Bagaimana Membuat Kategorisasi dalam SMS Gateway?
Akhmad Nasir, pegiat Jaringan Informasi Lingkar Merapi (Jalin Merapi) mengatakan, ada beberapa cara untuk mengkategorikan SMS dalam SMS gateway. Ingin tahu caranya? Mari simak penjelasan berikut.
T: Ada berapa cara untuk mengkategorikan SMS yang masuk?
J: Ada dua cara. Pertama adalah otomatis. Kategorisasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak (software) yang nantinya akan mengenali kata kunci yang tertulis dalam SMS. Cara ini pun bisa terbagi menjadi dua, terstruktur dan tidak terstruktur.
T: Apa perbedaan terstruktur dan tidak terstruktur?
J: Jika terstruktur, setiap SMS yang masuk harus dilengkapi dengan kode. Cara ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan tidak membutuhkan pekerja khusus untuk memilah SMS. Akan tetapi, diperlukan sosialisasi atau pelatihan cara mengirim SMS kepada pelapor.
Contoh: lapor
Jika tidak terstruktur, SMS yang mengandung kata tertentu, seperti “kecamatan A“ akan dimasukkan dalam kategori kecamatan A. Cara ini tidak membutuhkan pekerja khusus untuk memilah SMS dan siapa pun bisa menjadi pelapor hanya dengan mengetahui nomor SMS yang dituju. Akan tetapi, cara ini memiliki tingkat akurasi yang rendah karena sebagian besar orang menggunakan bahasa yang tidak baku.
Contoh: Lapor, ada kecelakaan mobil di jl Sudirman. Korban 2 orang yang diduga mabuk.
T: Lalu, bagaimana dengan cara yang kedua?
J: Cara kedua adalah manual. Semua SMS yang masuk dibaca dan dikelompokkan oleh pekerja khusus. Perangkat lunak hanya berperan sebagai alat bantu agar proses pengelompokkan lebih mudah dan cepat. Cara ini memiliki tingkat akurasi tinggi dan siapa pun bisa menjadi pelapor asalkan mengetahui nomor SMS yang dituju.
T: Mengapa cara manual memiliki akurasi yang tinggi?
J: Karena manual itu dibaca oleh manusia. Jika ada tulisan yang salah ketik bisa diperbaiki dan jika ada hal yang membingungkan bisa diartikan oleh manusia itu sendiri.
T: Jadi, cara mana yang lebih baik digunakan? Otomatis atau Manual?
J: Hal itu tergantung pada siapa yang akan melapor. Jika pelapornya terorganisasi maka otomatis – terstruktur cocok digunakan. Jika pelapornya terorganisasi dan disiplin (menggunakan bahasa yang konsisten), otomatis – tidak terstruktur bisa digunakan. Sementara itu, untuk orang awam (publik), cara manual lebih tepat digunakan. Hal ini bisa mengoptimalkan partisipasi publik meskipun dibutuhkan tenaga yang besar untuk membaca dan mengelompokkan SMS tersebut.