1033 - Perkumpulan Kritikus Sastra Wanita

Nama Inisiator

Fitrilya Anjarsari

Bidang Seni

penelitian

Pengalaman

4 tahun

Contoh Karya

Kategori Proyek

akses

Deskripsi Proyek

Sebuah penciptaan tentu membutuhkan pengembangan dengan harapan akan tercipta sesuatu yang lebih baik. Hal tersebut disebut juga dengan inovasi. Tidak hanya dibutuhkan dalam ilmu-ilmu science tapi juga dalam perkembangan kesusastraan, inovasi merupakan hal yang terpenting untuk terciptanya sebuah karya yang bagus. Yang sering dilupakan adalah perkembangan kritik sastra yang berwawasan global untuk bisa mendukung terciptanya sebuah karya yang juga berkualitas global. Berangkat dari sini maka saya ingin mengajukan permohonan dana guna membentuk perkumpulan kritikus sastra, hal ini penting mengingat pertumbuhan penciptaan karya sastra di Indonesia ini sudah sangat banyak. Dana-dana yang ditujukan untuk mendukung proses penciptaan karya sastra juga sudah banyak dialirkan oleh berbagai foundation, akan tetapi dukungan untuk kritik sastra yang serius sangatlah jarang dan kurang diperhatikan. Pengalaman saya menjadi asisten dosen di ilmu sastra UGM juga memberikan sebuah pengetahuan bahwa banyak sekali wanita yang tertarik untuk menggeluti dunia kritik sastra dan terlibat dalam diskusi-diskusi yang perlu adanya pengembangan dan wadah agar bisa berperan lebih lanjut dalam mengembangkan proses penciptaan yang sedang berlangsung.

Latar Belakang Proyek

Terbentuknya usulan mengenai pembentukan kumpulan kritikus sastra wanita ini dikarenakan pengalaman pribadi sebagai seorang mahasiswa s2 yang sangat tertarik dengan kritik sastra yang kemudian juga setelah observasi ketika menjadi asisten dosen di jurusan ilmu sastra UGM. Saya melihat ketertarikan dan ketekunan yang luar biasa dalam menelaah karya sastra dan juga filsafat dari mahasiswi ilmu sastra UGM yang akan bagus apabila dikembangkan lebih lanjut. Selain itu juga dari beberapa teman wanita dari universitas-universitas lain. Ketekunan mereka itu kemudian banyak terhambat mengingat posisi kritik sastra juga kurang diperhatikan. Kebanyakan yang berkembang justru kritik yang hitam putih dan tidak membangun bagi para sastrawan kita. Itupun banyak datangnya dari kelompok-kelompok internal sastrawan. Rekan-rekan wanita yang memiliki ketertarikan dalam bidang kritik sastra terhambat untuk mendapatkan akses pengembangan kemampuan mereka secara lebih serius dan terutama kekurangan informasi untuk publikasi karya-karya mereka.

Masalah yang Diangkat

Minat, bakat dan ketekunan wanita di bidang kritik sastra perlu dikembangkan dengan serius dan juga diberi fasilitas akses. Fasilitas-fasilitas ini berupa sebuah perkumpulan yang akan rutin mengadakan pelatihan kritik sastra dengan mengangkat berbagai macam tema dan juga isu-isu global untuk diterapkan di perkembangan kesusastraan Indonesia. Pelatihan kritik sastra sendiri akan dibagi ke dalam dua: pertama pelatihan yang akan mengundang ahli-ahli kritik sastra untuk memperkenalkan teori-teori yang akan digunakan untuk membedah sebuah karya. Kedua, pelatihan menulis kritik agar layak untuk dipublikasikan baik di media cetak ataupun jurnal-jurnal akademis. Dengan adanya dua pelatihan tersebut, wanita yang berminat untuk menekuni dunia kritik sastra tidak akan merasa kebingunan untuk mencari wadah untuk pengembangan dan juga info-info yang berguna untuk publikasi karya kritik sastra mereka. Perkumpulan ini diadakan untuk memberikan lamdasan agar para wanita bisa mandiri dan percaya diri untuk berkembang dan mendalami lebih lanjut kegiatan mereka sebagai kritikus sastra.

Indikator Sukses

Dilaksanakannya seminar untuk mengenalkan teori-teori kritik sastra dan juga pelatihan menulis kritik dengan mengundang ahli kritik sastra di Indonesia. Indikator kedua adalah dengan diterbitkannya sebuah antologi kritikus sastra wanita.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.150 Juta

Durasi Proyek

6 bulan