1234 - Urbanista: Kontekstualisasi Budaya Perkotaan

Nama Inisiator

Elisa Sutanudjaja

Bidang Seni

kuratorial

Pengalaman

3 tahun

Contoh Karya

20901344_838489186314596_4996704640386303564_o.jpg

Kategori Proyek

riset_kajian_kuratorial

Deskripsi Proyek

Proyek ini adalah proyek penelitian partisipatif sekaligus kuratorial tentang peran, tantangan dan keterbatasan perempuan dalam membentuk dan mempengaruhi kebudayaan perkotaan, dan begitu juga sebaliknya. Media yang digunakan dalam proyek ini adalah tulisan, sketsa, foto, video, serta kolase yang dikumpulkan dari 10 perempuan yang tinggal di kawasan perkotaan yang dianggap mempengaruhi proses pembentukan kota dalam berbagai skala maupun karya (baik karya seni di ruang publik, seni yang berhubungan dengan kota, dan tidak terbatas pada sastra hingga kegiatan advokasi). Hasil dari proyek ini berupa pameran, buku dan situs web.

Latar Belakang Proyek

Kota adalah puncak produksi dan artefak kebudayaan oleh manusia. Kota mewakili bentuk fisik dan interaksi tentang bagaimana manusia menanggapi peluang dan fungsi tempat hidupnya, sehingga terbentuklah seperangkat nilai, sikap dan pendekatan tentang bagaimana manusia membangun dan mengembangkan kotanya. Tiap kota memiliki kebudayaan yang unik sebagai respon terhadap kondisi lokal dan sekitarnya. Kebudayaan ini terukir dalam lanskap perkotaan, bangunan - lama dan baru, morfologi, monumen, sifat ruang publik, kehidupan sosialnya, makanan, produknya terkait dengannya, simbol dan ritual signifikansi; lagu-lagunya, tarian, lukisan, tulisan dan bahasa; sikapnya terhadap masa lalu dan masa depannya, dan bahkan cara kota dikelola dan diatur. Namun, sebagian besar perangkat nilai, sikap, pendekatan bahkan keputusan yang terkait hal diatas diambil dan diputuskan oleh laki-laki. Padahal perempuan memiliki prioritas, tendensi dan pandangan yang berbeda dengan laki-laki, terlebih jika berhadapan pada rencana dan keputusan yang ternyata dapat mengurangi dan memperburuk kualitas hidup. Pertanyaan dan keheranan terhadap minimnya peran perempuan dalam proses pembentukan kota, membuat saya selalu bertanya dan berandai, apa yang akan terjadi pada kota, jika perempuan memiliki kesempatan setara dalam pengambilan keputusan terkait pembentukan kota? Ketimpangan ini harus dan perlu diangkat serta disuarakan untuk mendorong perubahan struktural. Jika tidak, perempuan akan terus tersingkir dalam proses pembentukan ruang publik dan kota.

Masalah yang Diangkat

Selain berdasarkan latar belakang diatas, proyek in adalah pengembangan dari proses penelitian dan kuratorial yang terjadi dalam proyek Archiving Resistance dengan menekan peran perempuan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan saya angkat adalah: 1) Relasi antara perempuan dan kebudayaan perkotaan, 2) Relasi antara perempuan dan proses pembentukan kota, terepresentasi oleh 10 perempuan, dan bagaimana relasinya dalam proses pembentukan kota. 3) Ketimpangan akses dalam pengambilan keputusan dan proses pembentukan kota sebagai artefak kebudayaan. 4) Bagaimana perempuan menanggapi produk kota yang sudah keburu terbentuk, apa tinjauan kritis mereka, dan membayangkan masa depan kota yang lain? Dalam mewujudkan maupun melanjutkan proyek penelitian ini saya membutuhkan bantuan sumber daya. Bahkan saat saya menyusun sebagian besar Archiving Resistance, saya tidak mendapatkan dukungan dana penelitian. Sejak saya melakukan kegiatan kesenian dan kebudayaan lewat pameran maupun seni kolaboratif yang saya lakukan, saya sangat menikmati proses kreasi yang ada dan berpengaruh pada kapasitas saya. Proses penelitian dan kuratorial membantu saya berpikir secara tertib dan kritis, namun kreatif sekaligus meditatif. Dukungan yang saya harapkan: 1. Pembiayaan proses penelitian, termasuk pembelian arsip, diskusi publik, FGD dan honorarium untuk asisten peneliti 2. Pembiayaan proses produksi pameran dalam dan luar ruangan, buku, situs web dan pemeliharaannya. 3. Bantuan peningkatan kapasitas,

Indikator Sukses

1. Proyek selesai tepat waktu dengan penggunaan dana sesuai dengan rencana dan transparan. 2. Menyelesaikan penelitian secara tepat waktu, terutama yang berhubungan dengan studi kepustakaan terkait kebudayaan perkotaan dan 10 perempuan yang akan saya pilih. 3. Mengadakan acara diskusi berkala (1 bulan sekali) sebagai bagian diseminasi isu, membuka ruang partisipasi dan proses memperkaya penelitian. 4. Menghasilkan pameran dengan beragam media, baik berada di dalam ruangan maupun di ruang publik kota, yang menyatu dengan konteks yang sedang saya kritisi. 5. Memproduksi buku baik versi cetak maupun daring, dengan desain yang baik dan penggunaan media yang pantas dan berkualitas. 6. Memproduksi situs web yang informatif dan mudah digunakan serta mendorong interaksi antara perempuan untuk mendiskusikan lebih lanjut mengenai isu ini. 7. Ada penulisan opini yang terkait dengan proses penelitian dan kuratorial ini yang dimuat oleh media arus utama, terutama media cetak. 8. Dapat mendorong penciptaan karya seni maupun karya tulisan kritis lainnya, baik yang dilakukan oleh saya maupun orang lain. 9. Mendapatkan peliputan maupun resensi, baik dari media maupun pemerhati dan pelaku.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.287 Juta

Durasi Proyek

9 bulan