Nama Inisiator
Yayasan Kanopi Indonesia
Organisasi
Yayasan Kanopi Indonesia
Topik
Meretas batas – kebhinekaan bermedia
Deskripsi Proyek
Beberapa dusun di sekitar Merapi sampai saat ini sudah tidak bisa di huni lagi bahkan harus pindah dari kampungnya karena termasuk daerah rawan bencana. Karena hal tersebut, masyarakat di desa ini harus mencari mata pencaharian yang baru untuk memperoleh pangan sehari-hari, dan ini membutuhkan dampingan agar prosesnya lebih cepat dan tepat. Ketrampilan dasar penduduk sekitar Merapi adalah bercocok tanam dan berkebun untuk itu harus ada usaha dalam merestorasi ekosistem merapi untuk memperkuat ketahanan pangan melalui tata cara bertanam umbi-umbian lokal dengan pengetahuan mengolah tanah secara lokal yang audah turun temurun. Dalam keseharian, masyarakat di sekitar merapi sudah terbiasa dengan penggunaan teknologi dan bahasa lokal melalui radio komunitas yang tersebar dibeberapa kecamatan di daerah lereng. Informasi yang disampaikan selain ilmu pengetahuan juga semangat untuk membangun kembali daerah merapi yang gersang.
Selain itu melalui kegiatan on air dan off air bisa menjadi sarana pemantauan keanekaragaman hayati sebagai indikator berangsur-angsur pulihnya ekosistem kawasan Merapi.
Masalah yang Diangkat
Banyaknya pengungsi yang harus pindah dan korban meninggal dari sebagian besar ahli pertanian lokal di sekitar merapi membuat sebagian warga kehilangan sumber pengetahuan. Informasi untuk mengelola lahan gersang akibat erupsi semakin berkurang. Aktivitas radio komunitas yang dulu pernah ada juga banyak yang terhenti. Tak hanya itu,minimnya sarana komunikasi yang bisa terjangkau luas dan mudah dalam mengakses berbagai informasi pengetahuan lokal sudah tidak lagi mengadakan program-program siaran untuk menghidupkan semangat mengolah lahan demi mewujudkan ketahanan pangan di daerah itu. Pemantauan akan kehadiran tumbuhan dan satwa sebagai indikator pulihnya ekosistem merapi juga sangat minim, hal ini karena terbatasnya pengetahuan dan sumberdaya untuk mengetahui pentingnya pemantauan. Lama kelamaan pengetahuan lokal atau kearifan dalam mengelola ekosistem akan semakin pudar jika tidak kembali dibangun dan kepedulian masyarakat sekitar yang sudah turun temurun untuk memulihkan lingkungan akan terus berkurang jika tidak ada upaya untuk menghidupkan kembali.
Solusi
Melihat permasalahan di atas maka perlu usaha yang cepat dan tepat baik sasaran dan teknologi yang digunakan. Untuk mengumpulkan kembali informasi lokal dari sebagian warga yang ahli pertanian perlu diadakan sharing dan pendataan untuk menggali berbagai pengetahuan tersebut. Bagi sebagian besar daerah yang masih bisa di huni, perlu perlu informasi cepat dalam mengelola lahan sebagai sarana merrestorasi ekosistem merapi. Dengan menghidupkan kembali radio komunitas yang pernah ada, dan memberikan program-program siaran baik on air ataupun off air sebagai usaha menyebarkan pengetahuan yang telah dikumpulkan kepada masyarakat sekitar yang lebih luas. Selain itu melalui program siaran dalam bentuk talkshow dua atau seminggu sekali dan mempublikasikan kembali pengetahuan lokal yang ada dalam bentuk film ataupun buku bisa dijadikan sebagai sumber pengetahuan lokal bagi warga sekitar. Dari program-program siaran juga bisa dijadikan pengetahuan penting dalam pemantauan keberadaan satwa dan tumbuhan lokal sebagai indikator berangsur-angsur pulihnya ekosistem merapi. data pemantauan ini cukup penting untuk usaha pelestarian keanekaragaman hayati sekitar merapi
Yang diuntungkan:
Masyarakat sekitar TN gunung Merapi di 3 kecamatan (Turi, Cangkringan, Pakem) yang meliputi Beberapa dusun di Desa Umbulharjo (Dusun Pelem Sari dan Dusun Pangukrejo), Desa Kepuhharjo (Dusun Pager Jurang, Kali Adem, Petung, Jambu, Kopeng, Batur) dan Desa Glagahharjo (Dusun Kali Tengah Lor, Kali Tengah Kidul, Srunen, Ngancar, Glagah Malang) dengan mengaktifkan 2 radio komunitas dengan kerjasama dengan radio nasional (RRI cabang yogyakarta) yang sudah mempunyai program kerjasama dengan kanopi Indonesia dalam bentuk talkshow setiap 2 minggu sekali
Target
Melihat permasalahan di atas maka perlu usaha yang cepat dan tepat baik sasaran dan teknologi yang digunakan. Untuk mengumpulkan kembali informasi lokal dari sebagian warga yang ahli pertanian perlu diadakan sharing dan pendataan untuk menggali berbagai pengetahuan tersebut. Bagi sebagian besar daerah yang masih bisa di huni, perlu perlu informasi cepat dalam mengelola lahan sebagai sarana merrestorasi ekosistem merapi. Dengan menghidupkan kembali radio komunitas yang pernah ada, dan memberikan program-program siaran baik on air ataupun off air sebagai usaha menyebarkan pengetahuan yang telah dikumpulkan kepada masyarakat sekitar yang lebih luas. Selain itu melalui program siaran dalam bentuk talkshow dua atau seminggu sekali dan mempublikasikan kembali pengetahuan lokal yang ada dalam bentuk film ataupun buku bisa dijadikan sebagai sumber pengetahuan lokal bagi warga sekitar. Dari program-program siaran juga bisa dijadikan pengetahuan penting dalam pemantauan keberadaan satwa dan tumbuhan lokal sebagai indikator berangsur-angsur pulihnya ekosistem merapi. data pemantauan ini cukup penting untuk usaha pelestarian keanekaragaman hayati sekitar merapi
Indikator Sukses
Terkumpulnya pengetahuan lokal dalam bentu buku dan film. Adanya program siaran rutin baik seminggu atau 2 minggu mengenai pengetahuan atau informasi lokal terutama mengolah pertanian dengan umbi-umbian. Adanya database pemantauan untuk keanekaragaman hayati melalui program siaran dan feed back masyarakat sekitar.
Lokasi
Jl. Parangklitik No 11 Klaten, 57413
Dana yang Dibutuhkan
792 Juta Rupiah
Durasi Proyek
18 bulan (18 Bulan yaitu dari bulan November 2011-April 2013