1248 - Dari Alam untuk Sumba

Nama Inisiator

Rambu Luba Kata Respati Nugrohowardhani

Bidang Seni

penelitian

Pengalaman

kurang lebih 15 tahun menjadi dosen dan peneliti

Contoh Karya

Kategori Proyek

riset_kajian_kuratorial

Deskripsi Proyek

1) Melakukan analisis fitokimia pada daun nila dan akar mengkudu sebagai sumber pewarna alami tenun ikat Sumba Timur menggunakan GC-MS dan uji pigmen menggunakan Spektropometri UV-Vis untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat tentang kandungan yang ada pada daun nila dan akar mengkudu. Hasil analisis akan digunakan untuk mencari alternatif bahan pewarna alam yang kualitasnya sama atau mirip. 2) Menawarkan jenis-jenis tanaman dan atau bagian dari tanaman yang dapat menjadi bahan baku pewarna alam yang memiliki keunggulan mirip dengan daun nila dan akar mengkudu berdasarkan kajian pustaka (review literature). 3) Menawarkan metode ekstraksi alternatif untuk pigmen dari tumbuhan dan bahan alami lainnya yang dapat menghasilkan pewarna alami atau tambahan bahan lain agar pigmen dapat terekstraksi degan lebih cepat atau lebih baik untuk meningkatkan kualitas warna. Penawaran metode ekstraksi lainnya terhadap pigmen dari tumbuhan yang disesuaikan dengan hasil analisis fitokimia dan pigmen pada tumbuhan penghasil pewarna alami kain tenun Sumba Timur. 4) Inventarisasi dan dokumentasi jenis tumbuhan dan bahan lainnya sebagai penghasil pewarna kain tenun Sumba Timur. 5) Membuat buku katalog warna untuk pewarna alam biru, merah, dan hitam.

Latar Belakang Proyek

Tenun ikat Sumba Timur adalah salah satu karya seni terbaik yang dihasilkan oleh anak bangsa dari wilayah Timur Indonesia. Selain motifnya yang khas, warna tenun ikat Sumba Timur juga unik karena menggunakan pewarna alam warisan leluhur yang berasal dari bagian tanaman, khususnya daun nila atau wora (Indigofera tinctoria L.) dan akar mengkudu atau kombu (Morinda citrifolia L.). Kedua jenis pewarna alam itu menghasilkan warna-warna yang selama ini mendominasi tenun ikat Sumba Timur yaitu; merah, biru,dan hitam. Hingga kini, proses pewarnaan tenun ikat dilakukan dengan cara tradisional yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya nyaris tanpa sentuhan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sayangnya budidaya kedua jenis tanaman yang menghasilkan warna-warna tersebut belum berkembang secara signifikan. Sementara kebutuhan akan pewarna alam tersebut semakin meningkat seiring dengan permintaan pasar akan tenun ikat Sumba Timur yang menggunakan pewarna alam.

Masalah yang Diangkat

1. Untuk mendapatkan akar mengkudu sebagai sumber pewarna alami masih menggunakan cara tradisional yaitu menggali di sekitar sebuah pohon mengkudu yang dapat membahayakan keberadaan pohon mengkudu itu sendiri. Di sisi lain, hingga kini belum ada budidaya mengkudu yang cukup signifikan untuk menjamin ketersediaan bahan baku pewarna alam tersedia secara berkelanjutan. 2. Proses ekstraksi pigmen penghasil warna alam dari daun nila masih menggunakan cara-cara tradisional dan teknologi sederhana. Proses tersebut selain membutuhkan waktu yang cukup lama, juga seringkali gagal karena belum adanya komposisi yang tepat untuk menghasilkan warna biru dengan gradasi warna tertentu. 3. Hingga kini belum tersedia dokumentasi tentang jenis tumbuhan dan bahan -bahan baku penghasil pewarna kain tenun Sumba Timur. 4. Hingga kini belum tersedia dokumentasi tentang warna-warna tenun ikat Sumba yang dapat digunakan sebagai panduan dalam proses pewarnaan. Setiap pengrajin memiliki komposisi masing-masing yang menghasilkan warna biru dengan berbagai gradasinya. Sebuah buku katalog warna dapat menjadi wadah untuk mendokumentasikan berbagai komposisi bahan-bahan penghasil warna alam sehingga dapat digunakan sebagai panduan dalam menentukan warna biru yang diinginkan.

Indikator Sukses

Proyek ini dikatakan berhasil bila kami : 1) Dapat menemukan jenis-jenis tanaman dan atau bagian dari tanaman yang dapat menjadi bahan baku pewarna alam yang memiliki keunggulan mirip dengan daun nila dan akar mengkudu berdasarkan kajian pustaka (review literature) yang ada dan atau tersedia di Sumba Timur. 2) Dapat menunjukkan metode ekstraksi alternatif untuk pigmen dari tumbuhan dan bahan alami lainnya yang dapat menghasilkan pewarna alami atau tambahan bahan lain agar pigmen dapat terekstraksi degan lebih cepat atau lebih baik untuk meningkatkan kualitas warna. 3) Dapat membuat buku dokumentasi dan inventarisasi jenis tumbuhan dan bahan lainnya penghasil pewarna kain tenun Sumba Timur. 4) Dapat membuat buku katalog warna alam untuk merah, biru, dan hitam

Dana yang Dibutuhkan

Rp.50 Juta

Durasi Proyek

8 bulan