29 - Mengolah sampah plastik, menjaga bumi.

Nama Inisiator

Nelly Junita Simangunsong

Bidang Seni

kriya

Pengalaman

Hampir 1 tahun melatih dan membuat ecobrik ( bata plastik) menjadi bentuk kursi, lego dan meja.

Contoh Karya

Kategori Proyek

akses

Deskripsi Proyek

Pada proyek yang berjudul mengolah sampah plastik, menjaga bumi diawali dari keprihatinan atas tidak perdulinya setiap individu terhadap sampah plastik yang dihasilkannya. Dengan begitu, proyek ini mengajak khususnya pada setiap individu dan umumnya masyarakat untuk perduli terhadap sampah plastik yang dihasilkan. Artinya secara pengetahuan dan kesadaran setiap individu memahami akan bahayanya sampah plastik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan kampanye, pemicuan bahkan demo akan bahayanya sampah plastik terhadap bumi. \r\nKesadaran yang telah dimiliki oleh individu atau warga akan memudahkan untuk mengajaknya mengolah sampah plastik menjadi ecobricks. Ecobrik atau bata plastik adalah botol air yang dimasukkan sampah plastik yang terlebih dipotong dan dipadatkan. Berat botol setelah dipadatkan dengan potongan sampah plastik kira- kira 250 gr. \r\nEcobrik yang telah dibuat nantinya akan dibuat menjadi bahan konstruksi pengganti batu bata, dibentuk menjadi kursi, meja, lego sebagai partisi. Adapun ecobrik yang akan dibentuk menjadi kursi akan dipermanis dengan membuat sarungnya agar memiliki nilai jual sebagai penambah economi keluarga.

Latar Belakang Proyek

Berawal dari pendampingan terkait Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM) pada program BERSIH, bersama atasi sanitasi perkotaan di kelurahan Duri Utara, kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Program STBM mengusung 5 pilar, salah satunya pada pilar 4 yaitu pengamanan sampah rumah tangga. Terkait pada pilar 4 tersebut, saya juga melihat lingkungan perkotaan yang padat dan terkesan kumuh. Selokan dipenuhi dengan botol plastik, sampah plastik bekantan makanan ringan anak, kantong plastik yang bercampur dengan sampah lainnya. Lingkungan padat dan kotor yang saya lihat saat itu menjadi bahan pikiran. Pertama bagiamana memberikan pemahaman kepada warga untuk mengamankan sampahnya, khususnya berbahan plastik. Kedua, bagaimana membuat sampah plastik tersebut memiliki nilai guna bahkan nilai jual. Ketiga, bagimana menggerakan masyarakat untuk membuat ecobrik ( bata plastik) yang nantinya akan dapat digunakan. Cara membuat ecobrik yang tidak terlalu rumit dan tidak membutuhkan biaya mahal akan memudahkan bagi setiap individu untuk melakukannya. \r\nFungsi dari ecobrik selain digunakan untuk bahan konstruksi bangunan, dapat juga digunakan membuat kursi, meja, partisi, dll. Bentuk ecobricks itu sendiri ada 3 yaitu, segitiga ( meja), diagonal ( meja), lego (partisi). \r\nDengan gagasan tersebut diharapkan mampu menjadi solusi atas persoalan sampah, khususnya sampah plastik yang berserakan di halaman rumah masyarakat duri utara. \r\n

Masalah yang Diangkat

Masalah yang hendak diangkat adalah soal sampah plastik yang acapkali ada di selokan, jalanan yang ketika hujan terbawa kemudian menutupi saluran dan berakibat menimbulkan selokan yang mampet. \r\nSampah plastik yang dihasilkan dari perusahaan yang memproduksi kebutuhan kita, misalnya rinso, sabun, kantong belanja, snack, minyak gorengan dll. Hampir seluruh produksi dikemas dengan plastik. Dengan begitu, sangat penting bagi kita mempertanyakan kemana sampah plastik setelah isinya kita gunakan akan berakhir? \r\nPertanyaan sederhana itu saja yang hendak diangkat oleh proyek ini. Ketika sudah bisa bertanya, akan dilanjutkan untuk mencari jawaban dan mewujudkannya menjadi aksi. Aktivitas ini sendiri sangat memungkinkan dilakukan oleh perempuan, khususnya ibu rumah tangga yang acapkali berurusan dengan kegiatan domestik.

Indikator Sukses

Lingkungan bebas dari sampah plastik.\r\nPenambahan income keluarga.\r\nKesadaran warga mengelola sampah plastik menjadi barang bernilai guna pakai.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.500 Juta

Durasi Proyek

9 bulan