Kajian Jajak Kebutuhan Pengguna Seluler Tahap 2



jajak-pendapat-CMS-2-siapa.jpg

Cipta Media Seluler mengadakan jajak kebutuhan tahap II pada 16 Januari – 15 Februari 2014. Metode jajak kebutuhan dilakukan melalui formulir online dan dipublikasikan melalui media online yang dikelola oleh Cipta Media berupa website, Twitter dan Facebook. Dengan keterbatasan metode tersebut, hasil jajak kebutuhan ini tidak cukup untuk menggambarkan kondisi yang sesungguhnya di lapangan. Namun bisa menjadi informasi awal bagi mereka yang akan menindaklanjuti jajak kebutuhan ini menjadi program yang diusulkan untuk didukung oleh Cipta Media Seluler.

Profil Pengisi Jajak Kebutuhan

Sebanyak 33 orang mengisi jajak kebutuhan. Mereka berasal dari latar belakang yang beragam. Berdasarkan jenis kelamin: laki-laki 82%, perempuan 18%. Latar belakang profesi: karyawan swasta 29%, mahasiswa 23%, dosen/guru 19%, wiraswasta 16%, pekerja media 6%, dan buruh 6%. Hubungan dengan kelompok yang diusulkan: 61% bagian dari kelompok, 9% mitra, dan 30% tidak ada hubungan langsung.

Siapa yang membutuhkan?

Pihak yang paling membutuhkan dukungan untuk mengoptimalkan perangkat seluler, berdasarkan jajak kebutuhan tahap II, adalah keluarga. Perangkat seluler dibutuhkan untuk membantu keluarga (ibu, anak, lansia) dalam mengakses dan bertukar informasi. Kebutuhan informasi mereka antara lain mengenai pendidikan, kesehatan, perkembangan anak, dan informasi praktis yang sehari-hari dibutuhan keluarga.. Lansia juga memiliki kebutuhan untuk mendapatkan informasi yang dikemas khusus sesuai dengan kemampuan mereka yang terbatas.jajak pendapat CMS #2 siapaPada urutan kedua, pihak yang membutuhkan dukungan pemanfaatan seluler adalah petani. Mereka membutuhkan informasi cuaca, harga komoditas, pengetahuan dan akses pemasaran. Perangkat seluler sangat cocok bagi petani, karena kebanyakan dari mereka telah menggunakan perangkat seluler.

Pada urutan ketiga, berdasarkan jajak kebutuhan, perangkat seluler dibutuhkan oleh masyarakat adat dan masyarakat yang hidup dan tinggal di kawasan khusus, seperti warga di kawasan rawan bencana dan wilayah terpencil. Perangkat seluler dibutuhkan untuk mengatasi kendala jarak dan minimnya sumber informasi di wilayah tersebut.

Masih di urutan ketiga, perangkat seluler juga dibutuhkan bagi relawan dan pekerja sosial untuk mendukung aktifitas mereka. Perangkat seluler berpotensi untuk memperluas jejaring, memudahkan komunikasi dan koordinasi di antara mereka.

Berikutnya, pada urutan keempat adalah pengguna layanan kesehatan dan penyandang disabilitas. Pengguna layanan kesehatan membutuhkan teknologi seluler untuk memudahkan mereka mengakses informasi kesehatan, termasuk hak atas jaminan sosial. Penyandang disabilitas membutuhkan teknologi seluler untuk memudahkan mereka berkomunikasi dan mengakses informasi yang tidak bisa mereka dapatkan melalui media umum.

Urutan kelima perangkat seluler dibutuhkan bagi pelaku usaha kecil dan mikro (UMKM), buruh, dan masyarakat umum. Pelaku UMKM membutuhkan teknologi seluler untuk meningkatkan kemampuan produksi dan pemasaran produk mereka. Buruh membutuhkan untuk membantu mengatasi masalah ketenagakerjaan dan kekerasan yang sering mereka alami.

Pada urutan keenam, perangkat seluler dibutuhkan oleh guru dan nelayan. Guru membutuhkan seluler untuk mendukung kemampuan mereka menjadi pendidik atau pengajar. Sementara nelayan membutuhkan seluler untuk mengetahui informasi cuaca, potensi daerah tangkapan ikan, dan informasi harga.

Di mana mereka berada?

Lokasi sebaran kelompok yang membutuhkan dukungan untuk mengoptimalkan fungsi teknologi seluler adalah kelompok yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia (43%). Kelompok ini mengalami kondisi dan kebutuhan yang relatif sama, meski lokasinya tersebar. Misalnya, petani, nelayan, pelaku usaha kecil/mikro, dan pengguna layanan kesehatan. Berikutnya, kelompok yang tinggal dalam suatu wilayah di Indonesia (39%). Kelompok ini antara lain masyarakat adat atau warga yang tinggal di kawasan rawan bencana atau daerah terpencil. Kelompok ketiga, mengalami kondisi dan kebutuhan yang relatif sama tapi tersebar di seluruh dunia (18%). Misalnya, buruh migran, penyandang disabilitas, dan lansia.

jajak-pendapat-CMS-2-dimana.jpg

Apa yang mereka butuhkan?

Produksi dan penyampaian konten melalui perangkat seluler adalah kategori yang paling banyak dibutuhkan. Kategori kedua adalah rekayasa piranti lunak. Sedangkan rekayasa perangkat keras menempati urutan ketiga.

jajak-pendapat-CMS-2-apa.jpg

Catatan yang muncul dari pengisi jajak kebutuhan adalah, perangkat seluler yang digunakan oleh kelompok yang dimaksud hanya mendukung komunikasi dasar (telpon dan SMS). Selain itu mereka tinggal di wilayah kondisi sinyal selulernya masih terbatas sehingga terdapat banyak blank spot dan kualitas sambungan yang tidak stabil. Latar belakang pengguna yang kebanyakan sebagai pengguna awam teknologi, juga membutuhkan disain piranti lunak dan kemasan konten yang sederhana dan mudah digunakan. Tak kalah penting soal tarif. Sebagian besar kelompok yang membutuhkan perangkat seluler adalah kelas ekonomi menengah ke bawah. Untuk memastikan keberlanjutan, perlu diupayakan model pemanfaatan teknologi seluler yang harganya terjangkau.

Untuk apa?

Untuk tujuan apa perangkat seluler dimanfaatkan? Urutan pertama, untuk mendukung pendidikan, terutama pendidikan anak.Teknologi seluler dipandang menjadi alat yang efektif karena bisa membuat anak merasa sedang bermain ketika belajar.

jajak-pendapat-CMS-2-untuk-apa.jpg

Pada urutan kedua, dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan ekonomi penggunanya dan mendukung kesetaraan terhadap akses informasi. Ketidaksetaraan akses informasi yang selama ini terjadi disebabkan karena faktor geografis (lokasi), demografis (jenis kelamin, usia, tingkat ekonomi), dan kemampuan fisik.

Urutan ketiga, tujuan pemanfaatan perangkat seluler untuk mendorong keterbukaan dan peningkatan layanan publik. Juga untuk memperbaiki kualitas kesehatan, pelestarian lingkungan dan penanggulangan bencana.

Urutan keempat, perangkat seluler bisa dimanfaatkan untuk mendukung pengorganisasian relawan atau pekerja sosial. Kelima, perangkat seluler untuk mendukung pengembangan wilayah

Tags:

Akhmad Nasir
25 Feb 2014


February 2014 | CC BY-SA 3.0