1071 - Pembangunan Akses Menuju Pusat Kegiatan SACPA

Nama Inisiator

DEASYLINA DA ARY

Bidang Seni

seni_pertunjukan

Pengalaman

23 tahun

Contoh Karya

Trailer Pacitanian.flv

Kategori Proyek

akses

Deskripsi Proyek

Sampang Agung Center for Performing Art (SACPA) merupakan wadah kegiatan alternatif untuk menampung kreativitas generasi muda desa Pelem, memiliki tantangan terbesar dalam hal akses menuju pusat kegiatan (studio alam hutan jati dengan rumah limasan, berjarak 250 meter dari puncak bukit). Terdapat 2 akses (sisi utara panjang 250m dan sisi barat panjang 250m) menuju studio bawah ini, semuanya masih merupakan jalan setapak tanah liat (musim hujan sangat licin dan becek). Proyek ini adalah untuk mempermudah 2 akses menuju studio bawah / studio alam dengan cara merubahnya dari jalan setapak tanah liat menjadi jalan paving block dengan ukuran 1m x 500m (250m sisi utara dan 250m sisi barat), sehingga tidak licin dan becek saat musim hujan dan dapat dilalui oleh kendaraan bermotor roda 2. Tujuan dari proyek ini adalah agar kegiatan-kegiatan SACPA dapat terlaksana dengan lancar, kreativitas generasi muda Desa Pelem dapat terwadahi, SACPA dapat berkembang, dan memberikan peluang kepada masyarakat desa Pelem untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan SACPA, baik sebagai penonton maupun pelaku usaha (berjualan dll), sehingga dapat memberikan dampak ekonomi juga.

Latar Belakang Proyek

Desa Pelem terletak di atas pegunungan bagian barat dalam wilayah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Jauhnya jarak ke kota dan jalan desa yang rusak, membuat kegiatan penduduk desa terpusat dalam lingkup desa saja. Tidak terkecuali kegiatan generasi mudanya yang terpusat pada kegiatan sekolah baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Desa Pelem membutuhkan wadah kegiatan alternatif untuk menampung kreativitas generasi mudanya. Sampang Agung Center for Performing Art (SACPA) menjawab tantangan tersebut sebagai sebuah komunitas di bidang seni. Berdiri 2016, merupakan perkembangan dari sanggar tari Pradapa Loka Bhakti (lahir 1980). SACPA dijalankan oleh 7 anak muda Pelem, dengan anggota 76 anak usia 6-20 tahun, yang 96%nya adalah perempuan. Kegiatannya, latihan rutin tari dan musik 3x seminggu, Workshop pemateri ahli, performance, Residency workshop, Pentas Bulan Ndadari, Pelem Festival (Pesta rakyat & international performance). SACPA memiliki 2 studio. “Studio atas” memakai satu ruangan dari rumah orang tua, terletak pinggir jalan desa (atas bukit). “Studio bawah” adalah studio alam hutan jati dengan rumah limasan, berjarak 250m dari puncak bukit, merupakan pusat kegiatan. Terdapat 2 akses (sisi utara dan sisi barat) menuju studio bawah ini, semuanya masih merupakan jalan setapak tanah liat (musim hujan sangat licin dan becek). Sulitnya akses pusat kegiatan inilah tantangan terbesar kami saat ini.

Masalah yang Diangkat

Keterbatasan akses menuju pusat kegiatan SACPA membuat pelaksanaan kegiatan SACPA terkendala. Peserta didik SACPA, penonton, Narasumber ahli dan patner SACPA lain yang akan bekerja sama sangat kesulitan untuk menuruni bukit dengan jalan setapak tanah liat. Banyak diantaranya jatuh terjerembab karena licinnya jalan tersebut saat hujan turun. SACPA adalah wadah kegiatan alternatif untuk masyarakat desa Pelem yang terletak di atas pegunungan, jauh dari kota. Menangani masalah ini berarti memberikan peluang kepada masyarakat Desa Pelem untuk berkembang.

Indikator Sukses

Proyek ini berhasil apabila dua akses menuju pusat kegiatan SACPA yang semula jalan setapak tanah liat yang licin dan becek ketika hujan datang, berubah menjadi jalan paving block lebar 1m sehingga tidak licin dan mempermudah akses bagi siapa saja yang ingin berkunjung maupun beraktivitas di SACPA. Dampaknya, kegiatan-kegiatan SACPA dapat terlaksana dengan lancar, kreativitas generasi muda Desa Pelem dapat terwadahi, SACPA dapat berkembang, dan juga memberikan peluang kepada masyarakat desa Pelem untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan SACPA, baik sebagai penonton maupun pelaku usaha, sehingga juga dapat memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.100 Juta

Durasi Proyek

1 bulan