Nama Inisiator
Hayuning Sumbadra
Bidang Seni
lainnya
Pengalaman
3 tahun
Contoh Karya
Screen Shot 2018-03-08 at 4.12.39 PM.pngKategori Proyek
kerjasama_kolaborasi
Deskripsi Proyek
Proyek kolaborasi fashion designer & arsitek yang berproses memindahkan aspek visual & filosofi dari arsitektur MbaruNiang di WaeRebo ke dalam fashion collection & culture exhibition. Membedah arsitektur MbaruNiang, untuk menggali nilai-nilai yang tersedia & melekat di tata kelola ruang & lingkungan masyarakat WaeRebo & meneruskan pesan tentang pentingnya sustainabilitas. Dengan menggunakan bahasa “papan” ke bahasa “sandang” sehingga menjadi lebih familiar, dekat & berguna bagi masyarakat.
Latar Belakang Proyek
Saya Adra, fashion designer. Rumah nusantara menarik perhatian saya sedari kecil. Bentuk visual & materi yang terlihat berbeda dari rumah-rumah di Jakarta, membuat Adra kecil betah membaca buku-buku tentang rumah nusantara. Setelah menyelesaikan sekolah fashion, saya kembali membuka buku masa kecil, dibuat jatuh cinta lagi dengannya, namun kini melihat dari sudut pandang berbeda, yaitu fashion. Keinginan menciptakan sesuatu, muncul seiring inspirasi yang didapat dari rumah nusantara. Ketertarikan hadir bukan hanya karena aspek visual & teknis pembuatan, tetapi karena filosofi dibalik tata letak dan tata ruang rumah nusantara. Yang memuat kearifan lokal tentang menghargai bumi, semangat berbagi, kebersamaan & kesetaraan. Saat melanjutkan sekolah di Milan, saya bertemu arsitek perempuan berambisi, Adalia. Kami berteman & sepakat berkolaborasi saat kembali ke Indonesia. Kami melihat banyak persamaan antara dunia fashion & arsitektur, dunia yang terlihat glamor di depan sementara di baliknya menyimpan banyak persoalan, bagaimana kedua industri ini berlaku tidak adil & tidak memikirkan masa depan lingkungan maupun masalah keadilan bagi orang-orang yang terlibat diproses penciptaannya. Kemajuan teknologi informasi, ditambah kesempatan untuk belajar lebih jauh tentang kondisi ideal yang seharusnya berlaku & sudah terjadi di beberapa tempat di penjuru dunia, membuat kami ingin memulai sebuah proses penciptaan yang adil bagi semua pihak yang terlibat dan ramah lingkungan.
Masalah yang Diangkat
Kepedulian terhadap kemanusiaan & lingkungan didunia kreatif amat rendah. Industri retail fast fashion adalah industri kedua penyumbang polusi didunia setelah industri minyak. Jejak karbon fashion bervariasi dari limbah produksi tekstil hingga tumpukan sisa produksi garmen. Begitupun didunia arsitek,sisa proyek : kertas, plastik, semen& besi tak jelas berakhir dimana. Para buruh garmen & bangunan yang terlibat diproses yang tampak besar & glamor nyatanya hidup disituasi yang tidak memberikan masa depan terang. Lebarnya kesenjangan penghasilan terus berlangsung. Orang menjadi serakah & tidak memikirkan akibat yang timbul bagi oranglain & lingkungan di masadepan. Situasi ini bertahan karena didunia pendidikan & kerja, pekerja kreatif tidak diajarkan untuk mempedulikan unsur manusia & alam, hanya belajar mengejar keinginan kreatif-estetis. Bacaan awal kami atas WaeRebo menunjukkan hal berkebalikan dengan dunia desain modern. Tetap dalam keindahan visual, desain rumah nusantara mengajarkan bagaimana mencipta tanpa merusak, membangun tanpa keserakahan, berbagi ruang lingkungan, yang menghormati alam, setara dengan penghormatan pada manusia. Kami ingin membedah arsitektur MbaruNiang & filosofinya untuk dipindahkan ke fashion collection & culture exhibition. Karenanya kami membutuhkan proses konfirmasi, melakukan perjalanan ke WaeRebo sebagai sebuah pertemuan dua sudut pandang. Agar yang kami lihat dari sudut pandang “orang luar” berproses berdialog dengan sudut pandang “orang dalam”. Dari sana kami harapkan ada hasil yang lebih jujur & lengkap.
Indikator Sukses
Proyek ini dapat dinyatakan sukses bila : 1. Terlaksana sesuai dengan jangka waktu yang direncanakan. 2. Fashion dan culture exhibition diadakan di tempat dengan kurasi yang baik dan dihadiri oleh banyak pengunjung. 3. Mendapat respon dan ulasan di media mainstream maupun social media dari pihak-pihak yang berkompeten. 4. Bisa memberikan dampak awal bagi generasi lebih kini untuk sadar akan pentingnya sustainabilitas dan “pulang” ke “rumah” dalam poses penciptaan.
Dana yang Dibutuhkan
Rp.530 Juta
Durasi Proyek
8 bulan