Nama Inisiator
Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PD PM) Surakarta
Organisasi
Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PD PM) Surakarta
Topik
Meretas batas – kebhinekaan bermedia
Deskripsi Proyek
Banyaknya tersangka teroris yang ditangkap, kemudian dipidanakan, ternyata tidak menekan atau menghentikan bibit-bibit baru teroris. Mereka muncul dari kelompok-kelompok yang terkait duo Noordin M Top dan Azahari atau jaringan lama seperti NII, hingga teroris “independen” yang tidak terkait langsung dengan kelompok “besar” yang selama ini eksis dalam jaringan terorisme.
Yang disebut terakhir disebut kebanyakan anak muda. Mereka mempunyai semangat jihad dengan mendapatkan inspirasi dari pengajian, buku, hingga internet. Bahkan keahlian merakit bom bisa didapatkan dari dunia maya. Kasus terakhir, pemuda lulusan SMK di Boyolali, Jateng, merangkai bom dan diledakkan. Dia mendapat ilmu merakit bom dibimbing oleh seseorang melalu Facebook. Sebelumnyam di Klaten, sejumlah pelajar dan lulusan SMK terlibat dalam teror bom.
Dengan kondisi tersebut, betapa dunia maya telah menjadi pasar bebas ide apa saja, termasuk soal terorisme. Memang sudah banyak media internet yang mengampanyekan ide-ide perdamaian, nonkekerasan. Tapi, pertumbuhan blog, website dan sejenisnya yang mengusung gagasan kekerasan, juga tak kalah banyak.
Tak hanya itu, siswa dan santri di sekolah-sekolah dan pondok pesantren, mengonsumsi media pihak lain atau yang dibuat mereka sendiri, yang isinya mengajak orang untuk tidak toleran.
Masalah yang Diangkat
Kampanye perdamaian melalui media interaktif di dunia maya oleh anak muda dan untuk anak muda perlu dilakukan. Melalui peer group, ide itu bisa disampaikan tanpa kesan menggurui, pemaksaan dan indoktrinasi
Solusi
Mengampanyekan gagasan perdamaian dan toleransi kepada pelajar, santri pondok pesantren melalui media yang dikelola oleh anak muda sendiri. Media interaktif ini diisi oleh anak muda. Mereka menulis, menuangkan gagasan soal perdamaian, berdiskusi dan berdebat mengenai bagaimana mengampanyekan perdamaian dan toleransi kepada sesama anak muda, lingkungan dan keluarga. Media ini bisa juga jadi konter terhadap blog, website yang selama ini mengembangkan bibit-bibit terorisme seperti menyebarkan kebencian, intoleransi, pro kekerasan dan sebagainya.
Santri, siswa dan anak muda umumnya jadi target media ini. Mereka bisa menyampaikan ide perdamaian, toleransi dan antikekerasan itu melalui media yang mereka buat. Media ini bisa menjadi peer group untu berbagi cerita, pengalaman dan media belajar.
Target
Santri, siswa dan anak muda umumnya jadi target media ini. Mereka bisa menyampaikan ide perdamaian, toleransi dan antikekerasan itu melalui media yang mereka buat. Media ini bisa menjadi peer group untu berbagi cerita, pengalaman dan media belajar.
Indikator Sukses
Banyaknya media bagi anak muda untuk kampanye perdamaian diharapkan makin tersebar gagasan perdamaian. Anak muda mendapatkan media yang tepat untuk belajar soal perdamaian dan toleransi.
Lokasi
Surakarta
Dana yang Dibutuhkan
200 Juta Rupiah
Durasi Proyek
3 tahun (2012-2015)