara yang mengasyikkan. Dalam perkembangannya, muncul permintaan dari ibu-ibu agar juga diberi kesempatan menggunakan “Sarung Parung” untuk berinteraksi, belajar, sekaligus saling dukung agar sama-sama eksis dan produktif, mengingat status mereka sebagai ibu rumahtangga selama ini dirasa agak mengurangi mobilitas dan hasrat berkarya. Dari sinilah gagasan “GosipPositip@SaungParung” muncul, untuk memberi ruang bagi para ibu rumahtangga yang semangatnya masih tetap tinggi, yang kesehariannya tak pernah lepas dari gadget internet untuk bergosip, di sela kesibukan rutinitas rumahtangga yang semestinya tidak harus sampai mematikan naluri dan potensi diri untuk bisa tampil berkontribusi pada masyarakat sebagaimana perempuan lainnya di dunia kerja.
Masalah yang Diangkat
• Dengan bersinergi bersama di “GosipPositip@SaungParung”, suara dan karya-karya yang termunculkan dari ibu-ibu rumahtangga akan lebih bisa diakui, dihargai, dan didengar. • Stereotipe bahwa “dimana ada ibu-ibu, disitu ada gossip” bisa ditransformasikan ke bentuk positip, dengan memanfaatkan kemudahan teknologi internet untuk memperluas gossip baik secara cakupan wilayah maupun pilihan topik yang dibahas, ke arah yang secara kolektif dikontrol bersama sehingga positif dan produktif. • Terjadi transfer knowledge secara “peer coaching” antara ibu-ibu, yang lebih mudah dicerna dan lebih memotivasi ibu-ibu untuk terus eksis dan berkembang. • Pada gilirannya, naluri “bergossip” ibu-ibu dan keinginan terpendam untuk tetap bisa eksis, dapat diakomodir dengan memberikan bimbingan pengembangan “Radio Streaming” atau “TV Streaming” sebagai media bagi mereka menyuarakan pandangan, mencurahkan karya, dan tetap tak terkungkung dari akses terhadap dunia luar.
Indikator Sukses
• Bertambahnya jumlah ibu-ibu yang tertarik bergabung di “GosipPositip@SaungParung” • Bertambahnya jumlah aplikasi teknologi komunikasi yang mampu dikuasi para ibu di “GosipPositip@SaungParung” • Tingkat produktivitas para ibu dalam berbagi seni budaya daerah melalui gadget modern, misal dalam wujud upload lagu-lagu daerah via Smule, upload tarian tradisional via FB, online diskusi tentang resep-resep lokal via Skype, dst. • Luasnya cakupan geografi dari ibu-ibu rumahtangga di daerah lain yang berhasil dikontak oleh komunitas “GosipPositip@SaungParung” • Jumlah ibu-ibu yang setelah berinteraksi di “GosipPositip@SaungParung” akhirnya menjadi percaya diri untuk mengajukan diri menjadi Ketua RT, Ketua RW, Ketua Kelompok, Koordinator Masyarakat, dan lain-lain posisi yang selama ini lebih sering diisi kaum laki-laki. • Di ujung program, ter-launching-nya “Radio Streaming” atau “TV Streaming” yang bisa dikelola secara mandiri dengan bentuk acara sesuai kesepakatan para ibu di “GosipPositip@SaungParung”.
Dana yang Dibutuhkan
Rp.173 Juta
Durasi Proyek
5 bulan