1106 - PENGUATAN KAPASITAS RESOLUSI KONFLIK TERHADAP PERANG SUKU

Nama Inisiator

MARIANA NODA NGARA

Bidang Seni

lainnya

Pengalaman

6 (Enam) Tahun

Contoh Karya

MARIANA DALAM BERITA.zip

Kategori Proyek

kerjasama_kolaborasi

Deskripsi Proyek

Konflik yang terjadi antara Desa Wee Tana dengan Desa Bondo Bela cukup kompleks, maka melalui kesempatan ini saya ingin mendapatkan penguatan kapasitas terkait resolusi konflik. Adapun kegiatan yang akan dilakukan pada saat perjalanan adalah observasi dan wawancara di lembaga tujuan belajar dan lembaga mitranya, observasi dan wawancara di komunitas/lapangan, Mengikuti kegiatan penguatan kapasitas (pelatihan, seminar, diskusi dan kuliah umum), Praktek di komunitas/lapangan, Membuat bahan-bahan penguatan kapasitas (modul dan bahan bacaan) dan panduan kerja dan FGD untuk finalisasi modul, bahan bacaan dan panduan kerja. Setelah mendapatkan penguatan kapasitas melalui kesempatan hibah ini, maka saya akan melakukan pendampingan lebih lanjut terhadap komunitas dan akan membangun negosiasi dengan kedua kubu yang terlibat dalam perang suku serta menerapkan apa yang sudah dipelajari saat melakukan perjalanan sesuai dengan konteks lokal Sumba.

Latar Belakang Proyek

Negara Indonesia merdeka 75 tahun,namun masih ada praktek-praktek penjajahan dalam bentuk diskriminasi atau ketidakadilan yang dialami oleh masyarakat terpencil. Seperti yang dialami masyarakat di Desa Bondo Bela Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Desa ini telah berdiri 24 tahun, namun masih terisolasi, dalam hal ini minimnya akses dan layanan sosial dasar yakni transportasi (jalan raya dan jembatan), pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, peralatan laboratorium/sarana pendidikan lain dan guru), dan kesehatan (Puskesmas, PUSTU, Posyandu dan tenaga medis). Selain terisolasi dan minimnya layanan akses sosial dasar, Desa Bondo Bela terlibat dalam perang suku (tapal batas) dengan desa tetanggga yang berbatasan Wilayah yaitu Desa Wee Tana Kabupaten Sumba Barat sejak tahun 2006 sampai saat ini. Perang suku tersebut telah memakan banyak korban dari kedua kubu, bahkan ada korban anak dan perempuan yang meninggal dunia (dibunuh saat perang). Meskipun perang suku yang melibatkan dua desa ini sudah berlangsung selama 12 tahun, namun samapai saat ini belum ada tindakan kemanusiaan yang dilakukan, baik dari pemerintah desa setempat, Kecamatan maupun pemerintah Kabupaten.

Masalah yang Diangkat

1. Kampanye damai (satu pihak ) 2. Pemberdayaan akar rumput ( membuat kelompok belajar untuk anak-anak dengan menggunakan gereja kecil sebagai tempat belajar) kegiatan belajar ini sudah berjalan selama 2 tahun dibantu oleh 2 orang volunteer 3. Membangun Toilet semi parmanen di dekat lokasi belajar swadaya sendiri 4. Memberikan bantuan alat mandi, buku tulis, buku gambar, pena, krayon dan papan tulis. 5. Mendampingi ibu rumah tangga untuk membuat kerajinan mengacam kaleku atau tas dari bahan lokal yaitu pandan. 6. Menggalang dana untuk membuka badan jalan 3 km menuju lokasi anak-anak belajar.

Indikator Sukses

1. Tahu tentang jenis, cara dan proses dan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan prodak kampanye dan pendokumentasian 2. Tahu tentang jenis, metode, strategi dan bahan yang dibutuhkan untuk penguatan kapasitas tim 3. Tahu tentang siapa, metode dan strategi dan apa manfaat serta upaya melibatkan dan mengoptimalkan peran perempuan 4. Tahu tentang proses, strategi, bahan-bahan yang digunakan dan pihak yang terlibat. 5. Tahu tentang siapa, metode dan strategi dan apa manfaat serta upaya melibatkan dan mengoptimalkan peran perempuan

Dana yang Dibutuhkan

Rp.228 Juta

Durasi Proyek

9 bulan