Kategori Proyek
riset_kajian_kuratorial
Deskripsi Proyek
Sang BoSya merupakan gerakan bicara baik melalui media bersyair dan juga sebagai gerakan penyelamatan nyanyian syair dari masa ke masa, dalam hal ini melibatkan seniman-seniman perempuan yang piayawai dalam mendendangkan syair serta paham betul bagaimana bentuk-bentuk syair yang mereka miliki. Gerakan ini dapat dilakukan dengan dua metoda yaitu: 1. Penelitian Syair Dilihat dari banyaknya jenis irama syair yang dimiliki oleh masyarakat melayu Riau tentunya sangat baik apa bila dapat di teliti dan dibukukan dalam bentuk deskripsi dan transkripsi yang jelas. hal ini nantinya juga dapat menjelasakan apa-apa dan seperti apa syair yang dimiliki oleh masyarakat melayu Riau seperti suatu pembuktian dan penjelasan kepada masyarakat banyak dan juga penjelasan keberadaan syair untuk masa-masa kedepannya. 2. Anak-anak bersyair bagi anak-anak khususnya anak-anak yang berada di bumi melayu ini banyak juga yang belum tau dan belum paham seperti apa dan bagaimana syair itu. untuk itu Sang BoSya mengagendakan suatu kegiatan untuk solusinya. Sang BoSya nantinya akan menjadi sentral untuk tempat anak-anak berlatih dan mengetahui bagaimana syair sebenarnya, setelah itu juga turun kesekolah-sekolah dan desa-desa yang berada di provinsi Riau untuk melatih dan memperkenalkan syair kepada mereka.
Latar Belakang Proyek
Sang BoSya berasal dari bahasa melayu yaitu Sang Bomo Syair yang berarti kelompok yang sangat pahan dan mahir dalam mendendangkan syair. Sang BoSya merupakan gerakan bicara baik dan gerakan upaya penyelamatan syair dari kepunahan,sebagai bentuk upaya mempertahankan keberadaan syair dari masa kini kemasa selanjutnya. Sang BoSya digerakkan oleh senima perempuan yang ahli dan mahir dalam mendendangkan syair, tidak hanya itu mereka juga pahan bagaimana dan dari mana asal pada masing-masing irama syair dan paham betul bagaimana karakteristik pada masing-masing iramanya. Gerakan Sang BoSya hadir sebagai penawar rasa gelisah para seniman syair akan perihal keberadaan syair yang akhir-akhir ini mulai jarang di pertunjukkan atau jarang di kenal, maka dari itu salah satu solusinya adalah membuat buku yang memuat semua hal-hal yang berkaitan dengan syair dan mengenalkan kembali kepada anak-anak atau masyarakat Riau bagaimana dan seperti apa syair tersebut. khusus untuk kawasan Riau, syair sangat beragam jenisnya dan masing-masing irama berasal dari daerah yang berbeda-beda. Pada hakikatnya fungsi syair sama pada masing-masing daerah yaitu sebagai penyampai pesan atau nasehat kepada anak-anak atau masyarakat dalam menjalani kehidupan, untuk itu sangat pas rasanya apa bila fungsi dan keberadaan syair kembali di aktifkan seperti sediakala.
Masalah yang Diangkat
1. penjelasan akan syair baik dalam bentuk transkripsi ataupun deskripsi dalam sebuah buku diharapkan nantinya dapat memberi penjelasan dan pembuktian bagi anak-anak atau masyarakat Riau bahwa syair memang ada dan aktif dalam kebudayaan mereka. 2. dengan memberi pelatihan dan pengetahuan kepada anak-anak perihal nyanyian syair tentunya di harapkan agar kedepannya syair tetap ada dan tetap berfungsi sebagaimana mestinya. 3. kepada seluruh seniman perempuan yang ahli dalam menyanyikan syair tentunya mengharuskan mereka untuk bergerak lebih tidak hanya ahli dalam mendendangkannya saja tetapi juga dapat memberikan mamfaat lebih melalui syair kepada masyarakat banyak khususnya bagi anak-anak yang nantinya dapat menyalamatkan keberadaan syair dimasa kedepannya. 4. adanya pertemuan pelaku-pelaku syair (seniman) baik dari dalam dan luar negri untuk saling memberi ilmu dan membicarakan kebaikan syair untuk kedepannya.
Indikator Sukses
dengan melibatkan seniman-seniman perempuan yang ahli dalam bersyair serta mempercayai dan menjelaskan semua gerakan kepada mereka maka hal ini sudah sangat mempermudah dalam pencapaian gerakan Sang BoSya. ditambah dengan peneliti-peneliti yang berpengalaman dalam dunia musik tradisi yang tidak sekali dalam mengelolah pembuatan buku maka nantinya juga dapat mempermudah proses pembuatan buku Syair. perencanaan gerakan Sang BoSya sudah banyak di ketahui oleh masyarakat Riau baik itu umum atau seniman-seniman banyak yang memberi tanggapan positif dan mendukung gerakan ini.
Dana yang Dibutuhkan
Rp.80 Juta
Durasi Proyek
8 bulan