Masukan dari Mentor Idaman Andarmosoko untuk Sempugi



042-Ringtone-Wallpaper-Seni-Budaya-Sulawesi-350x350.jpg

Saat melakukan pertemuan pada Rabu (01/04/2015), Idaman Andarmosoko selaku mentor menanggapi tantangan yang dihadapi oleh Sempugi. Mentor menjelaskan tentang cara untuk menggapai hal yang menjadi tantangan Sempugi, yaitu soal menggulirkan dampak dan keberlanjutan. Berikut masukan yang diberikan oleh Idaman.

Sempugi harus mengubah pandangan mendasar tentang kerja ini. Perubahan pandangan itu meliputi beberapa hal, yaitu jika kita membuat suatu materi (bahkan jika materi itu menurut kita sendiri merupakan materi penting) maka tidak otomatis masyarakat akan menyukai atau berminat atau menggunakan materi itu. Sebagai pembuat materi, kita harus menempatkan diri dalam posisi bahwa kita tidak tahu apakah materi itu akan disukai atau dipakai oleh pengguna. Oleh karena pengunduhan materi bersifat gratis, boleh jadi masyarakat yang mengunduh hanya semacam coba-coba, yaitu mengunduh lalu mengecek materinya. Sesudah itu unduhan bisa saja tidak dipakai. Ini adalah hal yang kita tidak ketahui. Dengan dasar pemikiran tersebut, Sempugi perlu mencari tahu apakah masyarakat mengunduh dan apakah unduhan dipakai. Setelah dipakai apakah masyarakat suka, berminat atau ada rangkaian perubahan lain. Jawaban itu bisa didapat dengan melakukan survei. Survei bisa terdiri dari dua tahap, tahap pertama untuk mengetahui siapa saja yang mengunduh materi ini. Setelah itu, lakukan survei tahap kedua dengan bertanya kepada pengunduh tentang perubahan apa (penggunaan, minat, selera, komentar) yang dialami pengunduh setelah mengunduh materi.

Idaman menyarankan agar survei kedua tidak hanya dilakukan secara verbal, tetapi juga mengamati tanda-tanda apakah materi ini digunakan atau tidak. Hal lain yang bisa dilakukan Sempugi adalah mengakomodasi rasa ingin tahu pengguna untuk menjelajah materi ini dengan menyediakan informasi di wikipedia.

Tags:

Hillun Vilayl Napis
19 Sep 2015


September 2015 | CC BY 4.0