Salah satu topik yang disyaratkan oleh Cipta Media Bersama sebagai hibah terbuka adalah “Meretas Batas – Kebhinekaan Bermedia”. Topik ini dihadirkan karena kemajuan teknologi dalam jaringan dimanfaatkan oleh media besar untuk mengukuhkan keberadaannya dan memproduksi isi yang sama dalam saluran yang berbeda. Sementara muatan lokal dari sudut pandang yang tidak terwakili tetap tidak serta merta marak dengan adanya teknologi. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena didukung oleh pandangan masyarakat umum yang apatis “memang adanya begitu“, dan menerima hal ini sebagai sesuatu yang tidak bisa diubah.
Panitia berharap dari pemohon hibah yang masuk ada yang benar benar mengerti mengenai arti muatan lokal dari sudut pandang yang tidak terwakili. Hal ini terjawab pada tanggal 24 Juli 2011, saat LenteraTimur.com – Menyigi Identitas Indonesia memasukkan permohonan hibah 0031 dengan topik Meretas Batas Kebhinekaan Bermedia dan mencantumkan permintaan dana sebesar 902 juta rupiah.
Panitia Cipta Media Bersama menetapkan Lentera Timur beserta lima pemohon hibah lainnya sebagai “teladan” pada tanggal 25 Agustus 2011 yang berartinya permintaan hibahnya dijadikan contoh bagi pemohon hibah lainnya yang belum memasukkan permohonannya. Seperti penerima hibah lainnya, Lentera Timur pun melalui proses penajaman proposal dan evaluasi anggaran, setelah proposal lengkap dan anggaran rinci masuk, permintaan menjadi 300 juta rupiah.
Paham sentralisme dalam ruang-ruang redaksi media massa memunculkan wacana publik yang melulu menyangkut “Jakarta” dan memberikan definisi cacat atas apa-apa yang penting dan layak untuk disampaikan ke publik. Peristiwa dan dinamika lokal hanya dapat menjadi wacana publik yang luas ketika ditimbang dalam perspektif Jakarta dengan kerusuhan dan hiruk-pikuk yang pada gilirannya membentuk opini bahwa luar Jakarta adalah kawasan tak berkembang, inferior.
LenteraTimur.com mempertimbangkan bahwa apa yang penting dan layak dipublikasikan dan didiskusikan sepatutnya ditentukan oleh masyarakat itu sendiri, baik secara internal maupun dalam perjumpaannya dengan masyarakat lain.
Saat penerima hibah Cipta Media Bersama diumumkan tanggal 8 November 2011 dan Lentera Timur dipilih sebagai salah satu dari 20 pemohon hibah yang dikabulkan. Pertimbangan hibah diberikan dikarenakan kesesuaian inisiatif dengan visi, tujuan, dan semangat Cipta Media Bersama. Sebagai proyek yang sudah berjalan, Lentera Timur telah menunjukkan kapasitas untuk mengangkat konten berkualitas, berbobot, dan beragam seputar kelompok masyarakat yang tersisihkan dari pemberitaan di media arus utama. Selain itu, proposal Lentera Timur berhasil memaparkan parameter kesuksesan yang dapat diukur.
Setelah satu tahun mengadakan aktivitasnya Lentera Timur.com, pada tahun 2012 berbuahlah 106 artikel dalam dua belas rubrik dalam situs yang dipelopori oleh Muhammad Tengku Dhani Iqbal dan dibantu oleh Ken Miryam Vivekananda ini.
Rubrik Jejak merupakan eksplorasi sejarah dan kebudayaan, tahun ini saja ada 21 artikel dan kami ajak anda menyimak artikel artikel yang menarik, diantaranya ada kisah Samin dan Pembangkangan, Songket, serta Kamus Perancis – Melayu.
Rubrik Kasatmata adalah tulisan tulisan yang mengulas mengenai fenomena sosial-politik aktual yang berbasis sejarah dan kebudayaan, artikel yang patut disimak adalah Ketika Kapal Perang jadi Transportasi Tambang, Sumbawa Barat, Terjangkit Virus Utang ala Negara, ataupun tulisan mengenai Tanah Adat, Hilang di Jambi Dicari ke Jakarta.
Rubrik Jelajah adalah catatan perjalanan ke kawasan-kawasan yang tak banyak diliput media atau dengan perspektif lokal, salah satu artikel yang disarankan dibaca adalah Merdang Mendem, Pesta ala Petani Karo. Sementara rubrik ekslusif sebagai dialog dengan tokoh inspiratif mewawancara Prof. Dr. Phil. Gusti Asnan sebagai Guru Besar Ilmu Sejarah dari Universitas Andalas Padang dalam artikel Kala Orang Minang Berganti Nama. Rubrik Nukilan, Pustaka adalah resensi buku dan film mengenai Tionghoa Surabaya dalam Catatan, Gedoran Depok, dan film Di Timur Matahari. Rubrik Boga yang merupakan penelusuran kuliner tradisi beberapa artikel yang mencicipi cerita mengenai nikmat adalah Es Krim Domino dari Jember dan cerita restoran Sumber Hidangan dengan ciri khas perlahan dan kesetiaan. Dari lentera anak ada Sajak Sajak Anak Korban Lapindo dan dari TV Lentera yang merupakan peliputan/ dokumentasi audio visual anda dapat menyaksikan Samarinda Meradang dan Surat Cinta untuk Sang Prada yang merupakan liputan dari proyek Engage Media “Papuan Voices”.
Bernala yang merupakan rubrik opini menyajikan 12 tulisan tahun ini diantaranya adalah Ketika di Atas Duka Kau Sebut Wow Indah Ya serta Tanah dan Harga Diri. Rubrik potret merupakan esai foto dan artikel yang dapat anda baca adalah Dibekap Gelap, Borneo Menggugat dan Erotika Solo.
Sementara dibawah rubrik Sastra ada Sepasang Cicak di Dinding Kamar Baba Gani dan Orang Orang Tambang diantara 17 cerita sastra, puisi, hingga naskah drama yang dipublikasikan pada tahun 2012.
Rubrik Agenda merupakan pengumuman mengenai kegiatan komunitas terkait isu sosial-kultural, termasuk pengumuman mengenai pelatihan jurnalistik yang berbasis kesadaran pluralisme dan multikulturalisme oleh peserta-peserta yang diadakan di lima lokasi, yaitu Medan, Gorontalo, Tarakan, Padang, dan Sumbawa Barat.
Diharapkan setelah pelatihan ini peserta dapat melakukan peliputan untuk kemudian dipublikasikan di LenteraTimur.com. Pelatihan jurnalistik inipun mendapatkan tiga liputan oleh Tribun Medan.com “Pemerintah dan Masyarakat dalam porsi tulisan” , Teropong Mahasiswa “Lokalitas melalui jurnalistik“, dan Padang Today.com “Tanamkan upaya menulis berdasarkan multikulturalisme“.
Total artikel yang dihasilkan dari tahun 2009-2012 adalah 340 artikel. Apabila anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai upaya Lentera Timur dan penggunaan dananya silahkan klik pranala untuk proposal lengkap dan pranala penggunaan dana.
Kami ucapkan selamat berkarya dan memperdayakan suara rakyat untuk Lentera Timur, sukses selalu!