Selama ini pemberdayaan kesehatan masyarakat sudah dilakukan melalui bimbingan kepada masyarakat. Data semacam tulisan atau cetak terkadang hanya dibutuhkan untuk kalangan tertentu sehingga keterbukaan informasi sangat kurang dan penanggulangan oleh pihak tertentu sangat terlambat. Informasi kesehatan yang ada selama ini merupakan sistem informasi kesehatan biasa yang digunakan di puskesmas atau rumah sakit. Data yang dimasukkan masih terbatas dari sumber internal dan bisa dibilang masih manual karena harus menginputkan dari data yang ada.
Untuk memperoleh data dari masyarakat tidak dapat secara langsung karena tidak ada sistem informasi yang memadai. Karena itu diperlukan Sistem Informasi Kesehatan Berbasis Masyarakat yang langsung mamanfaatkan masyarakat sebagai sumber informasi.
Sistem Informasi Kesehatan Berbasis Masyarakat, merupakan konten yang isinya beragam. Mulai dari penyakit, gizi buruk sampai statistik melalui sistem geografis yang tersedia pada konten tersebut. Masyarakat yang berperan sebagai pelaku informasi sehingga penyampaian informasi dapat lebih cepat (realtime) sekaligus memberdayakan masyarakat. Informasi kesehatan dari masyarakat tersebut bisa dimanfaatkan oleh puskesmas, rumah sakit sampai WHO untuk menentukan statistik kesehatan masyarakat.
Sistem Informasi Kesehatan Berbasis Masyarakat menyediakan informasi yang datanya bersumber langsung dari masyarakat. Dikirim melalui piranti lunak khusus yang disediakan pada telpon gengam berbasis SMS, aplikasi atau web ke pusat informasi ICT untuk Kesehatan. Selanjutnya data bisa diakses oleh siapa saja dan dimana saja. Untuk membangun ICT untuk Kesehatan perlu infrastruktur yang memadai karena mencakup data, gambar dan konten yang disediakan sehingga proses tersebut dapat berjalan dengan lancar.
Untuk menjalankan fungsi tersebut dibutuhkan piranti lunak yang mudah digunakan walau lintas media. Perangkat atau infrastruktur yang digunakan harus sangat memadai dan terhindar dari beberapa kemungkinan seperti banjir, kebakaran, mati listrik atau koneksi internet yang kurang memadai.
Mulyana Sandi, tinggal Sukabumi