1014 - X(s)enofuturisme (judul mungkin akan berubah/working title)

Nama Inisiator

Natasha Gabriella Tontey

Bidang Seni

seni_rupa

Pengalaman

6 tahun

Contoh Karya

NGT_Portfolio_2018 (1).pdf

Kategori Proyek

kerjasama_kolaborasi

Deskripsi Proyek

X(s)enofuturisme adalah sebuah proyek seni yang menginvestigasi peran fiksi dan meta-fiksi dalam menyusun kemungkinan baru sebuah masa depan lewat praktik artistik. X(s)enofuturisme diangkat dari kata ‘Xeno’ yang berarti foreign atau asing dan Seno yang dalam bahasa Manado bermakna ‘gila.’ Visi akan masa depan dalam praktik X(s)enofuturisme berlandaskan pada tradisi fiksi ilmiah, eksplorasi gender dan biologi, masa depan dalam masa lampau, dan paranormalitas. Rentetan hasil riset dan kajian tersebut kemudian akan dimanifestasikan dalam bentuk karya yang akan ditampilkan dengan format video, instalasi, performans, publikasi, juga beberapa seri diskusi yang bersifat cair dan eksperimental.

Latar Belakang Proyek

Di tahun 2015 saya mulai tertarik untuk melakukan riset seputar ramalan dan mistisisme sebagai basis dasar praktik artistik. Saya mencoba mendatangi peramal, paranormal, online psychic, pembaca garis tangan dan lainnya untuk mendapatkan data yang dapat saya olah menjadi gubahan estetis. Dalam proses pengerjaan riset tersebut saya melihat sebuah pola yang menarik dari semua ramalan yang saya dapatkan dari pelbagai metoda ramal; bahwa nyaris semua ramalan—yang bersifat spekulatif—selalu menempatkan saya dalam tatanan sosial yang sudah ada. Sebagai contoh, hampir disemua ramalan, saya diramalkan akan menikah. Ada yang menyebut saya akan menikah di umur 29, ada pula yang menyebut bahwa saya akan menikah paska 30. Jika ramalan bersifat spekulatif, mengapa ia tidak pernah keluar dari ruang lingkup sistem yang sudah rigid? Pertanyaan diatas menjadi embrio bagi saya dalam mengembangkan proyek ini. Hal yang transenden, seperti ramalan, seharusnya bisa lebih liar dalam melihat realitas. Imajinasi semestinya bermain sangat kencang dalam mengkaji masa depan yang spekulatif. Dalam hal ini saya kemudian melihat ramalan tidak bisa keluar dari alamnya yang memang masih melihat manusia—terutama sudut pandang laki-laki—sebagai representasi masa depan. Pertemuan saya dengan kajian Xenofeminism juga menjadi latar belakang saya untuk mengembangkan fiksi yang saya bangun sebagai metodologi penciptaan karya.

Masalah yang Diangkat

Dalam perkembangan dunia literatur Indonesia, fiksi ilmiah bisa dibilang adalah domain paling lemah dari semua jenis fiksi yang diproduksi. Hal ini menjadi sebuah pertanyaan yang solid akan kelangkaan imajinasi Indonesia dalam melihat dan merancang masa depannya—setidaknya dalam segi budaya populer. Masa depan yang dijanjikan saat ini tidak pernah keluar dari sistem patriarki yang sudah terlanjur kaku terbentuk—dalam hal ini, masa depan hanya dimiliki oleh kaum laki-laki. Lewat karya ini, sebagai seorang seniman, saya ingin melihat dan membayangkan sebuah kemungkinan baru masa depan yang berada diluar masa depan yang telah dijanjikan oleh segelintir orang. Jika hal-hal yang selama ini bersifat fiksi hingga apapun yang berbau paranormal hampir selalu menempatkan perempuan dalam perannya yang sudah terpatri di masyarakat pada umumnya: menikah, punya anak, dll—bagaimana jika fiksi ilmiah dijadikan sebagai metode ekspresi untuk wanita menentukan masa depannya? Jika wanita dapat keluar dari dikotomi subjek-objek akan keberadaannya dan melihat semua hal secara lebih monistis, masa depan seperti apa yang sekiranya dapat diimajinasikan?

Indikator Sukses

Proyek ini memiliki objektif untuk menyebarkan pengetahuan dan kesadaran tentang peran imajinasi wanita dalam melihat fiksi ilmiah dan masa depan sebagai metodologi dalam praktik artistik dan perkembangan seni rupa Indonesia. Diharapkan dengan dipresentasikannya proyek ini di Cemeti Institute for Arts & Society dapat setidaknya menjadi arena terbuka bagi pengunjung untuk melihat sudut pandang lain dari ide-ide tentang masa depan lewat sebuah pengalaman estetik. Lewat proyek ini pula diharapkan penyebaran pengetahuan dapat lebih merata dengan sebuah publikasi yang berisi esai-esai tanggapan tentang masa depan, imajinasi, dan wanita yang ditulis oleh penulis/pemikir wanita.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.88 Juta

Durasi Proyek

9 bulan