116 - Studioku Studiolima

Nama Inisiator

Vicka Indriastuti Sugianto

Bidang Seni

kriya

Pengalaman

berkarya seni batik dan ikut serta dalam berbagai pelatihan batik sekitar 11 tahun, membentuk studio pelatihan sendiri sekitar 3 tahun.

Contoh Karya

karya.pdf

Kategori Proyek

akses

Deskripsi Proyek

Studioku Studiolima merupakan sebuah studio yang saya buat sejak tahun 2015 sebagai akses bagi siapa saja yang ingin berkarya dan sebagai wadah transfer ilmu seni rupa dan kriya khususnya batik dan pewarna alam kepada masyarakat umum. Namun dengan segala keterbatasan saya sebagai ibu rumah tangga, kegiatan berkarya dan pelatihan yang sering dilaksanakan mulai berkurang dan bahkan terhenti sejak satu tahun terakhir. Dalam proyek ini saya ingin mengaktifkan kembali studio, melengkapi segala kekurangan sarana dan prasarana, melakukan survei mengenai pewarna alam dan tanaman-tanaman sekitar yang berpotensi untuk dijadikan warna batik kemudian membuat sebuah program pelatihan membatik dan memproduksi kain/fabric dengan teknik pewarnaan alam dengan memberdayakan para perempuan yang notabene tidak bekerja yang tinggal di sekitar studio. Dari kain batik yang telah dibuat, selanjutnya dibentuk menjadi karya interior dan fashion. Kegiatan selanjutnya adalah pemasaran, salah satunya dengan mendaftarkan studio sebagai sebuah UKM dan mengikuti kegiatan pameran produk agar proyek yang dibuat dapat berkelanjutan.

Latar Belakang Proyek

Sebagai seorang perempuan dengan latar belakang kriya (Pemohon lulusan sarjana pend. seni rupa dan magister desain), saya sempat aktif berkarya dan melatih batik sejak masih kuliah. Namun sejak menikah dan memiliki seorang anak, kegiatan berkesenian berkurang hingga akhirnya saya memutuskan membuat studio pelatihan sendiri di rumah agar dapat tetap berkarya sambil mengurus keluarga. Tetapi karena keterbatasan biaya, media, dan tenaga (selama ini setiap kegiatan pelatihan saya lakukan sendiri dengan dana pribadi) maka kegiatan pelatihan semakin berkurang. Dengan adanya dana hibah ini saya berharap dapat kembali berkarya, memperbaiki sarana dan prasarana studio, melengkapi kebutuhan media pembelajaran, dan memberikan pelatihan pada masyarakat umum dan para perempuan yang tinggal di sekitar khususnya dengan menambah keterampilan baru yang ramah lingkungan. Studio berada di dataran tinggi Bandung tepatnya di daerah Lembang yang merupakan daerah perkebunan dan pertanian, sehingga apa yang dibuat di studio sangat berpengaruh pada lingkungan sekitar. Bahan utama pembuatan batik pada umumnya berupa bahan kimia seperti pewarna batik sintetis, sangat berpeluang mencemari lingkungan. Oleh karena itu saya berkeinginan untuk mengembangkan batik menggunakan warna alam yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan berbagai tanaman di lingkungan sekitar.

Masalah yang Diangkat

1. Keterbatasan waktu, tenaga, dan sarana prasarana yang pemohon miliki sebagai seorang ibu rumah tangga dengan dua anak dan tempat yang digunakan adalah tempat tinggal dengan segala keterbatasannya sehingga sulit untuk kembali berkarya dan mengaktifkan kegiatan pelatihan studioku studiolima yang terhenti setahun terakhir. 2. Penggunaan warna sintetik pada batik sangat berdampak pada pencemaran lingkungan di Lembang yang merupakan daerah perkebunan dan pertanian. Sementara itu lokasi studio yang berada di dataran tinggi Lembang juga akan mengalirkan limbah tekstil tersebut pada daerah di bawahnya yaitu pusat kota Bandung. Padahal, Lembang sebagai daerah perkebunan memiliki banyak tanaman yang berpotensi menjadi pewarna alam untuk batik. 3.Lembang sebagai kota wisata dan perkebunan berdampak pada banyaknya orang tua (yang bekerja sebagai petani atau pedagang) menyekolahkan anaknya terutama perempuan hanya sampai bangku SMP dan SMA. Beberapa perempuan di Lembang bekerja membantu orang tua di kebun dengan penghasilan yang tidak menentu. Dan beberapa perempuan dengan usia produktif dinikahkan agar dapat bertahan hidup.

Indikator Sukses

1. Kegiatan pelatihan studio yang terhenti sejak setahun terakhir dapat kembali mengadakan pelatihan-pelatihan seni rupa dan kriya khususnya batik sebagai wadah pelestarian ilmu dan budaya pada masyarakat umumnya dan perempuan-perempuan sekitar khususnya. 2. Setiap produk batik yang dihasilkan menggunakan pewarna alami yang didapat dari berbagai jenis tanaman berpotensi yang dibudidayakan oleh perkebunan dan pertanian yang ada di sekitar untuk menjaga kelestarian lingkungan. 3. Selain sebagai wadah transfer ilmu dan budaya, studio menjadi sebuah lapangan pekerjaan baru yang menghasilkan banyak produk batik baik berupa kain lembaran ataupun yang sudah berupa benda interior atau fashion yang dapat dijual dengan memberdayakan para perempuan sekitar yang masih menganggur untuk meningkatkan perekonomian.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.87 Juta

Durasi Proyek

9 bulan